Tak Sampai Sehari Menjabat, PM Perempuan Pertama Swedia Mundur
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) perempuan pertama Swedia, Magdalena Andersson, mundur. Pengunduran dirinya dinyatakan hanya dalam beberapa jam setelah dia menjabat alias tak sampai satu hari.
"Saya telah mengatakan kepada pembicara bahwa saya ingin mengundurkan diri," kata Andersson dilansir BBC, Kamis (25/11/2021).
Baca Juga: Menlu Prancis Datang, Indonesia Dapat Bantuan Rp8 Triliun
1. Dua alasan yang mendorong pengunduran diri Andersson
Ada dua alasan yang membuat Andersson mengundurkan diri. Pertama, partai koalisinya, yakni Greens Party mengundurkan diri dari pemerintahan. Kedua, anggaran yang diajukan Andersson ditolak oleh parlemen.
Sebaliknya, parlemen justru menyetujui anggaran yang disusun oleh partai oposisi, yang mencakup partai sayap kanan yang anti-imigran. Greens Party sendiri mengatakan tidak dapat menerima anggaran yang dirancang oleh partai sayap kanan tersebut.
Baca Juga: RI-Swedia Punya Potensi Besar Tingkatkan Perdagangan
2. Andresson tak mau legitimasi pemerintahannya dipertanyakan
Andersson mengatakan dia memilih untuk mengundurkan diri ketimbang legitimasi pemerintahannya dipertanyakan. Di sisi lain, menurut dia ada praktik konstitusional yang mengharuskan dirinya mengundurkan diri.
"Ada praktik konstitusional bahwa pemerintah koalisi harus mengundurkan diri ketika satu partai mundur," tutur Andersson.
Editor’s picks
Meski begitu, Andersson mengatakan kemungkinannya untuk mencalonkan diri kembali sebagai perdana menteri dari pemerintahan partai tunggal.
3. Proses terpilihnya Andersson
Andersson baru resmi terpilih sebagai PM Swedia kemarin, Rabu (24/11). Berdasarkan hukum Swedia, Andersson hanya membutuhkan suara mayoritas anggota parlemen (Riksdag) yang tidak menentangnya.
Proses pemilihannya itu melalui kesepakatan 11 jam yang dilakukan dengan partai oposisi sayam kiri. Dari 349 anggota Riksdag, 174 menentangnya, tetapi 117 anggota mendukung Andersson, dan 57 lainnya abstain. Dengan demikian, Andersson memenangkan suara.
Dari proses itu, Andersson mendapat dukungan dari Greens Party sebelum menyatakan untuk mundur dari pemerintahan. Andersson juga menjadi PM dengan imbalan pensiun yang lebih tinggi.
Baca Juga: Warga Asli Greenland Tuntut Ganti Rugi Kolonialisasi Denmark
4. Sepak terjang Andersson
Andersson adalah atlet renang University City of Uppsala. Karir politiknya berawal pada 1996, di mana dia menjabat sebagai penasihat politik untuk Perdana Menteri Goran Persson. Tujuh tahun terakhir dia menjabat sebagai Menteri Keuangan.
Swedia sendiri merupakan satu-satunya negara bagian Nordik yang tidak pernah memiliki seorang perempuan sebagai PM sebelumnya. Dengan peristiwa ini, maka Swedia merasakan kepemimpinan seorang perempuan dalam beberapa jam saja.
Baca Juga: Perdana Menteri Irak Selamat dari Serangan Drone yang Sasar Rumahnya