Ekuador Kumpulkan 45 Potongan Mayat Napi Korban Mutilasi Geng Narkoba

Gambaran kekejaman geng narkoba

Cianjur, IDN Times - Pemerintah Ekuador pada Selasa (20/7/2022) mengatakan, mereka masih berusaha mengidentifikasi mayat para narapidanan yang terpotong-potong dalam kerusuhan di pusat penahanan barat daya ibu kota.

Badan penjara pertama kali melaporkan, kerusuhan di penjara Bellavista, Santo Domingo, yang berjarak 70 kilometer dari Quito, terjadi pada Senin (19/7/2022).

"Tim investigasi di TKP telah mengumpulkan 45 bagian manusia di penjara Santo Domingo, yang mana itu merupakan 12 mayat," kata Menteri Dalam Negeri, Patricio Carrillo, dikutip dari Al Jazeera.

Menteri tersebut menambahkan, "antropolog forensik dan dokter forensik bergerak untuk melakukan autopsi terhadap tubuh yang terpotong-potong." Dia juga mengatakan bahwa prosedur yang dilakukan itu bisa memakan waktu berhari-hari.

1. Pemerintah menuduh kerusuhan tersebut karena perkelahian antar geng di dalam penjara

Presiden Guillermo Lasso mengatakan, kekerasan yang terjadi di penjara disebabkan oleh perkelahian antargeng untuk menguasai wilayah dan rute perdagangan narkoba. Tahun lalu, sekitar 316 tahanan tewas dalam perkelahian di berbagai penjara di seluruh Ekuador, disebabkan oleh persoalan yang sama. 

Pada akhir bulan April, Lasso mengumumkan keadaan darurat di tiga provinsi karena meningkatnya kekerasan terkait aktivitas geng narkoba. Tetapi, kurang dari dua minggu kemudian, kerusuhan lain antargeng di dalam penjara Bellavista menewaskan sedikitnya 43 orang.

Sementara itu, lembaga penjara Ekuador SNAI mengatakan, 17 tahanan dipindahkan ke penjara lain setelah insiden itu demi keselamatan mereka. Dia juga menambahkan bahwa mereka telah menyita senjata, amunisi, pisau, dan telepon seluler dari penjara, dilansir Reuters

Baca Juga: Presiden Ekuador Tuduh Pemimpin Kelompok Pribumi Berupaya Kudeta

2. Sistem penjara Ekuador telah rusak

Ekuador Kumpulkan 45 Potongan Mayat Napi Korban Mutilasi Geng Narkobailustrasi Ekuador (pexels.com/Kelly)

Komisi Hak Asasi Manusia Inter-Amerika menyampaikan, sistem penjara di Ekuador rusak dikarenakan pengabaian negara dan tidak adanya kebijaksanaan yang komperhensif, serta kondisi yang buruk bagi narapidana.

Menurut angka resmi, penjara di negara itu menampung sekitar 33.900 orang atau 12,5 persen over dari kapasitas maksimumnya. 

3. Kerusuhan yang sama menyebabkan 43 orang tewas di Ekuador pada Mei lalu

Ekuador Kumpulkan 45 Potongan Mayat Napi Korban Mutilasi Geng Narkobailustrasi gang (pexels.com/Khoa Võ)

Pada Mei lalu, puluhan narapidana tewas dalam kerusuhan ketika geng-geng bersaing dan bentrok di Kota Santo Domingo Ekuador. Kekerasan tersebut sangat mengguncang kawasan Amerika Selatan.

Sejumlah 108 tahanan masih buron dan 112 telah ditangkap kembali, kata Menteri Carrillo

Pihak berwenang mengatakan, kerusuhan ini pecah setelah seorang pemimpin geng dipindahkan ke penjara Bellavista Santo Domingo menyusul perintah pengadilan, yang mungkin menyebabkan kerusuhan di antara para tahanan.

Kementrian Dalam Negeri dan Kantor Jaksa Agung telah melaporkan bahwa sedikitnya 43 orang tahanan tewas. Penyebab kematian mereka sebagian besar ditikam sampai mati, menurut Carrillo.

Presiden Lasso telah berjanji akan mengurangi kekerasan penjara melalui proses pengamanan geng, yaitu dengan cara pembebasan lebih awal bagi tahanan dan reformasi politik dan sosial.

Baca Juga: Aksi Suku Pribumi Ekuador Berujung Ricuh: 79 Luka, 55 Orang Ditangkap

Taufik Hidayah Photo Verified Writer Taufik Hidayah

- Null :)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya