188 Orang Tewas Imbas Banjir Eropa, Kanselir Merkel: Ini Mengerikan!

Ancaman perubahan iklim semkain nyata

Jakarta, IDN Times - Banjir bandang yang melanda sebagian kawasan Eropa telah menewaskan 188 orang pada Minggu (18/7/2021). Kanselir Jerman, Angela Merkel, yang meninjau lokasi kejadian menggambarkan peristiwa tersebut sebagai sesuatu yang sangat mengerikan.

Negara-negara yang terkena dampak adalah Jerman, Belgia, Belanda, dan Luksemburg. Adapun Jerman merupakan daerah yang paling terdampak karena banjir telah menewaskan sedikitnya 157 orang. Kejadian itu tercatat sebagai bencana alam terburuk dalam enam dekade terakhir.

Dilansir Reuters, Merkel menjanjikan bantuan keuangan secepat mungkin bagi daerah-daerah terdampak. Pada momen itu, dia juga mengingatkan agar pemerintah dan pemimpin Eropa lebih menaruh perhatian terhadap dampak perubahan iklim.

“Ini menakutkan. Tidak ada istilah dalam bahasa Jerman yang hampir bisa menggambarkan kehancuran yang terjadi,” kata Merkel kepada penduduk di kota Adenau, negara bagian Rhineland-Palatinate.

Baca Juga: 13 Potret Pilu Suasana Destruktif Banjir di Jerman

1. Korban diprediksi akan terus bertambah

188 Orang Tewas Imbas Banjir Eropa, Kanselir Merkel: Ini Mengerikan!Kondisi sebuah distrik di daerah Ahrweiler setelah air banjir surut. (Twitter.com/Christian Muller)

Operasi SAR masih berlangsung di distrik Bavaria, Jerman Selatan untuk mencari orang hilang. Gambaran lokasi kejadian yakni jalan berubah menjadi sungai, beberapa kendaraan hanyut, dan petak tanah terkubur lumpur.  

"Kami tidak siap untuk ini," kata administrator distrik Berchtesgadener Land, Bavaria, Bernhard Kern, seraya menambahkan bahwa situasinya semakin buruk pada Sabtu malam.

Sekitar 110 orang tewas di distrik Ahrweiler yang paling parah di selatan Cologne. Polisi menduga akan lebih banyak mayat yang ditemukan begitu air banjir surut.

Kawasan Rhineland Palatinate dan Rhine-Westphalia Utara di Jerman menjadi wilayah yang paling terdampak. Seluruh komunikasi terputus dan tidak ada listrik yang berfungsi. Di Rhine-Westphalia Utara setidaknya 46 orang telah meninggal. Korban tewas di Belgia naik menjadi 31 pada Minggu.

2. Jerman janjikan bantuan keuangan segera

188 Orang Tewas Imbas Banjir Eropa, Kanselir Merkel: Ini Mengerikan!Banjir di distrik Ahrweiler, bagian utara negara bagian Rhineland-Palatinate. (Instagram.com/myvanili)

Menteri Keuangan Jerman Olaf Scholz menyampaikan, pemerintah sedang menyiapkan bantuan segera senilai lebih dari 300 juta euro (Rp5,1 triliun) dan miliaran euro untuk memperbaiki infrastruktur, mulai dari rumah tempat warga tinggal, jalan, dan jembatan yang runtuh.

"Ada kerusakan besar dan itu sudah jelas, mereka yang kehilangan bisnis, rumah, tidak dapat membendung kerugian sendirian," kata Scholz.

Menteri Ekonomi Peter Altmaier menambahkan, tidak menutup kemungkinan pemerintah juga menyediakan pembayaran jangka pendek sebesar 10 ribu euro (Rp171 juta) untuk bisnis yang terdampak banjir di tengah pandemik COVID-19.

Baca Juga: Banjir di Jerman Berdampak ke Belanda dan Belgia, Puluhan Tewas

3. Ancaman perubahan iklim semakin nyata

188 Orang Tewas Imbas Banjir Eropa, Kanselir Merkel: Ini Mengerikan!Ilustrasi Pemanasan Global. (IDN Times/Aditya Pratama)

Intensitas dan skala banjir di Jerman telah mengejutkan para ilmuwan iklim, yang tidak menyangka korban akan berjatuhan sebanyak itu. Setelah gelombang panas mematikan di Amerika Serikat dan Kanada, banjir di Eropa telah menimbulkan kekhawatiran ternyata daya rusak akibat gangguan iklim jauh lebih parah dari perkiraan.

"Saya terkejut dengan seberapa jauh (korban) di atas rekor sebelumnya," kata Dieter Gerten, pakar klimatologi dan hidrologi perubahan global di Institut Potsdam untuk Penelitian Dampak Iklim.

“Itu bukan saja di atas normal, tetapi juga di luar domain yang kami harapkan dalam hal spasial dan kecepatan perkembangannya,” tutur Gerten, dikutip dari The Guardian.

Baca Juga: 7 Bencana Banjir Terparah di Dunia, Banjir Jakarta Semoga Tidak

Topik:

  • Vanny El Rahman
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya