NATO Minta Negara Balkan Gak Ketir dengan Rusia: Pasti Kami Lindungi!

Georgia, Moldova dan Bosnia khawatir dengan pengaruh Rusia 

Jakarta, IDN Times - Para Menteri Luar Negeri Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) berusaha meyakinkan negara-negara Balkan tentang dinamika global saat ini. Pasalnya, negara tersebut mulai khawatir dengan dampak perang Rusia-Ukraina yang mulai mengganggu stabilitas ekonomi dan energi. 

"Alasan kami mengadakan pertemuan ini adalah sinyal dari kami tentang betapa pentingnya menciptakan stabilitas tidak hanya untuk negara-negara NATO tetapi juga di luarnya," kata Menteri Luar Negeri Belanda, Wopke Hoekstra, saat tiba di Bukares untuk pertemuan NATO, Selasa (29/11/2022), dikutip dari Reuters.

1. NATO akan berdiskusi dengan Moldova, Georgia dan Bosnia-Herzegovina  

Dilansir dari Reuters, dalam pertemuan itu, NATO juga berjanji akan memberikan lebih banyak bantuan ke Ukraina demi memperbaiki infrastruktur energinya yang rusak berat akibat rudal Rusia.

Selain itu, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan, aliansinya bakal menggelar diskusi bersama negara-negara yang menghadapi tekanan dari Rusia, yakni Moldova, Georgia dan Bosnia-Herzegovina.

"Kami akan mengambil langkah lebih lanjut untuk membantu mereka melindungi kemerdekaan mereka, dan memperkuat kemampuan mereka untuk membela diri," ujar Stoltenberg. 

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Estonia Urmas Reinsalu mengatakan, NATO ingin memastikan bahwa setelah perang Ukraina berakhir, Rusia tidak akan memiliki kesempatan untuk mendikte opsi keamanan dan cara kehidupan tetangganya.

Baca Juga: NATO Bakal Tingkatkan Bantuan ke Ukraina Selama Musim Dingin 

2. Pengaruh Rusia terhadap negara tetangganya

NATO Minta Negara Balkan Gak Ketir dengan Rusia: Pasti Kami Lindungi!Ilustrasi bendera Rusia (pixabay.com/IGORN)

Moldova, yang terhimpit antara Ukraina dan Rumania, pekan lalu memperingatkan warganya untuk bersiap menghadapi musim dingin yang keras. Hal itu karena negaranya berisiko menghadapi krisis energi akut. 

Negara tersebut juga menghadapi konflik separatis yang belum terselesaikan selama 30 tahun. Ini terlihat dari adanya kontingen penjaga perdamaian Rusia di Transnistria, di mana sebagian besar mereka penutur bahasa Rusia dan berbatasan dengan Ukraina barat daya.

Adapun separatis yang didukung Rusia itu menguasai dua wilayah Georgia yang memisahkan diri, yaitu Abkhazia dan Ossetia Selatan.

Pada 2008, Rusia mengatakan bahwa separatis di kedua wilayah itu berada di bawah ancaman oleh pemerintah Georgia. Lalu Moskow secara singkat menginvasi wilayah lain dari Georgia.

Di sisi lain, Bosnia pernah mengalami krisis politik terburuk sejak akhir perang balkan pada 1990-an. Saat itu, orang-orang Serbia Bosnia menantang lembaga-lembaga negara demi memperlancar upayanya untuk memisahkan diri, yang mendapat dukungan dari Rusia. 

Menteri Luar Negeri Bosnia, Bisera Turkovic, yang diundang untuk bergabung dalam pertemuan NATO, mengatakan bahwa ia prihatin dengan niat Rusia terhadap negaranya.

"Kami memiliki proksi Rusia di pemerintahan kami dan perpecahan di negara kami sangat dalam," kata Turkovic.

3. Eropa khawatir negara tetangga Rusia hilang kesabaran untuk bergabung ke UE dan NATO  

Para pemimpin Eropa khawatir bahwa negara-negara di pinggiran selatan dan timur benua itu akan kehilangan kesabaran untuk mengikuti tahapan keanggotaan Uni Eropa dan NATO.

Hal tersebut membuat negara di Balkan barat terbuka terhadap upaya China dan Rusia untuk memperluas pengaruhnya. Negara-negara itu juga rentan terhadap ketidakstabilan.

"Stabilitas di Balkan barat penting untuk perdamaian," kata Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani, dikutip dari DW.

Baca Juga: NATO: Ukraina Akan Menjadi Bagian Kami, Cepat atau Lambat!

Syahreza Zanskie Photo Verified Writer Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya