[CEK FAKTA] Debat Cawapres AS 2020, Bahas soal Aborsi

COVID-19 jadi bahasan pertama

Jakarta, IDN Times – Debat calon wakil presiden Amerika Serikat 2020, berlangsung lebih “beradab” ketimbang debat seri pertama calon presiden AS, 29 September 2020. Senator Demokrat Kamala Harris dan petahana Wapres AS Mike Pence sempat bertukar interupsi, tapi tidak sampai mengganggu jalannya debat yang berlangsung selama 90 menit itu.

Jurnalis kawakan Susan Page memandu jalannya debat yang berlangsung di Universitas Utah di Kota Salt Lake, dan mengajukan sembilan topik kepada kedua kandidat. Page adalah koresponden Gedung Putih untuk harian USA Today.

Meski pun biasanya 90 persen pemilih sudah menentukan pilihan sebelum debat, tetapi debat cawapres kali ini jadi lebih menarik, terutama sesudah Presiden Donald J. Trump harus dirawat di rumah sakit karena terinfeksi COVID-19.

Kedua kandidat presiden berusia lanjut, Trump 74 tahun dan Joe Biden 78 tahun, sehingga isu soal kemampuan wapres dalam mengantisipasi kemungkinan jika presiden berhalangan tetap, jadi diskusi seru di AS.

Baca Juga: [CEK FAKTA] Debat Capres AS: Klaim Trump dan Biden, Mana yang Bohong?

1. Kamala Harris sebut Presiden Trump tahu soal virus corona sejak Januari

[CEK FAKTA] Debat Cawapres AS 2020, Bahas soal AborsiCawapres dari Demokrat Kamala Harris (kanan) bersama suaminya Doug Emhoff saat mengikuti debat melawan cawapres petahana Mike Pence di University of Utah in Salt Lake City, Utah, AS, Rabu (7/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Brian Snyder)

Karena dilangsungkan dalam situasi pandemik, debat soal penanganan COVID-19 jadi salah satu fokus utama. Pertanyaan pertama dari moderator Susan Page adalah soal ini.

Kamala Harris langsung mengkritisi pemerintahan Trump. Wakil Presiden Mike Pence ditunjuk Presiden sebagai ketua gugus tugas penanganan pandemik COVID-19, yang menempatkan AS sebagai negara dengan jumlah terinfeksi paling banyak dan kematian yang parah.

Harris, perempuan kulit hitam pertama yang menjadi cawapres AS, mengatakan bahwa Trump tahu ancaman virus corona sebelum virus menyebar di AS.

“Pada tanggal 28 Januari, Presiden dan Wapres sudah dapat informasi soal situasi pandemik ini,” kata Harris.

CEK FAKTA yang dilakukan tim CNN.com membenarkan pernyataan Harris. Dalam buku terbarunya, “Rage", jurnalis investigatif Bob Woodward mengungkapkan, dalam wawancara pada 7 Februari 2020, Trump mengakui dia mendapatkan informasi betapa mematikannya virus corona, dan Trump juga mengaku mendapatkan informasi soal ini pada 28 Januari 2020.

Woodward juga menulis bahwa penasihat keamanan nasional Trump, Robert O’Brien, dalam sebuah rapat rahasia yang dihadiri Presiden Trump, menyampaikan bahwa virus corona adalah “ancaman terbesar keamanan nasional.” Wapres Pence mengaku kepada Fox News bahwa dia hadir dalam rapat 28 Januari 2020 itu.

Trump kemudian mengklaim mengecilkan ancaman virus itu. Dia menyampaikannya dalam wawancara dengan Woodward pada 19 Maret 2020.

2. Bagaimana posisi Harris dan Biden dalam aborsi?

[CEK FAKTA] Debat Cawapres AS 2020, Bahas soal AborsiCalon presiden dari Partai Demokrat AS dan mantan Wakil Presiden Joe Biden membahas dampak reaksi pemerintah Trump dalam penanggulangan wabah penyakit virus corona (COVID-19) terhadap ekonomi AS saat berpidato di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat, Jumat (4/9/2020). (ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque)

“Joe Biden dan Kamala Harris mendukung dana pembayar pajak untuk tindakan aborsi sampai saat sebelum kelahiran,” kata Mike Pence.

CEK FAKTA. Menurut tim CBN News, klaim Pence tidak akurat. Biden mendukung hak aborsi dan pilihan melakukan aborsi, tidak sampai saat jelang kelahiran. Biden mendukung hak aborsi, dan pilihan aborsi, tidak untuk dilakukan "sampai saat kelahiran." Hanya 1,2 persen (aborsi) dilakukan setelah 21 minggu kehamilan, menurut data terbaru.

Biden memang mendukung dana pemerintah digunakan untuk aborsi. Pada 2019, dia mengubah posisinya yang sejak lama meminta dihentikannya dana pemerintah, termasuk Medicaid, untuk aborsi. Tapi dia berubah sikap karena amandemen Hyde, mempersulit warga dengan penghasilan rendah dan perempuan kulit berwarna untuk mengakses layanan aborsi.

3. Bagaimana posisi kedua cawapres dalam isu "New Green Deal"?

[CEK FAKTA] Debat Cawapres AS 2020, Bahas soal AborsiWarga menyaksikan debat antara Wapres AS Mike Pence dengan cawapres dari Demokrat Kamala Harris di San Diego, California, AS, Rabu (7/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Mike Blake)

New Green Deal adalah proposal yang ambisius dan komprehensif untuk mewujudkan keadilan lingkungan hidup. Isu ini selalu muncul dalam debat pilpres AS.

Mike Pence mengatakan bahwa Senator Harris ikut jadi sponsor proposal New Green Deal yang diusulkan senat, dan mengatakan bahwa proposal itu ada di situs kampanyenya.

CEK FAKTA. CNN.com memuat bahwa kedua klaim itu benar. Proposal Undang-Undang New Green Deal ini didukung oleh sosok progresif di kalangan Partai Demokrat, seperti Senator Bernie Sanders dan Senator Alexandria Ocasio-Cortez. Saat menjadi anggota junior senat mewakili California, Harris menjadi sponsor draf Undang-Undang New Green Deal.

Biden tidak pernah secara eksplisit mendukung New Green Deal, tapi mengambil esensinya dalam program kampanye berkaitan dengan energi. Misalnya, Biden mengungkapkan rencana program senilai US$2 triliun dolar untuk membangun infrastruktur energi yang ramah lingkungan, dan memangkas emisi energi fosil.

Dalam program kerjanya jika terpilih menjadi presiden, Biden mengatakan akan meningkatkan energi terbarukan, termasuk dalam transportasi, kelistrikan dan bangunan, dan memastikan AS mencapai emisi nol persen paling lambat pada 2050. Program ini, kata Biden, akan membuka 10 juta lapangan kerja baru di bidang energi bersih, dengan fokus kepada energi terbarukan, reaktor nuklir ukuran kecil, penyimpanan energi, dan inisiatif lain.

4. Mike Pence menuding Joe Biden menyebut Presiden Trump xenofobia

[CEK FAKTA] Debat Cawapres AS 2020, Bahas soal AborsiWakil Presiden AS Mike Pence memberikan keterangan media soal COVID-19 di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, pada 10 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Ernst

Ini merujuk kepada klaim Pence bahwa Biden menyebut Trump bersikap xenofobia atau anti asing, saat melarang kunjungan warga Tiongkok di awal pandemik.

“Biden tidak setuju keputusan itu. Dia mengatakan itu sikap xenofobia,” kata Pence.

CEK FAKTA. Laman CNN menyebutkan, harus memahami konteks. Tidak jelas apakah Biden tahu tentang larangan kunjungan dari Tiongkok itu, saat dia menyebut Trump xenofobia pada hari ketika larangan itu muncul. Biden tidak pernah secara spesifik mengaitkan tudingan soal Trump bersikap xenofobia dengan kebijakan larangan kunjungan dari Tiongkok.

Sesaat setelah debat cawapres AS, Presiden Trump mengunggah komentar di akun Twitter-nya, “Mike Pence MENANG BESAR!”.

Joe Biden juga mengunggah apresiasi untuk cawapresnya lewat Twitter. “Kamala Harris, Anda membuat kita semua bangga malam ini.”

Debat cawapres AS hanya berlangsung satu kali.

Baca Juga: Debat Cawapres AS 2020: Kedua Kandidat Bakal Dilindungi Penyekat Kaca

Topik:

  • Sunariyah
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya