Polisi Israel dan Palestina Bentrok di Situs Suci di Yerusalem

Muslim tengah rayakan Iduladha di Al Aqsa

Yerusalem, IDN Times - Ketegangan antara Israel dan Palestina meningkat suhunya pada Minggu (11/8), ketika pecah bentrok gara-gara padatnya situasi liburan. Pasukan Israel dan warga Palestina bentrok di situs suci Yerusalem, ketika liburan Yahudi dan Muslim yang merayakan Iduladha terjadi berbarengan. Bentrok melukai puluhan warga Palestina dan empat polisi.

Kantor berita Associate Press melaporkan, bentrokan juga terjadi di Gaza, ketika seorang warga Palestina menembak tentara Israel, yang membalas tembakan itu dan membunuhnya. Ini insiden ketiga dalam beberapa hari terakhir, kata militer dan kementerian kesehatan Hamas.

Baca Juga: Tempat-Tempat ‘Tak Lazim’ untuk Suarakan Konflik Israel-Palestina 

1. Liburan Muslim dan Yahudi bentrok pada hari Minggu

Polisi Israel dan Palestina Bentrok di Situs Suci di Yerusalem(Ilustrasi) ANTARA FOTO/REUTERS/Ammar Awad

Hari Minggu menandai dimulainya hari libur Iduladha dan ribuan warga Palestina beribadah di Masjid Al-Aqsa. Itu bertepatan dengan liburan Yahudi Tisha B'av, yang biasanya menyebabkan peningkatan kunjungan oleh nasionalis agama Yahudi ke situs suci mereka.

Untuk meredakan ketegangan, polisi awalnya melarang kunjungan orang Yahudi ke situs tersebut pada hari Minggu, tetapi umat Muslim masih khawatir mereka akan diizinkan masuk dan memprotes di sana. Bentrokan dengan polisi pecah sesudahnya. Setelah tenang kembali dan mengikuti kritik dari politisi sayap kanan Israel, polisi kemudian membuka situs untuk kunjungan Yahudi. Ini memicu bentrokan lebih lanjut.

Kompleks Al-Aqsa, yang juga dikenal dengan Gunung Kuil (Temple of Mounth) bagi orang Yahudi, adalah situs tersuci ketiga dalam Islam dan yang paling suci bagi orang Yahudi, yang memuja nya sebagai lokasi dua kuil era Alkitabiah. Tisha B'av adalah memperingati kehancuran dua kuil. Situs ini terletak di Yerusalem timur, diduduki Israel dalam Perang Enam Hari 1967 dan kemudian dianeksasi dalam tindakan yang tidak pernah diakui masyarakat internasional.

Orang Yahudi dapat berkunjung tetapi tidak berdoa di sana untuk menghindari ketegangan yang memprovokasi.

2. Sebanyak 61 warga Palestina dan empat perwira Israel terluka

Polisi Israel dan Palestina Bentrok di Situs Suci di Yerusalem(Ilustrasi) ANTARA FOTO/REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

Di Yerusalem, polisi menembakkan granat suara ketika protes Palestina meningkat di daerah yang sangat sensitif. Bulan Sabit Merah melaporkan 61 orang Palestina terluka, 15 di antaranya dibawa ke rumah sakit.

Polisi mengatakan empat petugas terluka ketika pengunjuk rasa Palestina melemparkan batu dan benda-benda lain ke pasukan keamanan, yang menanggapi dengan apa yang mereka sebut sebagai sarana penyebaran kerusuhan.

3. Kedua pihak saling lempar pernyataan siapa pemicu bentrok

Polisi Israel dan Palestina Bentrok di Situs Suci di Yerusalem(Ilustrasi) ANTARA FOTO/REUTERS/Mohamad Torokman

Dalam sebuah pernyataan, polisi mengatakan mereka telah mengerahkan pasukan di lokasi itu untuk mengantisipasi gangguan dan "perusuh yang berpencar". Jumlah jemaah Muslim di situs sekitar 60 ribu.

Yehuda Glick, seorang mantan anggota parlemen Israel dan seorang juru kampanye terkemuka untuk akses lebih besar ke situs Yahudi, menuduh para jemaah Palestina melakukan provokasi sehingga terjadi bentrokan.

"Ketika kaum Muslim sendirian dan memberi tahu bahwa orang-orang Yahudi tidak datang, mereka merayakannya dengan melakukan kerusuhan," kata dia.

Kompleks itu, yang meliputi masjid Al-Aqsa dan Masjid Kubah Batu, adalah salah satu situs paling sensitif dalam konflik Israel-Palestina.

Di sisi lain, Hanan Ashrawi, pejabat senior di Organisasi Pembebasan Palestina, menuduh Israel memprovokasi ketegangan agama dan politik. "Penyerbuan kompleks Masjid al-Aqsa oleh pasukan penjajah Israel pagi ini adalah tindakan kecerobohan dan agresi," kata dia, dalam pernyataan.

4. Ada juga ketegangan di Gaza akhir pekan ini

Polisi Israel dan Palestina Bentrok di Situs Suci di Yerusalem(Ilustrasi) ANTARA FOTO/REUTERS/Mussa Qawasma

Pada Sabtu (10/8) lalu, tentara Israel menembak mati empat warga Palestina yang bersenjata lengkap di perbatasan Gaza, dan menambahkan satu orang yang berhasil menyeberang dan melemparkan granat ke arah tentara.

Protes dan bentrokan sering meletus di sepanjang perbatasan Jalur Gaza yang diblokir pada Maret 2018. Setidaknya, 302 warga Palestina telah tewas oleh tembakan Israel di Gaza atau daerah perbatasan sejak saat itu, mayoritas selama demonstrasi dan bentrokan.

Tujuh warga Israel juga tewas dalam kekerasan terkait Gaza. Protes telah menurun dalam intensitas dalam beberapa bulan terakhir setelah gencatan senjata yang ditengahi PBB dan Mesir.

Israel dan militan Palestina di Gaza, yang diperintah oleh gerakan Islam Hamas, telah berperang tiga kali sejak 2008. Pemimpin Hamas Ismail Haniya berbicara tentang bentrokan Al-Aqsa pada hari Minggu, mengatakan itu "menunjukkan dimensi religius dari konflik."

Penulis: Naila Pringgadani

Baca Juga: Warga Palestina Meninggal Dunia di Penjara Israel 

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya