Digempur Ukraina, Militer Rusia Panik Mundur Tinggalkan Posnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Cianjur, IDN Times - Lembaga penelitian yang fokus pada keamanan nasional asal Amerika Serikat (AS), Institute for the Study of War (ISW), mengatakan bahwa pasukan Rusia gagal mengatur mundur pasukannya secara koheren ketika pasukan Ukraina melancarkan serangan balasan di Kharkiv.
Melalui laporan terbarunya pada Senin (12/9/2022), ISW mengatakan bahwa Rusia telah membawa lebih banyak pasukannya untuk mundur di selatan.
Sebagaimana dilaporakan The Guardian pada Kamis pekan lalu, Ukraina telah meluncurkan serangan balik di wilayah Kharkiv Timur Laut, setelah mereka mengutarakan niatnya untuk memulai serangan skala besar di wilayah Kherson Selatan.
1. Ukraina berhasil menguasai kota-kota utama seperti Izyum dan Kupyansk
Dalam beberapa hari terakhir, pasukan Ukraina telah menguasai kota-kota utama seperti Izyum dan Kupiansk, sehingga memaksa pasukan dari Rusia untuk mundur. Kiev telah membuat lebih banyak kemajuan dalam serangan baliknya, jauh dari yang diperkirakan para analis.
Menurut ISW, serangan balasan yang dilakukan Ukraina mengakibatkan Rusia mengalami kekalahan operasional besar. Keberhasilan ini berkat optimalisasi Kiev dalam mengoperasikan senjata dari Barat, termasuk HIMARS.
"Pasukan Ukraina telah menimbulkan kekalahan operasional besar di Rusia, merebut kembali hampir semua wilayah Kharkiv Oblast dalam serangan balasan yang cepat," kata ISW, yang dilansir dari Newsweek.
“Keberhasilan Ukraina dihasilkan dari desain dan eksekusi kampanye yang terampil, mencakup upaya untuk memaksimalkan dampak sistem senjata Barat seperti HIMARS," sambungnya.
Baca Juga: Kalahkan Rusia, Ukraina Janji Akan Rebut Kembali Semua Wilayahnya
2. Pasukan Rusia meninggalkan tank dan peralatan berat lainnya di dekat Izyum
Melansir BBC, Rusia mengonfirmasi telah menarik diri dari kota-kota utama seperti Izyum dan Kupiansk pada Sabtu. Rusia berdalih kemunduran pasukannya adalah untuk berkumpul kembali.
ISW mencatat, banyak unggahan di media sosial menunjukan bahwa tank dan peralatan militer Rusia ditinggalkan di dekat Izyum, yang mungkin saja karena mereka tergesa-gesa ketika mundur.
"Pasukan Rusia kemungkinan besar mundur dari daerah itu dengan sangat tergesa-gesa, dan unggahan media sosial menunjukkan tank-tank yang ditinggalkan dan peralatan militer berat lainnya di dekat Izyum, menunjukkan pasukan Rusia gagal mengatur mundur secara koheren," kata ISW.
3. Senjata Barat memainkan peran besar untuk Ukraina
Sekutu Barat sudah sering mengirim persenjataan untuk pasukan Ukraina. Ternyata pada awal konflik, pasukan Ukraina juga sudah menggunakan amunisi sisa Pakta Warsawa, dan itu juga telah mereka gunakan dalam beberapa dekade terakhir.
Terkait dukungan AS untuk Ukraina, Gedung Putih juga sering mengirim bantuan dalam bentuk paketan senjata yang termasuk sistem rudal canggih seperti HIMARS di dalamnya.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, sudah meminta lebih banyak dana dan peralatan guna untuk mempertahankan dan merebut kembali wilayah yang sudah dikuasai Rusia sejak invasi dimulai pada 24 Februari.
Baca Juga: Presiden Ukraina Zelenskyy Minta Barat Percepat Kirim Senjata
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.