Panggil Ambulans, Ibu Muda Ini Malah Dihina & Berakhir Meninggal

Pelayan darurat malah menganggap panggilan sebagai lelucon

Strasbourg, IDN Times - Sebuah rekaman suara antara operator pelayanan darurat dengan seorang ibu muda memicu kemarahan di Perancis. Pasalnya operator itu menghina sang ibu muda, yang kemudian meninggal beberapa jam setelahnya.

Naomi Musenga yang berusia 22 tahun memanggil Strasbourg ambulans dan mengeluhkan mengenai sakit perut yang dirasakannya, sambil mengatakan, "Aku akan mati." Namun jawaban yang diterimanya sungguh memicu kemarahan.

"Kau pasti akan meninggal suatu hari nanti, sama seperti semua orang," kata pekerja itu.

Kemudian terdengar beberapa komplain dari sang pekerja dengan koleganya, sebelum menyuruh Musenga untuk memanggil seorang dokter. Diwartakan oleh BBC, Musenga akhirnya memanggil pelayanan lain dan dibawa ke rumah sakit, tapi dia meninggal karena serangan jantung. Menteri kesehatan sudah memerintahkan investigasi.

1. Musenga mengalami beberapa kegagalan organ

Panggil Ambulans, Ibu Muda Ini Malah Dihina & Berakhir Meninggalletribunaldunet.fr

Berdasarkan harian Perancis, Le Monde, dari autopsi memberitahukan bahwa Musenga mengalami beberapa kegagalan organ. Dia meninggal begitu sampai di rumah sakit. Ketika memanggil ambulans, Musenga dengan suara lemah mengeluhkan bahwa dia merasa sakit yang sangat hebat di perut dan sekujur tubuhnya.

2. Menteri Kesehatan memerintahkan penyelidikan

Panggil Ambulans, Ibu Muda Ini Malah Dihina & Berakhir Meninggalskyscrapercity.com

Melalui Twitter-nya, Menteri Kesehatan Perancis, Agnes Buzyn menyatakan kemarahannya dan sudah memerintahkan pemeriksaan terhadap kegagalan yang dilakukan oleh pelayanan darurat. Keadaan yang dialami Musenga telah menghidupkan kembali panggilan untuk peningkatan dana dan sumber daya demi sistem kesehatan Perancis.

3. Semakin banyak yang memanggil pelayanan darurat

Panggil Ambulans, Ibu Muda Ini Malah Dihina & Berakhir Meninggalouest-france.fr

Patrick Pelloux, kepala asosiasi dokter darurat Perancis (AMUF) mengatakan kepada harian Prancis Le Parisien bahwa pada tahun 1988 orang yang ada 8 juta orang yang masuk ke ruang gawat darurat, dan jumlahnya telah meningkat pesat sekarang ini pada angka 21 juta orang. Hal ini juga menyebabkan panggilan terhadap pelayanan darurat menjadi tiga kali lipat lebih banyak.

Pemerintah telah bergulat dengan ketegangan besar pada sistem kesehatan, dengan dokter rumah sakit karena mengeluh selama berminggu-minggu kekurangan tempat tidur. Sehingga banyak pasien terpaksa tidur di gurney di lorong.
Perawat dan petugas lain juga protes mengenai banyaknya pasien dan kurangnya pekerja.

Maya Photo Verified Writer Maya

A teen aspiring writer

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya