Tak Sampai Sehari Menjabat, PM Perempuan Pertama Swedia Mundur

Alasannya karena partai koalisinya mundur dari pemerintahan

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) perempuan pertama Swedia, Magdalena Andersson, mundur. Pengunduran dirinya dinyatakan hanya dalam beberapa jam setelah dia menjabat alias tak sampai satu hari.

"Saya telah mengatakan kepada pembicara bahwa saya ingin mengundurkan diri," kata Andersson dilansir BBC, Kamis (25/11/2021).

Baca Juga: Menlu Prancis Datang, Indonesia Dapat Bantuan Rp8 Triliun 

1. Dua alasan yang mendorong pengunduran diri Andersson

Tak Sampai Sehari Menjabat, PM Perempuan Pertama Swedia MundurMagdalena Andersson terpilih sebagai Perdana Menteri Swedia yang baru pada Rabu, 24 November 2021, waktu setempat. (Instagram.com/magdalenanderssons)

Ada dua alasan yang membuat Andersson mengundurkan diri. Pertama, partai koalisinya, yakni Greens Party mengundurkan diri dari pemerintahan. Kedua, anggaran yang diajukan Andersson ditolak oleh parlemen.

Sebaliknya, parlemen justru menyetujui anggaran yang disusun oleh partai oposisi, yang mencakup partai sayap kanan yang anti-imigran. Greens Party sendiri mengatakan tidak dapat menerima anggaran yang dirancang oleh partai sayap kanan tersebut.

Baca Juga: RI-Swedia Punya Potensi Besar Tingkatkan Perdagangan

2. Andresson tak mau legitimasi pemerintahannya dipertanyakan

Tak Sampai Sehari Menjabat, PM Perempuan Pertama Swedia MundurMagdalena Andersson terpilih sebagai Perdana Menteri Swedia yang baru pada Rabu, 24 November 2021, waktu setempat. (Instagram.com/magdalenanderssons)

Andersson mengatakan dia memilih untuk mengundurkan diri ketimbang legitimasi pemerintahannya dipertanyakan. Di sisi lain, menurut dia ada praktik konstitusional yang mengharuskan dirinya mengundurkan diri.

"Ada praktik konstitusional bahwa pemerintah koalisi harus mengundurkan diri ketika satu partai mundur," tutur Andersson.

Meski begitu, Andersson mengatakan kemungkinannya untuk mencalonkan diri kembali sebagai perdana menteri dari pemerintahan partai tunggal.

3. Proses terpilihnya Andersson

Tak Sampai Sehari Menjabat, PM Perempuan Pertama Swedia MundurMagdalena Andersson menyerahkan anggaran musim semi pemerintah kepada Parlemen. (instagram.com/magdalenanderssons)

Andersson baru resmi terpilih sebagai PM Swedia kemarin, Rabu (24/11). Berdasarkan hukum Swedia, Andersson hanya membutuhkan suara mayoritas anggota parlemen (Riksdag) yang tidak menentangnya.

Proses pemilihannya itu melalui kesepakatan 11 jam yang dilakukan dengan partai oposisi sayam kiri. Dari 349 anggota Riksdag, 174 menentangnya, tetapi 117 anggota mendukung Andersson, dan 57 lainnya abstain. Dengan demikian, Andersson memenangkan suara.

Dari proses itu, Andersson mendapat dukungan dari Greens Party sebelum menyatakan untuk mundur dari pemerintahan. Andersson juga menjadi PM dengan imbalan pensiun yang lebih tinggi.

Baca Juga: Warga Asli Greenland Tuntut Ganti Rugi Kolonialisasi Denmark

4. Sepak terjang Andersson

Tak Sampai Sehari Menjabat, PM Perempuan Pertama Swedia MundurMagdalena Andersson dan Thomas Ostros, perwakilan Bank Investasi Eropa di Brussel. (instagram.com/magdalenanderssons)

Andersson adalah atlet renang University City of Uppsala. Karir politiknya berawal pada 1996, di mana dia menjabat sebagai penasihat politik untuk Perdana Menteri Goran Persson. Tujuh tahun terakhir dia menjabat sebagai Menteri Keuangan.

Swedia sendiri merupakan satu-satunya negara bagian Nordik yang tidak pernah memiliki seorang perempuan sebagai PM sebelumnya. Dengan peristiwa ini, maka Swedia merasakan kepemimpinan seorang perempuan dalam beberapa jam saja.

Baca Juga: Perdana Menteri Irak Selamat dari Serangan Drone yang Sasar Rumahnya

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya