Debat Seri Terakhir Capres AS, Ini 6 Topik yang Dibahas

Penentuan bagi Trump dan Biden

Jakarta, IDN Times – Jelang debat terakhir kandidat Presiden AS 2020, suasana makin panas. Di atas kertas petahana Presiden Donald J. Trump bakal tersingkir dari Gedung Putih. Dia ketinggalan di belakang penantang, mantan wakil presiden Joe Biden dalam semua jajak pendapat nasional termasuk di battleground states, atau negara bagian yang biasanya memberikan suara untuk kedua kandidat baik dari Partai Republik maupun Partai Demokrat.

Situasi ini membuat debat capres seri ketiga yang akan berlangsung pada Kamis malam (22/10/2020) waktu setempat atau Jumat pagi (23/10/2020) WIB, menjadi harapan terakhir bagi kedua kandidat untuk mengubah arah kompetisi. Pemilihan umum termasuk Pilpres AS akan berlangsung pada 3 November 2020, kurang dari dua pekan. Debat berlangsung di Tenesse, Nashville.

Baca Juga: Moderator Debat Capres AS Kini Punya Kewenangan Matikan Mik Kandidat

1. Ada enam topik yang dibahas dalam debat terakhir Capres AS 2020

Debat Seri Terakhir Capres AS, Ini 6 Topik yang DibahasBiden dan Kamala Harris bersama dengan pasangannya masing-masing di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat, Rabu (12/8/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria)

Sebenarnya ada tiga seri debat, namun debat kedua yang seharusnya berlangsung 15 Oktober 2020 dibatalkan karena Trump tidak mau debat digelar secara virtual. Padahal, dia belum diyakini benar-benar pulih dari infeksi COVID-19 yang dideritanya sesaat setelah debat seri pertama. Sementara Biden tidak mau debat tatap muka jika Trump belum dites dan terbukti negatif virus corona. 

Selain itu, setelah debat pertama yang berjalan kacau karena hujan interupsi terutama dari Trump, kali ini komisi debat presiden mengubah aturan. Mikrofon dari kandidat akan dimatikan saat lawannya merespons pertanyaan pertama untuk setiap enam segmen. Setiap kandidat akan diberikan waktu dua menit tanpa interupsi untuk merespons pertanyaan. Kedua kandidat juga akan dipisahkan oleh pelindung kaca.

Topik yang akan dibahas dalam debat seri ketiga dengan moderator Kristen Welker, koresponden Gedung Putih untuk NBC News. Topik yang dipilih Welker selama debat yang akan berlangsung 90 menit itu adalah: memerangi COVID-19, "Keluarga AS", "Ras di AS", "Perubahan Iklim", "Keamanan Nasional" dan "Kepemimpinan".

2. Trump sebenarnya ingin hindari topik COVID-19

Debat Seri Terakhir Capres AS, Ini 6 Topik yang DibahasPresiden AS Donald Trump, dengan perban di tangannya, mencopot masker saat keluar ke balkon Gedung Putih (ANTARA FOTO/REUTERS/Tom Brenner)

Trump mengkritik pilihan tema oleh moderator. Dia menuding moderator sudah berpihak. Laman CNN.com memuat bahwa tim kampanye Trump ingin membahas soal ekonomi dan kebijakan luar negeri. Trump sudah siap mengkritisi kebijakan luar negeri saat Biden menjabat wakil presiden di era Barack Obama.

Tema COVID-19 juga bakal menyulitkan Trump, karena AS saat ini mengalami pandemik yang buruk. Angka terinfeksi melonjak, termasuk di negara bagian yang dianggap belum menentukan pilihan atau disebut swing states.

Universitas Johns Hopkins mencatat bahwa jumlah kasus COVID-19 di AS bertambah rata-rata 60 ribu per hari belakangan ini.

Posisi di negara bagian yang menentukan, jumlah kasus COVID-19 makin tinggi, termasuk di Wisconsin, Pennsylvania, Ohio, Iowa dan Michigan. Ini menjadi penentu bagi kedua kandidat. Lonjakan kasus mendominasi pemberitaan media lokal. Artinya, para pemilih menentukan pilihannya dengan situasi pandemik yang memburuk. Tidak menguntungkan bagi Trump.

Saking sensitifnya soal ini, Trump mendadak meninggalkan sesi wawancara dengan program 60 Minutes CBS, saat ditanyai soal penanganan virus corona.

Baca Juga: Debat Capres AS 2020, Biden Serang Trump Soal Penanganan COVID-19

3. Debat final bakal jadi tes terakhir bagi Joe Biden

Debat Seri Terakhir Capres AS, Ini 6 Topik yang DibahasCalon presiden Amerika Serikat Joe Biden dari Demokrat berbicara di East Las Vegas Community Center dalam sebuah pemberhentian kampanye di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, Jumat (9/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque)

Analis mengatakan, Biden tampil jauh lebih baik di panggung debat dibandingkan penampilannya saat debat cawapres tahun 2008 dan 2012.

Dalam debat seri pertama capres AS, Biden sempat emosi gara-gara dihujani interupsi oleh Trump, tapi masih bisa mengontrol dirinya. Artikulasi membaik.

Dia juga mencoba mengendalikan narasi selama kampanye dan debat ke tema yang lebih aman, fokus ke mempertanyakan kebijakan yang ada, mempromosikan masa depan Obamacare, undang-undang kesehatan di sama, terutama perlindungan bagi mereka yang punya penyakit bawaan. Ini strategi untuk menghadapi serangan Trump yang berupaya memotret Biden sebagai kandidat dari partai yang progresif dan mengarah ke kiri.

4. Bagaimana Biden mengontrol diri atas serangan personal dari Trump?

Debat Seri Terakhir Capres AS, Ini 6 Topik yang DibahasDonald Trump (ANTARA FOTO/REUTERS/Tom Brenner)

Sejak awal kampanye, termasuk dalam debat seri pertama, Trump menyerang secara personal berkaitan dengan tudingan bahwa Hunter, putra Biden, menggunakan akses ayahnya saat menjabat wapres untuk kepentingan bisnis di Ukrainia. Tuduhan ini sebenarnya belum bisa dibuktikan. Tapi Trump menggunakan hal ini sebagai amunisi saat kampanye.

Apakah saat debat ketiga hari ini Biden akan menanggapi tudingan soal putranya dengan agresif? Ini yang ditunggu. Yang jelas, Biden diduga akan secara agresif menggunakan laporan pajak Trump, dan liputan koran New York Times bahwa Trump memiliki rekening di Tiongkok atas nama perusahaannya, dan anak-anaknya mendapatkan manfaat bisnis dari posisi Trump sebagai presiden.

Di AS, sedang berlangsung suasana di mana warga menunjukkan ketidaksukaan ke Tiongkok gara-gara pandemik ini

5. Kepada siapa kedua kandidat akan mengarahkan pernyataan penutupnya? Foto:

Debat Seri Terakhir Capres AS, Ini 6 Topik yang DibahasPara kru menyiapkan aula tempat debat calon presiden pertama antara Presiden AS Donald Trump dengan calon presiden Demokrat dan mantan Wakil Presiden Joe Biden di Cleveland, Ohio, Amerika Serikat, Senin (28/9/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Brian Snyder)

Laman Politico.com melaporkan bahwa sejauh ini ada 29 juta pemilih sudah memasukkan pilihannya. Jumlahnya jauh lebih besar dibandingkan periode yang sama empat tahun lalu, sebanyak enam juta pemilih awal.

Secara tradisional, 90 pemilih di AS sudah menentukan pilihan sebelum debat. Tapi kali ini bisa berbeda, karena situasi pandemik COVID-19. Jadi, debat dianggap bisa mengubah persaingan, meskipun dalam selisih yang tidak banyak juga.

Trump berkali-kali mengkritisi jajak pendapat yang mengunggulkan Biden. Analis juga mengkhawatirkan kelompok pemilih konservatif yang diam-diam tetap akan memberikan suara ke Trump. Saat Pilpres 2019, jajak pendapat mengunggulkan Hillary Clinton. Tapi, suara elektoral dimenangi Trump. Tahun ini, Trump mengklaim unggul di kalangan pemilih di perkotaan dan perempuan.

Biden diduga unggul di kalangan pemilih kulit hitam dan Latin. Mereka mendukung Biden ketimbang Trump dengan selisih yang besar, namun belum sebesar dukungan yang mereka berikan kepada Hillary Clinton dan Barack Obama. Kini Biden tinggal berharap mendapatkan dukungan dari pendukung Partai Demokrat agar mau menggunakan hak pilihnya.

Baca Juga: Fakta-fakta yang Kamu Perlu Tahu tentang Pilpres AS 2020  

Topik:

  • Umi Kalsum
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya