40 Tahun Absen, Pejabat Taiwan Akhirnya Hadiri Pelantikan Presiden AS
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pejabat tinggi Taiwan yang bertugas di Amerika Serikat (AS) Hsiao Bi-khim, menghadiri pelantikan Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris. Bi-khim menjadi perwakilan Taiwan pertama yang menghadiri upacara pelantikan presiden AS setelah 40 tahun terakhir absen.
Melalui akun Twitter-nya, @bikhim, dia menyampaikan rasa hormatnya karena mewakili Taiwan dalam salah satu momen krusial di Negeri Paman Sam.
“Saya merasa terhormat bisa hadir di sini mewakili rakyat dan pemerintah Taiwan pada pelantikan Presiden AS Biden dan Wakil Presiden Harris. Demokrasi adalah kesamaan dan tujuan kami. Saya sangat menantikan bekerja berdampingan dengan pihak yang mengusung nilai dan kepentingan yang sama dengan kami,” kata dia.
Baca Juga: 10 Program Presiden Terpilih AS, Joe Biden, Tangani COVID-19
1. Memperlihatkan komitmen Biden terhadap Taiwan
Dilansir US News, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Emily Horne menyampaikan, undangan kepada Bi-khim memperlihatkan posisi politik luar negeri Biden terhadap Taiwan.
Bi-khim yang merupakan duta besar de facto Taiwan untuk AS, menjadi pejabat pertama dari Taipei yang menerima undangan resmi dari Washington sejak pemutusan hubungan diplomatik pada 1979.
“Presiden Biden akan berdiri bersama teman dan sekutu untuk memajukan kemakmuran, keamanan, dan nilai-nilai kita (demokrasi) bersama di kawasan Asia-Pasifik, dan itu termasuk Taiwan,” kata Horne.
2. Kemenlu Taiwan menyambut antusias undangan dari AS
Editor’s picks
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Taiwan Joanne Ou juga menyampaikan, undangan dari Washington menandakan komitmen dua negara terhadap nilai-nilai demokrasi, kebebasan sipil, dan hak asasi manusia (HAM).
Joanne juga berjanji, pemerintah Taiwan akan terus mempromosikan pertukaran serta kerja sama di semua tingkatan dan di berbagai bidang, dengan pemerintahan Biden, "atas dasar yang baik untuk memperdalam kemitraan Taiwan-AS."
3. Hubungan AS-Taiwan akan semakin dekat
Sebelumnya, calon Menteri Luar Negeri AS era Biden, Antony Blinken menyatakan mendukung keterlibatan yang lebih besar dengan Taiwan. Pada 2015, Presiden Tsai Ing-wen yang saat ini menjabat sebagai Presiden Taiwan, sempat bertemu dengan Blinken ketika dia bertugas sebagai wakil menteri luar negeri.
Sebagai informasi, AS di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump mulai menjajaki hubungan yang lebih dekat dengan Taiwan. Selain kunjungan pejabat tinggi Washington ke Taipei dalam 40 tahun terakhir, Trump juga sempat menjual beberapa alat utama sistem persenjataan (alutsista) kepada Taiwan.
Kedekatan dua negara praktis menyulut kemarahan Tiongkok yang mengusung One China Policy. Melalui kebijakan tersebut, Tiongkok menegaskan supaya negara-negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Tiongkok tidak mendukung kedaulatan Taiwan, atas klaim negara kepulauan tersebut adalah bagian dari Beijing.
Baca Juga: Resmi Jadi Presiden Amerika, Joe Biden: Ini Kemenangan Demokrasi