5 Orang Tewas dalam Kerusuhan Capitol,  1 di Antaranya Polisi  

Kepala Kepolisian Capitol mengajukan pengunduran diri

Jakarta, IDN Times - Kepolisian Capitol Amerika Serikat (AS) menyampaikan jika seorang perwira meninggal dunia, karena luka-luka yang dideritanya dalam bentrokan dengan simpatisan Presiden Donald Trump.

Kerusuhan tersebut terjadi di Capitol Hill saat Kongres pengesahan Joe Biden di pilpres AS akan dilakukan pada Rabu (6/1/2021) waktu setempat.

Petugas bernama Brian D. Sicknick meninggal pada Kamis (8/1/2021) saat mengalami perawatan di rumah sakit karena cedera fisik yang diterima. Kicknick bergabung dengan kepolisian Capitol sejak 2008.
 
“Kehilangan tragis ini harus mengingatkan kita semua tentang keberanian petugas penegak hukum yang melindungi kita, kolega, staf kongres, dan pekerja penting lainnya,” kata para pemimpin dari Partai Demokrat dari House Appropriations Committee dilansir dari AP, Jumat (8/1/2021).
 

1. Sebanyak 14 polisi juga luka-luka

5 Orang Tewas dalam Kerusuhan Capitol,  1 di Antaranya Polisi  Pendukung Presiden Amerika Serikat Donald Trump menutup wajah mereka dari gas air mata saat bentrok dengan polisi di depan Gedung U.S. Capitol di Washington, Amerika Serikat, Rabu (6/1/2021) (ANTARA FOTO/REUTERS/Leah Millis)

Dilaporkan juga sebanyak 14 polisi Metropolitan DC mengalami luka, termasuk seseorang yang harus mendapat perawatan intensif karena ditarik dan dikeroyok demonstran. Seorang petugas bahkan mengalami luka parah di wajah, karena terkena proyektil dan petugas lainnya dirawat di rumah sakit setelah disemprot merica.
 
Akibat kerusuhan tersebut, sebanyak 80 orang diamankan di Capitol, termasuk 68 orang yang ditangkap pada Rabu (7/1/2021) malam waktu setempat. Mereka dianggap  melanggar aturan jam malam. Selain itu, polisi juga mengamankan bom pipa dan bom molotov yang ditemukan di halaman Capitol.

Baca Juga: Capitol Rusuh, Twitter dan Facebook Tutup Sementara Akun Donald Trump

2. Kepala Kepolisian Capitol mengundurkan diri

5 Orang Tewas dalam Kerusuhan Capitol,  1 di Antaranya Polisi  Pendukung Trump bentrok dengan polisi Capitol saat reli menentang pengesahan hasil pemilihan presiden Amerika Serikat 2020 oleh Kongres Amerika Serikat, di Gedung U.S. Capitol, Washington, Amerika Serikat, Rabu (6/1/2021) (ANTARA FOTO/REUTERS/Shannon Stapleton)

Imbas dari kerusuhan tersebut, Kepala Kepolisian Capitol, Steve Sund memilih mengundurkan diri secara efektif pada 16 Januari 2021. Dia memutuskan hal itu setelah  merasa gagal mengantisipasi kerusuhan.

Semula dia memberikan izin kepada demonstran untuk berunjuk rasa, karena kegiatan itu bagian dari kebebasan berpendapat yang dijamin konstitusi. Namun, dia tidak menduga demonstrasi tersebut berubah menjadi aksi anarkis.
 
Pengunduran diri Sund merupakan bentuk pertanggungjawaban atas tuntutan Ketua Parlemen Nancy Pelosi.

3. Empat demonstran lainnya meninggal dunia

5 Orang Tewas dalam Kerusuhan Capitol,  1 di Antaranya Polisi  Ashli Babbitt (Twitter.com/Ashli_Babbitt)

Selain satu polisi yang tewas, empat demonstran juga dilaporkan meninggal di tengah kerusuhan. Korban pertama adalah Ashli Rabbitt yang meninggal setelah peluru bersarang di dadanya. Dia merupakan simpatisan Trump yang merupakan dokter hewan di Angkatan Udara California.
 
Adapun tiga orang lainnya meninggal karena keadaan darurat medis selama kerusuhan. Dilansir dari CNN, polisi telah mengonfirmasi identitas mereka yang berasal dari luar negara bagian. Mereka adalah Benjamin Phillips (50) dari Ringtown, Pennsylvania, Kevin Greeson (55) dari Athena, Alabama, dan Rosanne Boyland (34), dari Kennesaw, Georgia.
 
Greeson diketahui meninggal akibat tekanan darah tinggi di tengah kemarahan atas pemilu 3 November 2020 yang diklaim penuh kecurangan.
 
 

Baca Juga: Partai Demokrat Serukan Pemakzulan Trump Usai Tragedi Capitol

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya