Ada Varian Omicron, Singapura-Malaysia Tutup Penerbangan dari Afrika 

Varian Omicron adalah mutasi terbaru corona dari Afrika

Jakarta, IDN Times – Singapura dan Malaysia telah melarang pengunjung nonpenduduk dari negara-negara Afrika karena varian baru COVID-19 B.1.1.529 atau varian Omicron. Negara yang masuk dalam daftar hitam adalah Botswana, Eswatini, Lesotho, Mozambik, Namibia, Afrika Selatan, dan Zimbabwe.

Dilansir CNBC, mutasi baru ini tergolong sebagai variant of concern, yang diyakini lebih menular daripada varian Delta dan mampu mengurangi efektivitas COVID-19 vaksin secara signifikan.

“Ini adalah varian paling signifikan yang kami temui hingga saat ini. Penelitian mendesak sedang dilakukan untuk mempelajari lebih jauh tentang (ancaman) penularannya,” kata kepala eksekutif Health Security Agency Inggris, Jenny Harries.

1. Wajib karantina 10 hari di Singapura bagi warga yang baru kembali dari Afrika

Ada Varian Omicron, Singapura-Malaysia Tutup Penerbangan dari Afrika Ilustrasi Virus Corona. IDN Times/Mardya Shakti

Singapura juga mewajibkan karantina mandiri 10 hari bagi warga negaranya yang baru saja kembali dari tujuh negara di atas. Kebijakan ini mulai berlaku sejak Sabtu (27/11/2021) pukul 23.59 waktu setempat.

Pembatasan ini berlaku selama 4 minggu. Otoritas kesehatan akan meninjau pembatasan jika diperlukan.

“Aspek-aspek ini sedang diselidiki. Departemen kesehatan akan mengevaluasi data yang muncul dan meninjau langkah-langkah pembatasan kami,” demikian keterangan Kementerian Kesehatan Singapura, dilansir dari The Business Times.

Baca Juga: 6 Fakta B.1.1.529, Varian Virus Corona Baru yang Terdeteksi di Afrika

2. Malaysia larang warga kunjungi 7 negara Afrika

Ada Varian Omicron, Singapura-Malaysia Tutup Penerbangan dari Afrika Ilustrasi Virus Corona. (IDN Times/Aditya Pratama)

Selain menutup akses bagi 7 negara Afrika, Malaysia juga melarang warganya untuk mengunjungi negara tersebut. Pemerintah bahkan mewajibkan karantina mandiri 14 hari bagi siapa saja yang baru kembali dari Afrika.

“Karantina tidak bisa dilakukan di rumah dan harus di stasiun karantina, terlepas dari status vaksinasi pemudik,” kata Menteri Kesehatan, Khairy Jamaluddin, dilansir dari The Star.

Mereka yang menjalani karantina juga akan diambil sampelnya untuk pengawasan genomk. Sejauh ini, kata Khairy, belum ada laporan warga terpapar varian Omicron.

“Kementerian Kesehatan memandang keberadaan varian baru ini dengan serius. Kami akan meningkatkan pengawasan genomik kami pada individu yang datang dari negara yang terkena dampak,” ujar dia.

Baca Juga: [BREAKING] Pemerintah Awasi 3 Varian Baru Virus Corona: Lambda, Mu dan C.1.2

3. WHO soroti ancaman dari varian Omicron

Ada Varian Omicron, Singapura-Malaysia Tutup Penerbangan dari Afrika Bendera berkibar di kantor pusat WHO di Jenewa, Swiss (www.who.int)

Sebagai informasi, infeksi di Afrika Selatan meningkat tajam dalam beberapa pekan terakhir, bertepatan dengan munculnya varian Omicron.

"Varian ini memiliki sejumlah besar mutasi, beberapa di antaranya mengkhawatirkan. Bukti awal menunjukkan peningkatan risiko infeksi ulang dengan varian ini, dibandingkan dengan yang lain (varian yang menjadi perhatian),” kata WHO dikutip dari France24.

"Varian ini telah terdeteksi pada tingkat (penularan) yang lebih cepat daripada lonjakan infeksi sebelumnya, menunjukkan bahwa varian ini mungkin memiliki pertumbuhan yang cepat," tambah WHO.

Baca Juga: [UPDATE] 5 Negara dengan Kasus Kematian Akibat COVID-19 Tertinggi

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya