PM Sanchez Desak Presiden Xi Jinping Bicara dengan Zelenskyy   

Xi Jinping didesak pahami proposal damai buatan Ukraina 

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, mendorong Presiden China Xi Jinping berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Hal itu untuk memahami soal proposal perdamaian Kiev guna membantu mengakhiri invasi Rusia.

Dalam konferensi pers di Beijing pada Jumat (31/3/2023), Sanchez mengatakan dia telah memberitahu Xi bahwa Spanyol mendukung proposal perdamaian yang dirancang Zelenskyy. 

Baca Juga: Fakta-Fakta Pertemuan Xi Jinping-Putin, Bahas soal Ukraina!

1. PM Sanchez minta Xi Jinping paham soal proposal perdamaian Zelenskyy  

Melansir Reuters, Spanyol mendukung proposal perdamaian buatan Ukraina yang meminta seluruh wilayahnya dikembalikan, termasuk Krimea yang dicaplok oleh Rusia pada tahun 2014.

"Saya percaya itu adalah rencana yang meletakkan dasar untuk perdamaian yang tahan lama di Ukraina dan selaras dengan piagam PBB dan prinsip-prinsipnya, yang telah dilanggar oleh (Presiden Rusia Vladimir) Putin dengan invasinya," katanya, dilansir Reuters.

"Saya menyampaikan keprihatinan kami atas invasi ilegal ke Ukraina," lanjut dia. Sanchez menambahkan, dia mendorong Xi untuk berbicara dengan Zelenskyy untuk memahami secara langsung soal rencana perdamaian Ukraina.

Bulan lalu, Beijing mengajukan proposal perdamaian berisikan 12 poin terkait penyelesaian konflik Ukraina. Isinya termasuk meminta Moskow-Kiev untuk gencatan senjata. Namun, proposal itu menarik perhatian beberapa pejabat Uni Eropa (UE) di China. Sebab, Rusia tidak dinyatakan sebagai agresor dalam konflik tersebut.

Akan tetapi, Sanchez juga memuji isi proposal China yang menolak penggunaan senjata nuklir sebagai ancaman, dan penghormatannya terhadap integritas teritorial.

Baca Juga: Makin Lengket, Rusia-China Latihan Militer Bersama di Laut China Timur

2. Xi Jinping serukan akhiri mentalitas perang dingin dan sanksi berlebih  

PM Sanchez Desak Presiden Xi Jinping Bicara dengan Zelenskyy   Potret Presiden China, Xi Jinping (twitter.com/AmbQinGang)

Sebelumnya, Moskow mengatakan bahwa Ukraina harus rela kehilangan Krimea dan empat wilayahnya di timur dan selatan.

Menurut laporan CCTV, Xi dalam pertemuan dengan Sanchez menyerukan diakhirinya mentalitas perang dingin dan tekanan sanksi yang ekstrim. Presiden China itu tidak menyebut Rusia dalam seruannya.

"Kami berharap semua pihak terkait akan membangun arsitektur keamanan Eropa yang seimbang, efektif, dan berkelanjutan melalui dialog dan konsultasi," kata Xi.

Baca Juga: PM Spanyol Kunjungi Ukraina: Rusia Gak Akan Menang Perang!

3. Spanyol desak China transparan soal hubungannya dengan Uni Eropa  

PM Sanchez Desak Presiden Xi Jinping Bicara dengan Zelenskyy   Ilustrasi bendera Uni Eropa (unsplash.com/Christian Lue)

Sanchez mengatakan, dia sependapat dengan Presiden Komisi UE Ursula von der Leyen yang mengatakan hubungan antara UE dan China begitu kompleks. Oleh karenanya, Sanchez menekankan perlunya timbal balik dan lapangan bermain yang setara di antara China dan UE.

Tidak adanya dialog antara Xi dengan Zelenskyy sejak dimulainya perang membuat para pemimpin UE khawatir. Hal itu memicu spekulasi betapa dekatnya hubungan Xi dan Putin. 

Dalam pidato pada Kamis, Von der Leyen mengatakan China kini menjadi lebih represif di dalam negeri dan lebih tegas di luar negeri. Presiden komisi UE itu dijadwalkan mengunjungi Beijing pekan depan.

Terkait agenda di Beijing, Sanchez mendesak China mencari hubungan ekonomi yang lebih seimbang dan transparan dengan UE, dilansir Al Jazeera.

Syahreza Zanskie Photo Verified Writer Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya