Hacker Diduga Retas Data 1 Miliar Orang China

Hacker menawarkan data sebesar hampir 24TB 

Seorang peretas dengan nama alias “ChinaDan” menawarkan 24 TB data berisi informasi pribadi 1 miliar orang di forum peretasan online “Breach Forums” pada pekan lalu. Mereka mengklaim data tersebut juga berisi “beberapa miliar catatan khusus” untuk 10 Bitcoin bernilai 200 ribu US Dolar.

Hacker tersebut mengklaim mendapatkan data tersebut dari database Kepolisian Shanghai. JIka kasus ini benar maka akan menjadi salah satu pelanggaran data terbesar dalam sejarah.

1. Data yang diduga bocor berisi data-data pribadi

Data yang bocor tersebut berisi informasi pribadi, termasuk nama, alamat, nomor identifikasi nasional, nomor ponsel, serta perincian kasus lain.

Sampel data yang dilihat oleh kantor berita The Associated Press misalnya berisi nama, tanggal lahir, usia, dan nomor ponsel. Satu orang terdaftar sebagai lahir pada "2020," dengan usia mereka terdaftar sebagai "1," menunjukkan bahwa informasi tentang anak di bawah umur termasuk dalam data yang diperoleh dalam pelanggaran.

The Associated Press belum dapat memverifikasi keaslian sampel data tersebut. Polisi Shanghai sendiri belum kasus ini, seperti dilansir Al Jazeera Rabu (06/07/2022).

Baca Juga: FBI: Hacker Korea Utara Curi Kripto Senilai Hampir Rp9 Triliun

2. Postingan dan diskusi tentang validitas dugaan peretasan terhenti

Hacker Diduga Retas Data 1 Miliar Orang Chinailustrasi sosial media (pexels.com/Pixabay)

Postingan serta tagar yang terkait dengan dugaan peretasan terhenti tak lama setelah muncul. Tagar yang banyak digunakan seperti “data leak” dan “1 billion citizens records leak” tidak lagi dapat diakses di Weibo atau situs jejaring sosial yang banyak digunakan di China.

Seorang pengguna Weibo mengatakan pihak berwenang telah menghapus sebuah posting tentang pelanggaran data dan menghubunginya untuk membahas aktivitas media sosial, menurut outlet tersebut.

Sementara itu aplikasi perpesanan WeChat dilaporkan menghapus berita terkait peretasan serta postingan yang menjelaskan potensi dampak bagi warga China yang informasinya bocor. Mesin pencari China Baidu menampilkan beberapa hasil yang terkait dengan pelanggaran data. Dilansir dari NY Post pada Rabu (06/07/2022).

3. Sebanyak 1 miliar catatan penduduk dijual di dark web terdeteksi

Zhao Changpeng, CEO perusahaan cryptocurrency Binance, mengatakan perusahaannya telah “mendeteksi 1 miliar catatan penduduk siap dijual di dark web , demikian dikutip dari NY Post, Rabu (06/07/2022).

Dia juga menambahkan bahwa informasi itu tersedia kemungkinan karena bug dalam penyebaran oleh agen pemerintah. Hanya saja CEO Binance tidak secara khusus merujuk China atau departemen Kepolisian Shanghai.

Baca Juga: Hacker Korea Utara Curi Rp5,6 Triliun Cryptocurrency Selama 2021

Taufik Hidayah Photo Verified Writer Taufik Hidayah

- Null :)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya