Begini Saran Bill Gates untuk Atasi Dampak Perubahan Iklim 

650 kota akan delarasikan darurat iklim

Jakarta, IDN Times – Pendiri Microsoft Bill Gates dikenal memiliki minat besar dalam sejumlah problem dunia. Salah satunya adalah tantangan perubahan iklim atau climate change.

Dalam tulisan yang diterbitkan oleh World Economic Forum (WEF) dan Gatesnotes, 21 Mei 2019, Gates menyampaikan saran untuk mengatasi dampak perubahan iklim. Seperti biasanya, Gates, orang terkaya kedua di dunia, mengajak kita melihat lanskap energi dunia.

“Pembangkit listrik yang memakai tenaga angin dan matahari berkembang di seluruh dunia lebih cepat dari sebelumnya. Berarti, lebih banyak orang mendapat listrik dari sumber yang bersih dan terbuka dari sebelumnya. Ini hebat! Tapi kita masih bias berbuat lebih banyak untuk memecahkan krisis iklim. Kita bisa mempercepat transisi dari bahan bakar fosil ke listrik bebas karbon dengan cara menginvestasi di inovasi energi,” tulis Gates.

Menurut Gates, investasi itu adalah langkah paling penting untuk mencegah dampak-dampak dari pemanasan global. Pembangkit listrik adalah kontributor terbesar terhadap perubahan iklim. Itu menyebabkan 25 persen dari semua emisi gas rumah kaca dan bertumbuh setiap hari.

Dengan listrik bersih, tulis Gates, kita bisa membuka jalan buat energi bebas karbon buat memberi daya pada sektor-sektor ekonomi yang menghasilkan 75 persen emisi gas rumah kaca lainnya, seperti transportasi, pembangunan, dan manufaktur.

“Untuk mencapai tujuan buat dunia bebas emisi karbon, kita perlu memecahkan dua tantangan. Yang pertama, adalah memanfaatkan kekuatan matahari dan angin. Harga buat panel surya, turbin angin, dan teknologi-teknologi lain buat sistem energi terbarukan lebih terjangkau daripada sebelumnya. Yang kedua, adalah kami perlu perkembangan besar di dalam teknologi yang memungkinkan kita untuk menyediakan jaringan listrik dengan energi bersih setiap saat,” ujarnya.

Baca Juga: 10 Fakta Unik dan Sejarah Penelitian Perubahan Iklim

Apa lagi saran solusi dari Gates untuk atasi perubahan iklim? Berikut adalah 3 solusi penting buat transisi ke listrik bersih:

1. Membaiki sistem penyimpanan energi

Begini Saran Bill Gates untuk Atasi Dampak Perubahan Iklim IDN Times/Uni Lubis

Matahari dan angin adalah dua sumber energi yang kuat. Mencari cara buat menyimpan energi habis matahari tenggelam atau tidak ada angin adalah tantangan besar yang perlu dipecahkan.

“Kita belum punya cara buat menyimpan sumber energi terbarukan yang bisa diandalkan selama berhari-harian, mingguan, atau bulanan. Kita harus siap untuk semua musim, atau jangka waktu lama yang langitnya berawan atau tidak ada angin,” kata Gates.

Dia memaparkan juga dalam tulisan itu, pada saat ini ada beberapa inovasi penting yang akan membantu memecahkan soal ini. Bentuk penyimpanan energi yang paling umum saat ini adalah pompa air, yang memakai motor elektrik buat memompa air ke reservoir dengan cara menanjak. Waktu airnya dilepaskan dari reservoir, mengalir menuruni bukit dan menghasilkan energi lewat turbin hidroelektrik.

Satu kelemahan dengan metode ini adalah bahwa cuma bisa dipakai di area dengan ketinggian tinggi dan ketinggian rendah. Cara menyimpan energi yang lain adalah dengan baterai litium-ion, tapi ini cuma efektif buat penyimpanan durasi pendek.

Teknologi penyimpanan energi dengan tenaga termal mempunyai potensi buat cadangan daya yang fleksibel dan andal untuk jaringan listrik. Salah satu contoh paling efektif adalah memakai garam cair. Solusi penyimpanan lain adalah memakai bahan bakar bebas karbon yang di produksi dengan tenaga angin dan matahari yang bisa diubah menjadi listrik digunakan untuk mendekarbonisasi sektor-sektor lain.

2. Penangkapan dan penyimpanan karbon dan nuklir

Begini Saran Bill Gates untuk Atasi Dampak Perubahan Iklim puspitek.ristekdikti.go.id

Menurut Gates, meskipun harga tenaga solar dan matahari sudah turun, kita harus mempertimbangkan solusi apa yang paling terjangkau. Kita perlu menjaga keimbangan kebutuhan untuk menghilangkan emisi karbon dengan pertumbuhan ekonomi.

Ada penelitian baru dari MIT yang menemukan bahwa mendukung energi terbarukan dengan campuran solusi energi bersih (termasuk penangkapan dan penyimpanan nuklir dan karbon), membuat listrik bebas karbon 62 persen lebih murah daripada menggunakan energi terbarukan saja.

Tenaga nuklir bisa menjadi sumber energi bersih yang dapat diandalkan melengkapi energi terbarukan, tapi biaya tinggi dan masalah keamanan memperlambat pertumbuhan tenaga nuklir. Dengan berinovasi, kata Gates, kita bisa menciptakan energi nuklir generasi baru yang lebih aman, menghasilkan lebih sedikit limbah, dan menghemat biaya.

Cara lain buat mendapat listrik bebas karbon, adalah penangkapan, pemakaian, dan penyimpanan karbon yang memisah dan menyimpan polusi karbon dioksida secara permanen dari knalpot pembangkit energi untuk menghindarinya dari atmosfer. Teknologi ini penting di tempat yang tidak punya potensi teknologi energi terbarukan yang kuat.

Baca Juga: Fakta-Fakta tentang Relawan Perubahan Iklim di Indonesia

3. Saluran transmisi jarak jauh dengan tegangan volt tinggi

Begini Saran Bill Gates untuk Atasi Dampak Perubahan Iklim unsplash/American Public Power Association

Sumber daya energi terbarukan seperti angin dan matahari sering terletak jauh dari kota atau daerah industri yang mempunyai permintaan energi besar. “Untuk menghubungkan persediaan energi terbarukan dengan permintaan, kita perlu mengonstruksi saluran transmisi yang kuat menahan kekuatan sejumlah besar daya pada jarak yang jauh. Ini akan memudah mengintegrasi energi terbarukan dengan persediaan tenaga dunia,” tulis Gates.

Mengembangkan saluran transmisi akan memerlukan investasi di jaringan listrik, dan bantuan dari kebijakan nasional dan lokal untuk mendukung pembangunan mereka.

Ada banyak yang perlu kita lakukan buat memperbaiki perubahan iklim. Emisi gas rumah kaca global naik lagi tahun lalu. Ini pengingat bahwa kita harus bertindak cepat kalau kita ingin mencegah skenario terburuk dari pemanasan planet kita. Bill Gates optimistis bahwa “dengan campuran solusi dan inovasi baru yang kita bisa terapkan, bisa membangun jalan menuju masa depan yang bebas karbon.”

4. Dampak perubahan iklim makin mengancam Bumi

Begini Saran Bill Gates untuk Atasi Dampak Perubahan Iklim Pixabay.com/Arek Socha

Paris, kota yang pada 2015 menjadi tuan rumah konperensi perubahan iklim (COP 21), mendeklarasikan kondisi “darurat iklim”. “Paris, sebagaimana sejumlah kota lain, menyatakan darurat iklim.” Kata Celia Blaulel, wakil walikota yang bertanggung jawab atas bidang lingkungan hidup, sebagaimana dikutip laman AFP, Selasa, 9 Juli 2019.

Kesepakatan Paris menjadi penjuru bagi kota dan parlemen di dunia. Parlemen Inggris menjadi yang pertama mendeklarasikan situasi darurat iklim, senuah langkah simbolik yang dimulai pada 1 Mei 2019.

Menurut data dari The Climate Mobilization, sebuah Lembaga swadaya masyarakat berbasis di Amerika Serikat, sekitar 650-an kota dan parlemen di seluruh dunia akan mendeklarasikan situasi darurat iklim.

Bagaimana dengan Indonesia?

Baca Juga: Ancaman Keluar Paris Agreement, Luhut Ogah Disamakan dengan Trump

Laporan: Naila Pringgadani

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya