Wabah Kolera di Malawi Tewaskan Lebih dari 200 Orang

Tercatat 7.499 kasus sejak Maret

Jakarta, IDN Times - Kolera telah menewaskan 214 orang di Malawi. Tetapi, Kementerian Kesehatan Malawi mengatakan infeksi kolera di negaranya dalam satu dekade terakhir mulai mereda setelah mencapai puncaknya bulan lalu.

Dilansir NDTV, Kamis (10/11/2022), negara miskin di Afrika selatan itu telah mencatat 7.499 kasus penyakit sejak Maret, yang menurut PBB sebagai wabah terbesar yang melanda Malawi dalam 10 tahun.

1. Kasus kolera mulai menurun usai Oktober

Wabah Kolera di Malawi Tewaskan Lebih dari 200 Orangfakta menarik Malawi (Instagram.com/riasworld58)

Kementerian Kesehatan Malawi mengatakan 174 kasus baru dilaporkan pada Selasa, turun dari posisi tertinggi yang mencapai lebih dari 200 per hari pada minggu ketiga Oktober.

"Epidemi membentuk gelombang dan seperti yang ditunjukkan statistik, jumlahnya menurun setelah mencapai puncaknya pada Oktober," kata Direktur Layanan Kesehatan Pencegahan Kementerian Kesehatan Malawi, Storm Kabuluzi

"Kami bekerja untuk memastikan bahwa ini akan menjadi gelombang terakhir dengan menggunakan sejumlah intervensi pencegahan," sambungnya.

Baca Juga: Rezim Assad dan Turki Dinilai Memperparah Penyebaran Kolera di Suriah

2. Malawi telah menerima 2,9 juta dosis vaksin

Wabah Kolera di Malawi Tewaskan Lebih dari 200 Orangilustrasi vaksin (IDN Times/Aditya Pratama)

Awal pekan ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF mengatakan, negara tersebut telah menerima 2,9 juta dosis vaksin kolera oral untuk meningkatkan kampanye imunisasinya.

Kolera ditimbulkan dari bakteri yang umumnya ditularkan melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Ini menyebabkan diare dan muntah, dan bisa sangat berbahaya bagi anak kecil.

Otoritas kesehatan mengimbau para pemuka agama untuk mendorong pengikutnya mencari pengobatan ketika melaporkan gejala. Sebab, beberapa kalangan menghindari pengobatan dengan alasan agama.

3. WHO peringatkan peningkatan wabah kolera

Wabah Kolera di Malawi Tewaskan Lebih dari 200 OrangBendera berkibar di kantor pusat WHO di Jenewa, Swiss (who.int)

Pada September, WHO memperingatkan bahwa setelah bertahun-tahun mengalami penurunan, wabah kolera kembali meningkat.

Di seluruh dunia, penyakit ini menyerang antara 1,3 juta dan 4 juta orang setiap tahun, menyebabkan hingga 143 ribu kematian.

Baca Juga: Mengenang Ghafur Akbar Dharmaputra: Pahlawan Indonesia di Ukraina

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya