[UPDATE] Kasus COVID-19 Melonjak di AS, 25.206 Pasien Kritis
![[UPDATE] Kasus COVID-19 Melonjak di AS, 25.206 Pasien Kritis](https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20200923/antarafoto-usa-coronavirus-washington-memorial-23092020-6b92a1e1e1143d844daba1cdaa355fe2_600x400.jpg)
Seorang sukarelawan meletakkan bendera Amerika mewakili beberapa dari 200.000 nyawa yang hilang di Amerika Serikat dalam pandemi penyakit virus korona (COVID-19) di National Mall, Washington, Amerika Serikat, Selasa (22/9/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Joshua Roberts)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kasus positif COVID-19 dunia bertambah 564.167 kasus. Berdasarkan data dari World O Meters, Jumat (17/9/2021), Amerika Serikat (AS) mencatatkan penambahan kasus baru tertinggi hingga 148.218 kasus.
Sementara itu, India berada pada posisi ke-2 dengan kasus baru tertinggi hingga 34.649 kasus, Brasil 34.407 kasus, Britania Raya 26.911 kasus, dan Rusia 19.594 kasus.
Baca Juga: 1 dari 7 Pasien COVID-19 Anak dan Remaja Berisiko Mengalami Long COVID
1. Sebanyak 100.940 pasien COVID-19 dalam kondisi kritis
![[UPDATE] Kasus COVID-19 Melonjak di AS, 25.206 Pasien Kritis](https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20210428/antarafoto-india-health-coronavirus-22042021-c7734f70ad658f69c2c52769a97d96b7.jpg)
Seorang pasien dengan gangguan pernapasan berbaring di dalam mobil sambil menunggu untuk masuk rumah sakit COVID-19 untuk perawatan, di tengah penyebaran penyakit virus corona (COVID-19), di Ahmedabad, India, Kamis (22/4/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Amit DaveDalam laporan tersebut tercatat kasus aktif hingga pagi ini ada 18.667.967. AS juga mencatatkan kasus aktif COVID-19 tertinggi, yakni 9.595.972 kasus. Lalu disusul oleh Britania Raya 1.297.175 kasus aktif.
Data juga menunjukkan sebanyak 100.940 pasien dalam kondisi kritis. Lagi-lagi, AS berada pada posisi nomor 1 dengan 25.206 pasien COVID-19 yang kritis. Di posisi kedua ada India 8.944 pasien, lalu Brasil 8.318 pasien, Iran 6.981 pasien, dan Pakistan 5.039 pasien.
2. Sebanyak 9.111 pasien COVID-19 meninggal dunia
Editor’s picks
![[UPDATE] Kasus COVID-19 Melonjak di AS, 25.206 Pasien Kritis](https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20200922/antarafoto-mexico-coronavirus-mexicocity-monument-22092020-406778c11544402c5a2db4eafe9c77e1.jpg)
Monumen Tezozomoc terlihat dengan masker pelindung yang bertuliskan "Untuk Negeri Kami", saat penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di Mexico City, Meksiko, Senin (21/9/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Jasso)Dalam 24 jam terakhir, sebanyak 9.111 pasien COVID-19 tak terselamatkan alias meninggal dunia. AS masih mencatatkan kasus kematian tertinggi hingga 1.858 korban jiwa.
Kemudian, di posisi kedua ada Meksiko dengan 897 korban jiwa, lalu Rusia 794, Brasil 637, dan Iran 453 korban Jiwa. Dua negara tetangga Indonesia masuk dalam 10 besar negara dengan kasus kematian tertinggi, yakni Malaysia pada posisi ke-6 dengan 346 kasus, dan Filipina 277 kasus.
Baca Juga: India Juga Hadapi Virus Selain COVID-19, Virus Nipah
3. Indonesia di posisi ke-29 dalam daftar kasus baru tertinggi
![[UPDATE] Kasus COVID-19 Melonjak di AS, 25.206 Pasien Kritis](https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20200910/antarafoto-peningkatan-daerah-masuk-zona-risiko-tinggi-covid-19-080920-mrh-2-e8c432b1f3d8f92bb968637eea7eeac2.jpg)
Seorang warga yang tidak mengenakan masker melintas, di depan mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus corona (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)Indonesia mencatatkan kasus baru COVID-19 sebanyak 3.145 per Kamis kemarin. Saat ini, Indonesia berada pada peringkat ke-29 dengan kasus baru terbanyak di dunia. Adapun jumlah kasus konfirmasi positif di Indonesia menjadi 4.181.309 kasus.
Di sisi lain, kasus aktif COVID-19 di Indonesia turun drastis hingga 11.725, menjadi 73.238 kasus. Lalu, jumlah pasien COVID-19 yang sembuh bertambah hingga 14.633 orang menjadi 3.968.152 orang. Kasus kematian COVID-19 per kemarin bertambah 237 kasus, sehingga totalnya 139.919 orang telah meninggal dunia akibat virus berbahaya tersebut.
Berita Terkini Lainnya
