Seorang Gadis di Sudan Selatan Dilelang Ayahnya Sendiri Lewat Facebook

Putrinya sendiri dilelang ke 5 orang laki-laki

Pada era sekarang ini media sosial seperti Instagram, Whatsapp dan Facebook biasanya digunakan untuk berkomunikasi dan menjalin pertemanan. Semakin majunya perkembangan teknologi, turut memberikan kontribusi besar terhadap mudahnya berkomunikasi.

Namun lain hal dengan peristiwa yang terjadi di Sudan Selatan ini. Facebook menjadi sorotan setelah salah seorang pengguna menggunakan situs tersebut untuk melelang putrinya yang masih berusia sekitar 16 atau 17 tahun.

1. Anak itu telah dinikahkan sebelum postingan dihapus

Seorang Gadis di Sudan Selatan Dilelang Ayahnya Sendiri Lewat FacebookPixabay.com/@FirmBee

Anak yang masih berada di bawah umur itu dilaporkan telah ditawar oleh 5 orang laki-laki, yang beberapa penawar di antaranya adalah pejabat di pemerintahan Sudan Selatan.

Postingan tentang lelang anak itu dihapus setelah 15 hari ketika pihak Faceook mengetahui adanya postingan tersebut. Lelang dimulai pada tanggal 25 Oktober, tapi baru kemudian dihapus pada tanggal 9 November.

"Segala bentuk perdagangan manusia - baik itu postingan, halaman, iklan, atau grup tidak diperbolehkan di Facebook. Kami menghapus postingan dan secara permanen menonaktifkan akun milik orang yang memposting ini ke Facebook, "kata juru bicara Facebook, dikutip dari CNN.

Namun beberapa hari sebelum postingan dihapus, sang anak telah dinikahkan kepada penawar tertinggi. Ayah dari anak itu dikabarkan memperoleh 500 ekor sapi, tiga mobil, dan uang senilai $10 ribu.

Baca Juga: Memprihatinkan: Ada 720 Kasus Pernikahan Anak di Indonesia Selama 2018

2. Organisasi hak anak mengecam tindakan tersebut

Seorang Gadis di Sudan Selatan Dilelang Ayahnya Sendiri Lewat FacebookScroll.in

Direktor organisasi hak anak International Plan bagi Sudan Selatan, George Otim meminta kepada pihak pemerintahan Sudan Selatan untuk segera menyelidiki kasus tersebut. Pelelangan yang dilakukan terhadap anak juga dinilai sebagai hal yang tidak pantas.

"Penggunaan teknologi yang biadab ini mengingatkan pada pasar budak belakangan ini. Bahwa seorang gadis dapat dijual untuk menikah di situs jejaring sosial terbesar di dunia pada hari dan zaman ini rasanya sulit dipercaya,” kata Otim dalam sebuah pernyataan yang diposting ke situs web Plan International, dilansir dari Huffpost.

Otim juga membeberkan beberapa risiko menikah muda bagi anak di bawah umur. Selain itu, dia mendorong para gadis yang berada dalam situasi tersebut untuk melaporkannya kepada polisi.

3. Angka pernikahan anak di bawah umur cukup tinggi

Seorang Gadis di Sudan Selatan Dilelang Ayahnya Sendiri Lewat FacebookUcanews.com/Gabriel Bouys via AFP

Angka pernikahan anak di bawah umur sendiri belakangan ini cukup tinggi. Berdasarkan data yang dirilis oleh Voice of America (VOA) via CNN, tiga negara yang menempati jumlah pernikahan anak di bawah umur tertinggi adalah India, Bangladesh, dan Nigeria. Di India tercatat ada sekitar 26 juta kasus pernikahan di bawah umur pada anak. Jumlah tersebut didasarkan pada para perempuan usia 20-24 tahun yang dulunya menikah di bawah usia 18 tahun.

Indonesia juga masuk dalam jajaran negara dengan pernikahan di bawah umur tertinggi, menempati urutan tujuh setelah Pakistan pada angka sekitar 1,4 juta kasus.

Baca Juga: Miris! Pernikahan Anak Usia Dini Meningkat di Indonesia

Maya Photo Verified Writer Maya

A teen aspiring writer

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya