Negara Eropa Ribut soal Migran, Pejabat UE Gelar Rapat Darurat

Prancis dan Italia bersitegang soal kedatangan migran

Jakarta, IDN Times - Pejabat Senior Uni Eropa (UE) mengimbau negara anggotanya untuk mengesampingkan perbedaan pendapat terkait masalah migran. Ia juga meminta anggotanya terus maju untuk mewujudkan rencana perubahan sistem suaka UE yang telah lama tertunda akibat ketegangan Prancis-Italia.

Dilansir AP, dalam beberapa pekan terakhir, ratusan migran yang menaiki kapal bantuan menuju Eropa harus terdampar di laut. Hal itu terjadi karena adanya larangan dari beberapa negara terkait kedatangan para penyeberang di pelabuhannya.

Atas dasar itu, para Menteri Dalam Negeri UE mengadakan rapat darurat di Strasbourg pada Rabu (23/11/2022), sebagai upaya menemukan solusi permanen terkait migran.

1. Italia dan Prancis bersitegang soal migran

Negara Eropa Ribut soal Migran, Pejabat UE Gelar Rapat DaruratIlustrasi kapal (pixabay.com/Gerd Altmann)

Awal bulan ini, terjadi perselisihan antara Italia dan Prancis. Roma memaksa Paris untuk menerima kedatangan kapal penyelamat migran Ocean King yang membawa 234 migran. 

Tindakan itu dilakukan karena Italia tidak mengizinkan kapal migran untuk berlabuh setelah terkatung selama berminggu-minggu.

Merespons Italia, Prancis menangguhkan partisipasinya dalam pakta solidaritas UE yang mengharuskan menerima 3 ribu migran. Lantas, pihaknya langsung memperketat keamanan jalur penyeberangan di perbatasan selatan dan mencegah kedatangan migran.

Komisi Eropa dua tahun lalu mempublikasikan beberapa rencana terbaru untuk mereformasi sistem suaka. Adanya perubahan skema dinilai akan mengatasi permasalahan tersebut.

Frontex, badan penjaga pantai UE, melaporkan ada sekitar 275 ribu orang yang berusaha masuk ke Eropa tanpa izin, terhitung dari awal tahun hingga Oktober. 

Adapun sekitar 79.140 orang berusaha masuk melalui laut Mediterania Tengah, yang mana sebagian besar berasal dari Bangladesh, Mesir dan Tunisia. Para migran tidak mungkin diizinkan tinggal di Eropa karena tidak dalam kondisi melarikan diri dari konflik atau persekusi dari wilayah asalnya.

Baca Juga: PM Finlandia: Eropa Terlalu Bergantung pada Teknologi China, Bahaya!

2. UE akan kontrol penyebrangan migran yang berbahaya dari Afrika Utara 

Selama bertahun-tahun, muncul perdebatan dari internal UE mengenai siapa pihak yang harus bertanggung jawab atas kedatangan migran. 

Namun pada rapat itu, mereka berusaha mengalihdayakan masalah tersebut dengan menjalin kesepakatan dengan negara-negara Afrika utara. Salah satunya adalah Libya yang bermasalah karena banyaknya orang yang transit atau pergi ke Eropa melalui wilayahnya.

Selain itu, UE juga telah menolak setiap rencana untuk membentuk misi pencarian dan penyelamatan bersama demi mengatasi masalah itu. Mereka beranggapan bahwa skema macam itu hanya akan menarik lebih banyak kedatangan migran.

Kemudian, mereka akan mengambil tindakan hukum terhadap kelompok bantuan yang berusaha menyelamatkan nyawa migran.

Anggota parlemen UE, Philippe Lamberts, mengatakan bahwa para intitusinya akan mencari solusi untuk meningkatkan kemampuan Libya, Tunisia dan Mesir mencegah keberangkatan migran yang tidak teratur dan memperketat perbatasan mereka.

3. Kedatangan migran perlu dikelola secara teratur 

Negara Eropa Ribut soal Migran, Pejabat UE Gelar Rapat DaruratIlustrasi bendera Uni Eropa (unsplash.com/Christian Lue)

Melansir The Hill, Pejabat Tinggi Migrasi UE, Ylva Johansson, mengatakan bahwa Eropa kini menghdapi tantangan yang sangat besar. Menurutnya, aktivitas migrasi perlu dikelola secara teratur.

“Waktu berjalan. Kita harus memulai negosiasi nyata sekarang, migrasi bukanlah ancaman. Migrasi adalah sesuatu yang kita butuhkan. Tapi kita perlu mengelola migrasi, dan kita perlu menyambut orang (melalui) cara legal. Tapi kita perlu mencegah kedatangan yang tidak teratur dan risiko nyawa orang,” kata Johansson.

Baca Juga: Pusat Migran Inggris Dibom, Polisi: Mental Pelaku Bermasalah

Syahreza Zanskie Photo Verified Writer Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya