10 Poin yang Dilaporkan pada Pembukaan KTT ASEAN 38-39

Ekonomi kawasan diprediksi tumbuh 3,1 persen pada 2021

Jakarta, IDN Times – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-38 dan ke-39 ASEAN resmi digelar secara virtual selama 26-28 Oktober 2021. Berlaku sebagai pemimpin pertemuan adalah Brunei Darussalam yang saat ini menduduki Keketuaan ASEAN.  

Pertemuan tersebut hanya diikuti sembilan negara, karena Myanmar tidak mengirimkan perwakilan nonpolitik setelah pemimpin junta sekaligus perdana menteri sementara, Min Aun Hlaing, dilarang ASEAN untuk menghadiri KTT.

KTT dibuka langsung oleh Sultan Brunei Darussalam, Sultan Hassanal Bolkiah, sembari menyampaikan tema keketuaan tahun ini, yaitu “We Care, We Prepare, and We Prosper”.

Pada kesempatan itu, sekurangnya ada 10 hal yang disampaikan oleh Brunei selaku Ketua ASEAN. Apa saja itu?

Baca Juga: Tidak Diundang KTT ASEAN, Junta: Kami Sudah Usaha Wujudkan Perdamaian!

1. Poin penting terkait pandemik COVID-19

10 Poin yang Dilaporkan pada Pembukaan KTT ASEAN 38-39Ilustrasi corona. IDN Times/Mardya Shakti

Poin penting yang disampaikan oleh Brunei terkait pandemik COVID-19 adalah:

  1. Sekitar 9 dari 10 negara ASEAN telah memvaksinasi penduduknya yang memiliki resiko tinggi setidaknya dengan satu dosis. Empat negara ASEAN telah memvaksinasi penuh lebih dari 50 persen dari total penduduknya.
  2. ASEAN akan mengoperasionalisasikan ASEAN Vaccine Security and self-Reliance untuk menjamin akses vaksin bagi semua negara ASEAN.
  3. COVID-19 ASEAN Response Fund juga telah dimanfaatkan untuk pembelian vaksin yang akan diterima pada kuartal pertama dan kedua tahun 2022.
  4. Pembentukan the ASEAN Centre for Public Health Emergency and Emerging Disease untuk antisipasi kemungkinan pandemi di masa mendatang.

Baca Juga: Indonesia Kecewa Myanmar Tak Sambut Uluran Tangan ASEAN

2. Poin penting soal ekonomi

10 Poin yang Dilaporkan pada Pembukaan KTT ASEAN 38-39Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Pada bidang ekonomi, Sekjen ASEAN juga menyampaikan sejumlah hal, yaitu:

  1. Ekonomi kawasan diprediksi tumbuh positif 3,1 persen pada 2021 dan 5 persen pada 2022.
  2. ACTF telah difinalisasi dan akan dioperasionalisasi untuk meningkatkan konektivitas intra kawasan melalui perjalanan esensial dan bisnis, serta dalam waktu dekat, membuka kembali sektor pariwisata guna pemulihan ekonomi. 

Baca Juga: Tanpa Dukungan Internasional, KTT ASEAN untuk Myanmar Akan Sia-sia

3. Poin penting lainnya

10 Poin yang Dilaporkan pada Pembukaan KTT ASEAN 38-39Pengunjuk rasa menggelar aksi protes terhadap kudeta militer di Kota Yangon, Myanmar, Sabtu (6/2/2021). Mereka menuntut pembebasan pemimpin terpilih Myanmar Aung San Suu Kyi. ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/wsj.

Di luar pandemik COVID-19 dan aspek ekonomi, Brunei juga melaporkan:

  1. ASEAN telah menyelenggarakan Pledging Conference dan menyerahkan bantuan kemanusiaan kepada Myanmar Red Cross Society pada 16 September 2021. Batch selanjutnya diharapkan akan dilakukan pada awal November 2021.
  2. ASEAN Mendorong penguatan identitas ASEAN dengan berbagai program termasuk ASEAN Junior Fellowship Program di Sekretariat ASEAN.
  3. Sekjen melaporkan bahwa AMM ke-54 telah menyetujui pemberian status mitra wicara kepada Inggris.
  4. Sekjen menyampaikan bahwa ASEAN saat ini dalam proses untuk pembentukan High-Level Task Force on ASEAN Post-2025 Vision, untuk melanjutkan pembangunan masyarakat ASEAN.

Topik:

  • Anata Siregar
  • Eddy Rusmanto

Berita Terkini Lainnya