Aktivis Iklim Greta Thunberg Ejek Trump yang Marah-marah di Twitter

Pembalasan ejekan Trump tahun lalu

Jakarta, IDN Times – Momentum pembalasan itu datang. Greta Thunberg, anak muda yang dikenal sebagai aktivis perubahan iklim dari Swedia, mengejek Donald J. Trump lewat kicauan di akun Twitternya. “Sangat konyol. Donald harus mengatasi problem manajemen kemarahannya, harus pergi nonton film klasik bareng teman. Santai Donald, santai!” begitu kicauan Greta, Kamis (5/11/2020).

Greta menanggapi kicauan bernada marah dari Trump berkaitan dengan Pemilihan Presiden AS 2020. “STOP THE COUNT!” demikian cuitan Trump, meminta penghitungan suara dihentikan.

Kicauan Greta untuk Trump secara persis menggunakan ledekan Trump kepada Greta, Desember 2019, ketika Greta dinobatkan sebagai “Person of the Year” majalah TIME. Saat itu Trump berkicau, “So ridiculous. Greta must work on her Anger Management problem, then go into a good old fashioned movie woth friend! Chill Greta, Chill!".

Baca Juga: Fakta-fakta yang Kamu Perlu Tahu tentang Pilpres AS 2020  

1. Ejekan Greta Thunberg menarik perhatian jutaan pengguna Twitter

Aktivis Iklim Greta Thunberg Ejek Trump yang Marah-marah di Twittertwitter.com/GretaThunberg

Saat tulisan ini dibuat, sekitar 1 juta akun menyukai kicauan @GretaThunberg, lebih dari 20 ribu me-retweet, dan lebih dari 26 ribu mengisi kolom komentar. Jumlah ini jauh lebih banyak dari reaksi terhadap kicauan Trump 11 bulan lalu.

Greta memang mengkritisi sikap Trump yang tidak peduli terhadap perubahan iklim. Sejak menjabat Presiden, Trump menarik AS dari Kesepakatan Paris untuk menurunkan emisi gas karbon. Paris Agreement disepakati 196 negara pada bulan Desember 2015, di Konferensi Puncak Perubahan Iklim. Presiden Barack Obama saat itu berperan besar mengajak semua negara menandatangani kesepakatan itu.

2. Penarikan AS dari Kesepakatan Paris resmi berlaku pada 5 November 2020

Aktivis Iklim Greta Thunberg Ejek Trump yang Marah-marah di TwitterPresiden Amerika Serikat Donald Trump menari dengan musik saat ia akan turun dari panggung pada akhir reli kampanye di Carson City, Nevada, Amerika Serikat, Minggu (18/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria)

Trump tak pernah hadir di KTT Perubahan Iklim yang digelar setiap tahun. Greta Thunberg dalam pidato yang emosional di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun lalu menyesalkan sikap pemimpin dunia yang tidak peduli terhadap isu perubahan iklim, terutama Presiden Trump.

Bulan Oktober 2020, Greta mendukung Joe Biden, pesaing Trump di Pilpres. Dalam kampanyenya, Biden mengatakan jika menang dan jadi presiden, akan membawa kembali AS ke Perjanjian Paris.

Kemarin (5/11/2020), penarikan AS dari Kesepakatan Paris resmi berlaku.

Joe Biden berkicau di Twitternya, “Hari ini, Administrasi Trump secara resmi meninggalkan Kesepakatan Paris. Dan, persis dalam waktu 77 hari, Administrasi Biden akan kembali bergabung.”

3. Biden sementara unggul, dan ini membuat Trump emosi minta hitung suara dihentikan

Aktivis Iklim Greta Thunberg Ejek Trump yang Marah-marah di TwitterCalon presiden Amerika Serikat dari Demokrat dan mantan wakil presiden Joe Biden berbicara dalam sebuah pemberhentian kampanye di Johnstown, Pennsylvania, Amerika Serikat, Rabu (30/9/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Mike Segar)

Hitungan sementara dari sejumlah lembaga termasuk The Associate Press, per Kamis (5/11/2020) pukul 05.44 WIB, menunjukkan Biden sudah mengumpulkan 264 suara elektoral atau 50,21 persen suara sedangkan Trump meraih 214 suara atau 48,17 persen. Dibutuhkan 270 suara elektoral untuk jadi presiden AS, dari 538 suara yang ada.

Persaingan ketat masih terjadi di Arizona, Georgia, Nevada, North Carolina dan Pennsylvania. Biden menang dengan selisih tipis, 20 ribuan suara di Wisconsin, dan memicu kubu Trump meminta penghitungan ulang suara. Kasus yang sama tampaknya bakal terjadi di sejumlah tempat.

Kata “Nevada” sempat menjadi trending topic di Twittter, karena negara bagian yang memiliki enam suara elektoral ini bisa menjadi penentu siapa pemenang Pilpres AS. Sampai Kamis malam waktu AS, 84 persen suara di Nevada sudah dihitung. Laman USA Today melaporkan bahwa Biden sementara unggul dengan 49,4 persen dan Trump 48,5 persen, per Pukul 19.31 waktu timur AS. 

Baca Juga: Presiden Trump dan Aktivis Iklim Greta Thunberg Hadir di WEF 2020

4. Setelah bungkam dua hari, Trump gelar jumpa pers klaim menang mudah

Aktivis Iklim Greta Thunberg Ejek Trump yang Marah-marah di TwitterPendukung Trump mengangkat empat jari sebagai dukungan pemilhan kembali Presiden AS Donald Trump, di depan Klub Golf Nasional Trump, Minggu (30/8/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Cheriss May)

Kamis malam waktu AS, atau Jumat pagi (6/11/2020) WIB, Presiden Trump kembali menggelar jumpa pers dari Gedung Putih. Dia lagi-lagi mengklaim menang dalam Pilpres. Ini klaim kedua setelah Trump menyatakan hal yang sama, Selasa malam (3/11/20020) beberapa jam setelah pemilu ditutup.

“Jika kalian menghitung suara sah, saya menang dengan mudah,” kata Trump, kemudian melanjutkan, ”Jika kalian menghitung suara ilegal, mereka mencoba mencuri pemilu dari kami.”

Trump menggelar jumpa pers setelah dua hari bungkam. Penghitungan terkini menunjukkan angka keunggulan Trump menipis di Georgia dan Pennsylvania.

Petahana dari Partai Republik itu juga meminta penghentian penghitungan suara yang datang terlambat. Sebanyak 100 jutaan pemilih menggunakan hak pilih lewat surat, jumlah yang mencetak rekor karena situasi pandemik COVID-19.

Baca Juga: Pilpres AS, Hati-Hati Baca Exit Poll, Terutama Data Awal

Topik:

  • Umi Kalsum
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya