Polisi Palestina Bentrok dengan Milisi Palestina, 1 Orang Tewas

Konfrontasi muncul usai anggota Hamas ditangkap Palestina  

Tangerang Selatan, IDN Times - Kelompok bersenjata Palestina pada Selasa (20/9/2022) bentrok dengan pasukan keamanan dari Otoritas Palestina (OP) di Tepi Barat. Akibatnya, satu orang dinyatakan tewas. Perseteruan itu muncul setelah pemerintah menangkap dua gerilyawan, yang salah satunya merupakan anggota Hamas.

Hamas, yang merupakan saingan dari OP, mengatakan bahwa otoritas setempat telah menangkap salah satu anggota seniornya yang diburu oleh Israel dan seorang pria bersenjata lainnya di kota Nablus.

Otoritas Palestina mengatakan, alasan ditangkapnya kedua orang itu akan diumumkan di lain waktu. 

1. Otoritas Palestina dikecam Israel dan AS karena gagal mengendalikan militan di Tepi Barat  

Melansir Reuters, OP dikabarkan mendapat kecaman dari Israel dan Amerika Serikat (AS). Sebab, pihaknya gagal untuk mengendalikan pejuang bersenjata di berbagai markas militan seperti di Nablus dan sekitar kota Jenin.

Saksi mengatakan, konfrontasi itu muncul di kedua kota pada malam waktu setempat. Muncul sebuah tembakan yang mengarah ke markas OP di Jenin. 

Akibat bentrokan itu, sejumlah toko harus ditutup, disusul dengan Universitas Nasional An-Najah yang menginstruksikan mahasiswanya untuk tetap di rumah.

Laporan lainnya, kepolisian OP meluncurkan gas air mata ke arah beberapa pemuda yang melemparkan batu. Sejauh ini, belum jelas apakah tewasnya seorang pria itu merupakan akibat dari serangan aparat atau kelompok militan.

Juru bicara badan keamanan OP, Talal Dweikat, mengatakan kematian pria berusia 53 tahun itu sedang diselidiki.

Baca Juga: Kurikulum Sekolah Palestina Dirombak Israel, Wali dan Siswa Protes! 

2. Konflik di Tepi Barat meningkat sejak pasukan Israel membalas serangan Hamas  

Sejauh ini, bentrokan di Tepi Barat telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Hal itu muncul setelah pasukan Israel meningkatkan serangan ke wilayah tersebut, sebagai respons dari rentetan serangan Hamas di jalanan Palestina. Para petinggi OP mengatakan, serangan dari Israel telah melemahkan pemerintahannya. 

Meski begitu, Israel mengklaim bahwa pasukannya harus beroperasi di sana untuk mencegah adanya serangan yang lebih banyak. Pihaknya juga mendesak OP untuk menindak para militan.

Perdana Menteri Israel, Yair Lapid, akan membahas masalah Tepi Barat dengan Raja Yordania yaitu Abdullah. Keduanya akan bertemu di sela-sela sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada hari Selasa di New York.

Perlu diketahui, Kredibilitas OP telah berkurang sejak hubungan diplomatik Palestina dengan Israel runtuh pada 2014. Hal itu diperparah ketika para pemimpin Hamas menyuarakan pasukannya untuk lebih melancarkan serangan terhadap Israel.

Sejauh ini, Otoritas Palestina telah membatasi pemerintahannya sendiri di Tepi Barat, yang juga diduduki oleh Israel. 

3. Hamas anggap Otoritas Palestina semakin dekat dengan Israel

Hamas merupakan penguasa di wilayah Gaza sejak perang saudara singkat dengan kelompok Fatah, yang dipimpin oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada 2007.

"Otoritas Palestina telah memposisikan dirinya sebagai agen eksklusif pendudukan (Israel) terhadap rakyat Palestina kami," kata juru bicara Hamas, Fawzi Barhoum.

Dweikat menyerukan, Palestina membutuhkan situasi yang aman dan tenang, serta memerlukan adanya persatuan dari kelompok apa pun.

"Sekarang lebih dari sebelumnya, kita membutuhkan persatuan," katanya dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Al Arabiya.

Baca Juga: Hamas Hukum Mati Warga Palestina atas Tuduhan Berkolusi sama Israel

Syahreza Zanskie Photo Verified Writer Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya