PM Inggris Kunjungi AS Pekan Depan, Bahas Ekonomi-Perang Ukraina

Bakal jadi kunjungan pertama PM Sunak ke AS 

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dijadwalkan berkunjung ke Washington D.C pekan depan untuk berbicara dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. Hal itu disampaikan juru bicara Sunak pada Selasa (30/5/2023).

Nantinya, Sunak akan membicarakan peningkatan hubungan ekonomi Inggris-AS. Selain itu, mereka akan membahas bagaimana cara mempertahankan dukungan militer ke Ukraina dalam perangnya melawan Rusia.

Baca Juga: Jokowi-Rishi Sunak Bertemu, Bahas Investasi dan Transisi Energi 

1. Kunjungan pertama Sunak ke AS sejak menjadi Perdana Menteri Inggris 

PM Inggris Kunjungi AS Pekan Depan, Bahas Ekonomi-Perang UkrainaIlustrasi bendera Amerika Serikat (unsplash.com/Brandon Mowinkel)

Juru bicara Sunak menjelaskan, perdana menteri akan berada di Washington pada 7-8 Mei untuk menemui Biden, anggota Kongres, dan pemimpin bisnis AS. Namun, kata dia, tidak ada diskusi soal kesepakatan perdagangan bebas. 

"Kunjungan itu akan menjadi kesempatan untuk membangun diskusi yang telah dilakukan perdana menteri dan Presiden Biden dalam beberapa bulan terakhir tentang peningkatan tingkat kerja sama dan koordinasi antara Inggris dan AS mengenai tantangan ekonomi yang akan menentukan masa depan kita," kata juru bicara itu, mengutip Zawya.

"Juga akan ada kesempatan untuk membahas masalah termasuk mempertahankan dukungan kami untuk Ukraina," sambung dia.

Kunjungan ke Washington bakal menjadi perdana bagi Sunak sejak menjabat sebagai perdana menteri pada Oktober 2022. Di bawah kepemimpinannya, London ingin ada hubungan yang lebih baik dengan Washington. Tekad Inggris perkuat hubungannya dengan AS itu tak lepas dari ketegangan masa lalu akibat keluarnya London dari Uni Eropa pada 2020, yang dikenal dengan sebutan Britain Exit (Brexit).

Baca Juga: PM Rishi Sunak: Era Keemasan Inggris-China Telah Berakhir!

2. Tidak ada diskusi soal perjanjian perdagangan bebas 

Melansir Reuters, seorang pejabat Gedung Putih pada April, menepis isu soal Biden yang anti-Inggris. Topik itu ramai diperbincangkan setelah Biden lebih lama singgah di Irlandia ketimbang di Irlandia Utara, yang merupakan negara konstituen Britania Raya.

Sejauh ini, pemerintahan Biden terlihat sedikit minat untuk negosiasi soal perjanjian perdagangan bebas dengan London. Padahal, keputusan Brexit dipercayai memiliki beberapa keuntungan, salah satunya menjalin kesepakatan tersebut bersama Washington.

Pembicaraan tersebut sempat ada titik terang di bawah kepemimpinan mantan Presiden AS Donald Trump. Namun, diskusi itu berhenti setelah Biden menjabat.

Juru bicara Sunak mengatakan, meskipun tidak ada pembicaraan soal perjanjian perdagangan bebas, bakal ada diskusi yang berfokus untuk mengurangi hambatan perdagangan lewat cara lain. Seperti perjanjian dari masing-masing negara.

Baca Juga: Rishi Sunak Janjikan Ukraina Bantuan Rp929 Miliar

3. Biden dan Sunak akan bahas situasi Irlandia Utara  

PM Inggris Kunjungi AS Pekan Depan, Bahas Ekonomi-Perang UkrainaPotret Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak (twitter.com/10DowningStreet)

Sementara itu, Gedung Putih mengatakan Biden dan Sunak akan membahas soal situasi Irlandia Utara yang terkena dampak Brexit, dikutip dari Investing.

Hubungan bilateral Inggris-AS sejatinya mencakup bidang pertahanan, intelijen, ekonomi dan budaya. Kedua pihak juga kompak memberi dukungan militer ke Ukraina.

Undangan ke Gedung Putih diterima Sunak pada bulan Maret, tepatnya ketika dia bertemu Biden di San Diego untuk meresmikan kelanjutan fase program kapal selam aliansi AS-Inggris-Australia atau AUKUS. 

Dalam kesempatan itu, kedua pemimpin tampak rukun. Biden pun mencatat bahwa Sunak adalah lulusan Universitas Stanford dan mengatakan bersedia datang ke salah satu rumahnya di Santa Monica.

Syahreza Zanskie Photo Verified Writer Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya