2 Kandidat Terkuat untuk Jabat PM Inggris: Rishi Sunak dan Liz Truss
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Cianjur, IDN Times - Kontes untuk menggantikan Boris Johnson sebagai Perdana Menteri (PM) Inggris sudah mencapai tahap akhir. Kali ini tersisa dua kandidat, yaitu mantan Menteri Keuangan Rishi Sunak dan Menteri Luar Negeri Liz Truss. Mereka berdua berhasil memenangkan pemungutan suara terakhir anggota parlemen.
Johnson terpaksa mengundurkan diri karena kehilangan dukungan dari legislatornya setelah terlibat dalam berbagai skandal, termasuk pelanggaran aturan penguncian pandemik COVID-19, dikutip dari Al Jazeera.
Pemenang kompetisi ini akan mulai bekerja pada 5 September dan mewarisi kondisi ekonomi yang paling sulit dihadapi dalam sejarah modern Inggris. Di antara tantangan yang harus dihadapi PM baru adalah inflasi mencapai 11 persen, pound mendekati titik terendah terhadap dolar, hingga gelombang panas.
1. Rishi Sunak unggul dari kandidat lainnya
Pada awalnya, ada 11 kandidat yang mengajukan nama mereka. Namun dalam pemungutan suara kelima dan terakhir yang dilakukan oleh anggota parlemen Konservatif pada Rabu (20/7/2022), Menteri Perdagangan Junior, Penny Mordaunt, tersingkir. Sunak memenangakan 137 suara, Truss 113, dan Mordaunt 105.
“Bersyukur rekan-rekan saya telah memberikan kepercayaan kepada saya hari ini. Saya akan bekerja siang dan malam untuk menyampaikan pesan kami ke seluruh negeri,” tulis Sunak di Twitter, Rabu (20/7/2022)
Rishi Sunak telah memimpin dalam semua putaran pemungutan suara di antara anggota parlemen Konservatif.
Baca Juga: PM Baru Inggris Pengganti Boris Johnson Diumumkan 5 September
2. Liz Truss juga diunggulkan dalam jajak pendapat
Editor’s picks
Jejak pendapat menunjukan bahwa Truss memiliki kesempatan lebih tinggi untuk mengalahkan Sunak dalam kontes anggota partai, karena kemungkinan Partai Konservatif memilih seorang pemimpin yang bukan pilihan populer bagi anggota parlemen.
Truss juga mengucapkan terima kasih kepada beberapa anggota parlemen tak lama setelah pemungutan suara diumumkan.
"(Jika terpilih) sebagai Perdana Menteri saya akan mulai bekerja sejak hari pertama, menyatukan partai dan memerintah sesuai dengan nilai-nilai Konservarif," kata Truss dikutip dari Reuters.
3. Perlombaan antara dua kandidat
Kedua finalis akan memulai perjalanan yang bisa memakan waktu berminggu-minggu di seluruh negeri sebelum menjadi anggota partai.
"Ini telah menjadi salah satu kontes yang paling tidak terduga untuk menjadi pemimpin Konservatif berikutnya dalam sejarah baru," kata peneliti politik, Chris Hopkins.
Ketegangan di antara dua kandidat juga menimbulkan banyak pertanyaan tentang seberapa baik pemimpin baru yang akan memerintah. Sebab, Johnson masih cukup populer dan telah muncul berbagai faksi dalam Partai Konservatif.
Sunak, yang juga membantu mengarahkan ekonomi pada saat pandemik, menjadi salah satu sosok memicu mundurnya Johnson dari kekuasannya. Dia juga menghadapi kritik dalam segala hal, mulai dari catatannya di pemerintahan hingga kekayaan istrinya.
Truss juga akan berjuang melawan Sunak. Pada Minggu kemarin, dia mengatakan bahwa dirinya siap bekerja secara total terlepas dari segala kekurangannya.
Baca Juga: Inggris Tutup Layanan Kereta Api dan Sekolah karena Suhu Ekstrem
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.