Satelit Mata-mata Gagal Mengorbit, Korut Janjikan Peluncuran Kedua  

Korsel temukan puing-puing roket Korut

Jakarta, IDN Times - Korea Utara (Korut) mengaku gagal meluncurkan satelit mata-mata pertamanya ke luar angkasa pada Rabu (31/5/2023). Kegagalan itu diduga akibat desakan pemimpin Kim Jong Un yang terus mendapat tekanan oleh Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel).

Korut pun berjanji akan melakukan peluncuran kedua. Ungkapan itu jelas menunjukan tekad Kim dalam memodernisasi senjata militernya dan melawan tekanan AS serta Korsel.

Baca Juga: Jadi Mata-mata Israel, 8 Warga India Ditahan Qatar 

1. Puing-puing roket jatuh di sekitar pulau Korsel 

Militer Korsel mengatakan sedang mengambil puing-puing roket Korut yang jatuh di perairan sekitar 200 kilometer dari pulau Eocheongdo di barat daya. Sementara, Kementerian Pertahanan Seoul merilis berbagai foto yang menunjukan silinder logam putih, yang diduga bagian dari roket tersebut. 

Melansir Associated Press, para ahli pada sebelumnya berpendapat bahwa peluncuran satelit Korut adalah upaya untuk membantu meningkatkan teknologi rudal jarak jauhnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, simulasi peluncuran rudal balistik menunjukan bahwa Korut potensial untuk menjangkau seluruh benua AS. Namun, para ahli mengatakan masih ada beberapa hal agar rudal nuklirnya berfungsi dengan baik.

Menurut laporan KCNA, Roket Chollima-1 membawa satelit Malligyong-1 dan diluncurkan di Sohae Satellite Launching Ground di Korut barat laut pada pukul 6.37 waktu setempat. Roket itu kemudian jatuh di lepas pantai barat Semenanjung Korea, setelah kehilangan daya dorong menyusul pemisahan tahap pertama dan kedua. 

2. Sistem pertahanan rudal Jepang akan tetap tinggal di wilayah selatan 

Satelit Mata-mata Gagal Mengorbit, Korut Janjikan Peluncuran Kedua  Ilustrasi sistem pertahanan udara (twitter.com/oleksiireznikov)

Militer Korsel mengatakan, roket tersebut mengalami penerbangan abnormal sebelum jatuh. Sementara, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengatakan, tidak ada benda apapun yang mencapai luar angkasa.

“Sangat mengesankan ketika rezim Korea Utara benar-benar mengakui kegagalan, tetapi akan sulit untuk menyembunyikan fakta kegagalan peluncuran satelit secara internasional, dan rezim tersebut kemungkinan akan menawarkan narasi yang berbeda di dalam negeri,” kata Leif-Eric Easley, profesor di Universitas Ewha di Seoul, mengutip The Guardian.

“Hasil ini juga menunjukkan bahwa Pyongyang dapat segera melakukan provokasi lain, sebagian untuk menebus kemunduran hari ini.” sambung dia. 

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Adam Hodge mengatakan, Washington mengutuk keras peluncuran tersebut. Sebab, katanya, Korut telah menggunakan teknologi rudal balistik yang terlarang, meningkatkan ketegangan dan mempertaruhkan keamanan yang tidak stabil di kawasan dan sekitarnya. 

Setelah peluncuran terdeteksi, penduduk di Seoul mendapat peringatan evakuasi melalui pengeras suara dan ponsel. Peringatan serupa juga muncul di prefektur Okinawa, Jepang, yang diduga kena jangkauan jalur peluncuran roket.

Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada mengatakan, Tokyo berencana untuk mempertahankan sistem pertahanan rudal yang telah ditempatkan di wilayah selatan dan perairan barat daya hingga 11 Juni. 

Baca Juga: Estonia: Rusia Rekrut Pengungsi Ukraina Jadi Mata-mata

3. Tekanan Kim Jong Un terhadap ilmuan jadi faktor gagalnya peluncuran  

Satelit Mata-mata Gagal Mengorbit, Korut Janjikan Peluncuran Kedua  Potret peluncuran Rudal Balistik Antarbenua (ICBM) oleh Korea Utara (dok. KCNA Via nknewsorg)

Melansir ABC News, tidak ada rincian lebih lanjut soal spesifikasi roket dan satelit oleh KCNA dalam peluncuran pada Selasa. Namun sebelum diluncurkan, para ahli menilai Korut bakal menggunakan roket berbahan bakar cair seperti yang digunakan pada peluncuran roket dan rudal jarak jauh yang telah diuji.

Administrasi Pengembangan Kedirgantaraan Nasional Korut mengatakan, kegagalan disebabkan oleh rendahnya keandalan dan stabilitas mesin terbaru yang digunakan pada roket pembawa satelit. Faktor lainnya yakni karakter bahan bakar yang tidak stabil, lapor KCNA.

Easley mengatakan, peluncuran gagal karena pemimpin Kim kemungkinan menambah tekanan pada ilmuan dan insinyurnya untuk segera meluncurkan satelit mata-mata. Itu dipicu setelah Korsel berhasil meluncurkan satelit komersial pertamanya awal bulan Mei.

Syahreza Zanskie Photo Verified Writer Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya