Jokowi Hadiri KTT ASEAN, Bahas Konflik Myanmar hingga Ukraina

Diharapkan tercapai sejumlah kesepakatan

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menghadiri KTT ASEAN. Orang nomor satu di Indonesia ini sudah tiba di negara tersebut. Salah satu topik yang akan dibahas dalam pertemuan tingkat tinggi itu adalah konflik di Myanmar.

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, mengatakan para pemimpin ASEAN diharapkan dapat mengambil sikap dan langkah dalam merespons situasi di Myanmar, terutama karena tidak adanya komitmen dari militer Myanmar dalam menindaklanjuti 5 poin konsensus.

"ASEAN sudah mengambil extra effort. Hasil upaya ini hanya akan terlihat hasilnya jika ada komitmen militer Myanmar untuk menindaklanjuti five point consensus. Bola sepenuhnya ada di tangan militer Myanmar," kata Retno, dikutip dari saluran YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (10/11/2022).

1. Kepala negara ASEAN bahas masalah Myanmar

Jokowi Hadiri KTT ASEAN, Bahas Konflik Myanmar hingga UkrainaPengunjuk rasa menggelar aksi protes terhadap kudeta militer di Kota Yangon, Myanmar, Sabtu (6/2/2021). Mereka menuntut pembebasan pemimpin terpilih Myanmar Aung San Suu Kyi. ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/wsj.

Terlepas dari kekecewaan ASEAN terhadap tidak adanya kemajuan tindaklanjut 5 poin konsensus oleh militer Myanmar, Retno meyakini ASEAN akan tetap memberikan prioritas untuk membantu rakyat Myanmar termasuk melalui bantuan kemanusiaan.

Situasi Myanmar, menurutnya, tidak boleh menghambat perkembangan ASEAN. 

"Para Menteri Luar Negeri ASEAN akan bertemu lagi pada 10 November siang hari guna membahas rekomendasi, selanjutnya akan disampaikan kepada para pemimpin ASEAN pada tanggal 11 November," tuturnya.

Pertemuan para menlu ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan khusus para menlu ASEAN yang diselenggarakan di ASEAN Sekretariat Jakarta pada 27 Oktober lalu.

Baca Juga: Usai Cek Persiapan G20, Jokowi Terbang ke Kamboja Ikuti KTT ASEAN

2. Akan dibahas juga mengenai Ukraina

Jokowi Hadiri KTT ASEAN, Bahas Konflik Myanmar hingga UkrainaIlustrasi - Orang-orang menghadiri upacara penghormatan kepada para pembela Ukraina yang gugur, termasuk tentara yang tewas dalam pertempuran dengan pemberontak pro-Rusia di bandara Donetsk hari ini pada tahun 2015, di sebuah peringatan di dekat markas besar Kementerian Pertahanan di Kyiv, Ukraina, Kamis (20/1/2022). (ANTARA FOTO/Ukrainian Presidential Press Service/Handout via REUTERS.)

Ada beberapa hal yang diharapkan akan dihasilkan dari pertemuan-pertemuan dengan para mitra, antara lain pengumuman peluncuran kemitraan strategis komprehensif ASEAN-Amerika Serikat, yang mana saat ini Indonesia menjadi koordinator dialog ASEAN-Amerika Serikat.

"Kemudian announcement kemitraan strategis komprehensif ASEAN-India yang akan memfokuskan kerja sama terkait blue economy, kesehatan, dan implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific, serta kerja sama dengan organisasi sub-regional di samudera Hindia," ujar Retno.

Diharapkan pula terdapat kesepakatan melanjutkan kerja sama pengembangan ekosistem kendaraan listrik dengan Amerika Serikat.

Kemudian, Indonesia mengharapkan akan ada joint statement terkait implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific dengan Australia yang difokuskan pada implementasi empat prioritas di ASEAN Outlook on the Indo-Pacific, termasuk keterikatan dengan kawasan Pasifik.

"Kemudian direncanakan juga di dalam pertemuan-pertemuan dari tanggal 10 sampai tanggal 13 November nanti adanya aksesi Ukraina terhadap Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia atau TAC. Akses ini tentunya memiliki makna yang sangat penting," ujarnya.

3. KTT ASEAN akan hasilkan 100 dokumen

Jokowi Hadiri KTT ASEAN, Bahas Konflik Myanmar hingga UkrainaPresiden Jokowi hadiri KTT ASEAN-Australia pada Rabu (27/10/2021). (dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jokowi, tambah Retno, menghadiri KTT ke-40 dan 41 ASEAN serta KTT terkait lainnya. Seluruh rangkaian pertemuan akan dilakukan tanggal 10 hingga 13 November 2022.

Total pertemuan dan kegiatan yang akan dihadiri oleh Presiden lebih dari 20 ditambah 4 pertemuan bilateral, yaitu dengan Perdana Menteri Singapura, Presiden Dewan Eropa, Sekjen PBB, dan Presiden Asian Development Bank.

"KTT diharapkan akan menghasilkan 100 dokumen dan beberapa dokumen sampai saat ini masih terus dinegosiasikan," tambahnya.

Baca Juga: Menlu Retno Minta Isu Myanmar Dibahas Khusus di KTT ASEAN

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya