Hari Kedua Serangan Israel ke Gaza, 24 Orang Tewas Termasuk Anak-anak

Penyerangan bisa berlangsung selama seminggu

Cianjur, IDN Times - Penyerangan yang dilakukan oleh jet tempur Israel di Jalur Gaza telah memasuki hari kedua tepatnya pada Sabtu (6/8/2022). Serangan itu telah menewaskan sedikitnya 24 orang, termasuk 6 diantaranya adalah anak-anak Palestina.

Hamas, sebuah kelompok yang mengatur wilayah di Palestina, mengatakan bahwa anak-anak termasuk diantara korban yang tewas akibat ledakan di dekat kamp pengungsi Jabalya. Hamas menyalahkan Israel atas ledakan tersebut.

Dilansir dari Al Jazeera, pihak militer Israel membantah keras tuduhan Hamas tersebut dan mereka tidak akan bertanggung jawab. Pasalnya mereka mengklaim ledakan itu disebabkan oleh roket yang gagal diluncurkan oleh kelompok bersenjata Palestina, atau yang lebih dikenal sebagai Jihad Islam.

Baca Juga: Serangan Israel ke Gaza, Jumlah Korban Terus Bertambah

1. Penyerangan yang dimulai pada Jumat

Penyerangan Israel yang dimulai pada Jumat dengan menargetkan seorang komandan senior Jihad Islam. Sejak saat itu, rudal Israel menghancurkan rumah, gedung apartemen dan kamp pengungsi. Pihak Militer Israel juga telah memperingatkan bahwa penyerangan tersebut bisa berlangsung selama seminggu.

Di antara mereka yang tewas pada Jumat  itu adalah Um Walid. Dia adalah seorang pria berusia 73 tahun, yang ketika itu ia sedang mempersiapkan pernikahan untuk putranya. Dia meninggal dalam serangan terhadap mobil di kamp pengungsi Beit Hanoun, dikutip dari Al Jazeera.

Dari pihak pejuang Palestina sendiri, mereka membalas serangan Israel dengan meluncurkan lebih dari 400 roket ke Israel, namun kenyataannya kebanyakan dari roket itu berhasil digagalkan. Sementara itu, belum ada lapora korban serius menurut layanan ambulans Israel.

Baca Juga: Gaza Diserang, Iran: Israel Bakal Bayar Mahal atas Kebiadabannya!

2. Blokade yang dilakukan Israel

Hari Kedua Serangan Israel ke Gaza, 24 Orang Tewas Termasuk Anak-anakilustrasi bendera Israel (pexels.com/cottonbro)

Setidaknya sekitar 2,3 juta warga Palestina telah memadati pesisir Gaza. Israel dan Mesir secara ketat membatasi pergerakan orang serta barang masuk dan keluar dengan memberlakukan blokade darat dan laut dengan alasan masalah keamanan.

Dilansir dari TRT World, Israel menghentikan pengangkutan bahan bakar yang direncanakan ke Gaza tak lama sebelum penyerangan pada Jumat. Mereka juga merusak pembangkit listrik satu-satunya di wilayah itu yang mengurangi pembagian listrik menjadi sekitar delapan jam per harinya.

Perbatasan yang memisahkan antara Israel dengan Gaza sebagian telah sepi sejak Mei 2021. Saat itu,  perang 11 hari antara keduanya yang  menewaskan sedikitnya 250 orang-orang Gaza dan 13 di Israel.

Baca Juga: 2 Hari Serangan Israel, Iran Dukung Kelompok Jihad Palestina

3. Ketegangan antara keduanya meningkat pekan ini

Hari Kedua Serangan Israel ke Gaza, 24 Orang Tewas Termasuk Anak-anakilustrasi seorang pria yang protes di Palestina (pexels.com/Alfo Medeiros)

Ketegangan meningkat setelah Pasukan Israel menangkap Bassam al-Saadi, al-Saadi merupakan seorang komandan senior Jihad Islam di Tepi Barat. Kemudian al-Saadi ditahan selama serangan Israel di kota Jenin yang menewaskan seorang remaja 17 tahun.

Tidak sampai di situ, Israel kemudian menutup jalan di sekitar jalur Gaza dan pada hari Jumat membunuh Tasyir al-Jabari, yang juga merupakan seorang komandan militer Jihad Islam. Beberapa orang lainnya, termasuk seorang gadis berusia lima tahun dan seorang perempuan berusia 23 tahun tewas dalam serangan itu, lapor Al Jazeera.

Militer Israel juga mengatakan, mereka telah menangkap 19 lagi anggota Jihad Islam di Tepi Barat yang diduduki pada Sabtu. 

Taufik Hidayah Photo Verified Writer Taufik Hidayah

- Null :)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya