Tentara Pakistan Rebut Pusat Tahanan dari Taliban, 25 Militan Tewas 

Satu sandera dan dua tentara tewas

Jakarta, IDN Times - Tentara Pakistan melaporkan, pada Rabu (21/12/2022), telah menewaskan 25 dari 35 militan Islam yang bersembunyi di pusat kontra-terorisme di kota Bannu. Satu sandera dan dua pasukan komando tewas dalam operasi perebutan penjara itu.

Pada Minggu, militan yang ditahan mengambil alih fasilitas setelah mengalahkan interogator dan merebut senjatanya. Tempat itu langsung dikepung oleh komando tentara selama dua hari dan para militan berhasil dikalahkan.

"Kebangkitan terorisme menimbulkan ancaman baru bagi keamanan nasional kita. Pasukan keamanan kita yang gagah berani sepenuhnya mampu menghadapi ancaman ini," kata Perdana Menteri, Shehbaz Sharif, dikutip dari Reuters.

1. Sekitar tujuh militan menyerahkan diri

Tentara Pakistan Rebut Pusat Tahanan dari Taliban, 25 Militan Tewas Ilustrasi penjara (unsplash.com/Emiliano Bar)

Juru bicara Angkatan Darat, Ahmed Sharif, mengatakan bahwa tujuh dari 35 militan yang bersembunyi akhirnya menyerahkan diri. 

Sedangkan tiga lainnya, kata Sharif, berhasil ditangkap usai mencoba melarikan diri. Namun, seorang petugas keamanan tewas dalam penggerebekan itu.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Khawaja Asif pada Selasa mengatakan, semua militan telah tewas dan semua sandera berhasil diselamatkan. Kemudian, ia mengklarifikasi bahwa rincian akhir operasi itu akan diumumkan oleh tentara.

Pernyataan Sharif itu menunjukan kronologi detail mengenai sulitnya penyerbuan, yang menyebabkan dua personel keamanan tewas saat militan mengambil alih penjara. Kemudian, dua pasukan tewas dalam serangan berikutnya.

Juru bicara itu mengatakan, awalnya seorang militan mengalahkan interogator menggunakan batu bata dan menyita senjatanya. Kemudian, militan lain di penjara itu berhasil masuk ke gudang penyimpanan senjata yang disita.

"Kami berusaha sangat keras untuk membuat mereka (militan) menyerah tanpa syarat. Mereka belum siap," kata Sharif, menambahkan bahwa militan ingin disediakan jalur aman ke Afghanistan, yang akhirnya ditolak oleh Islamabad, dilansir TRT World.

Baca Juga: Pakistan: Militan Serang Penjara Teroris, 10 Petugas Disandera

2. Sekitar 10 tentara luka-luka dalam penggerebekan

Tentara Pakistan Rebut Pusat Tahanan dari Taliban, 25 Militan Tewas Ilustrasi tentara (unsplash.com/Specna Arms)

Sharif mengatakan, setelah negosiasi gagal, pasukan komando langsung menyerbu pusat penahanan. Sedikitnya 10 tentara, termasuk tiga perwira luka-luka.

Juru bicara itu menambahkan, terjadi baku tembak yang sengit antara pasukan komando dan militan. Sementara, warga mengaku mendengar ledakan yang berasal dari sekitar pusat saat helikopter mengudara di kawasan itu.

Sebagian besar militan yang terlibat merupakan kelompok Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), milisi sektarian yang mengasosiasikan dirinya dengan Taliban Afghanistan.

3. TTP ingin mendirikan hukum Islam yang ketat di Pakistan

TTP hadir untuk melawan Pakistan dan menegakkan hukum Islam yang ketat. Mereka hadir usai Amerika Serikat mengintervensi Afghanistan untuk menggulingkan Taliban pada 2021, sehingga mendorong mereka untuk melintasi perbatasan ke Pakistan.

Beberapa pekan terakhir, TTP telah meningkatkan serangan di sejumlah wilayah Pakistan. Kelompok itu juga mengakhiri gencatan senjata pada bulan lalu, yang pernah dimediasi oleh Taliban Afghanistan dan Islamabad.

TTP awalnya menanggapi permintaan militan untuk diberikan rute aman ke Afghanistan. Tetapi, mereka mengatakan bahwa bekas wilayah suku di Pakistan termasuk aman bagi militan untuk melarikan diri.

Baca Juga: Taliban Pakistan Rebut Penjara, Petugas Disandera-Minta Jalur Evakuasi

Syahreza Zanskie Photo Verified Writer Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya