PM Ukraina: Miliarder Rusia Harus Bayar Ganti Rugi Kerusakan Perang

Biaya kerusakan Ukraina mencapai 750 miliar dolar  

Tangerang Selatan, IDN Times - Biaya kerusakan negara Ukraina akibat invasi oleh Rusia ditaksir mencapai 750 miliar dolar. Perdana Menteri (PM) Ukraina Denys Shmygal pada Selasa (4/7/2022), mengatakan seluruh miliarder Rusia harus bantu untuk bayar kerugian tersebut.

Sebelumnya, Rusia mengklaim bahwa invasi tersebut hanyalah “operasi militer khusus” yang merupakan upaya untuk mendemiliterisasi perbatasan sebelah selatan mereka, serta melindungi pribumi nasionalis Rusia dari ancaman. Namun, Ukraina beserta sekutu barat menyebut aksi tersebut hanya omong kosong demi melakukan agresi ke Ukraina.

Baca Juga: Inflasi Rusia Tak Terkontrol, Rusia Defisit Anggaran Rp259 Triliun

1. Oligarki Rusia harus tanggung jawab untuk biaya kerusakan di Ukraina  

Melansir Al Jazeera, PM Ukraina menanggapi bahwa perkiraan aset Rusia yang dibekukan senilai 300-500 miliar dolar adalah hal yang tidak sebanding dengan kehancuran negaranya akibat invasi berkelanjutan.

"Kami percaya bahwa sumber utama pemulihan adalah aset yang disita dari Rusia dan oligarki Rusia," ujar Shmygal.

"Pihak berwenang Rusia melancarkan perang berdarah ini. Mereka menyebabkan kehancuran besar-besaran ini dan mereka harus bertanggung jawab atas itu," sambung dia.

Baca Juga: Saatnya Rusia Memilih: Mentega atau Senjata

2. Bisnis Ukraina seperti ekspor akan dibantu Inggris   

Pendapat Shmygal saat hari Senin sebenarnya dipicu dari pernyataan Menteri luar negeri Inggris Liz Truss, bahwasanya Rusia harus bertanggung jawab atas kerusakan yang disebabkan oleh invasinya. Di sisi lain, Kiev juga membutuhkan bantuan untuk membangkitkan ekonominya yang hancur.

"Kami sedang mencari opsi untuk penyebaran aset Rusia," kata Truss di sela-sela konferensi, melansir Reuters.

"Pada saat yang sama kami melakukan apa yang kami bisa untuk memulai kembali ekonomi Ukraina - mengeluarkan ekspor biji-bijian itu dari Odesa, memastikan kami mendukung industri dan bisnis Ukraina untuk berjalan," lanjut dia.

Truss juga menyampaikan, untuk Asuransi pengiriman dan persenjataan yang memadai telah kami persiapkan, dan pemantauan keamanan untuk jaga pelabuhan-pelabuhan yang mengekspor bahan makanan biji-bijian.

Baca Juga: Setelah 5 Bulan Berperang, Rusia Akhirnya Klaim Kuasai Luhansk!

3. Akan ada program tambahan dari Uni Eropa untuk bantu pemulihan Ukraina  

Saat konferensi pemulihan Ukraina, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan Uni Eropa akan membentuk program utama dalam upaya pemulihan infrastruktur dan membantu kedudukan Ukraina sebagai calon anggota Uni Eropa.

"Sejak awal perang, Uni Eropa telah memobilisasi sekitar 6,2 miliar euro (6,48 miliar dolar) dalam dukungan keuangan," kata von der Leyen. "Dan... lebih banyak lagi yang akan datang. Kami akan terlibat secara substansial dalam rekonstruksi jangka menengah dan panjang." tambahnya.

Program ini akan memetakan kebutuhan investasi dan menyalurkan sumber daya. Dirinya yakin rencana tersebut akan menyatukan berbagai negara, sektor swasta, masyarakat sipil, dan organisasi internasional seperti bank Eropa bagian rekonstruksi, pembangunan, dan bank investasi dari Eropa.

Badan Investasi Eropa, yang bertugas untuk memberi pinjaman Uni Eropa, mengusulkan untuk menggunakan struktur pendanaan seperti yang digunakan selama pandemik COVID-19. Hal itu dimaksudkan untuk memulihkan kembali kondisi Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menanggapi rencana tersebut dan memuji upaya rekonstruksi dari Uni Eropa. 

"Membangun kembali Ukraina berarti memulihkan prinsip-prinsip kehidupan, memulihkan ruang kehidupan, memulihkan apa yang membuat manusia menjadi manusia," ujar Zelenskyy.

Syahreza Zanskie Photo Verified Writer Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya