Aktif Dalam Diplomasi Publik, KBRI Addis Ababa Gelar IEYEF Kedua

Kegiatan dihadiri lebih dari 200 pemuda dari berbagai negara

Jakarta, IDN Times - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Addis Ababa menggelar 2nd Indonesia-Ethiopia Young Entrepreneurs Forum (IEYEF). Kegiatan yang diselenggarakan secara virtual pada Selasa (18/5/2021) itu dihadiri sekitar 200 peserta dari berbagai negara, mulai dari Indonesia, Ethiopia, Belanda, dan Australia.
 
“Pengusaha muda Indonesia-Ethiopia, memiliki peranan yang sangat penting untuk meningkatkan hubungan dan kerja sama kedua negara, terutama di bidang ekonomi,” kata Duta Besar Republik Indonesia untuk Ethiopia, Djibouti, dan Uni Afrika Al Busyra Basnur ketika membuka acara, menyampaikan tentang urgensi kegiatan tersebut.
 

1. Peran KBRI untuk mendukung pemuda

Aktif Dalam Diplomasi Publik, KBRI Addis Ababa Gelar IEYEF KeduaDuta Besar Republik Indonesia untuk Ethiopia, Djibouti, dan Uni Afrika Al Busyra Basnur

IEYEF yang pertama diselenggarakan pada 11 Juni 2019 dengan 200 pengusaha muda Indonesia-Ethiopia. Adapun IEYEF kedua diagendakan berlangsung pada 2020, namun acara itu tertunda karena pandemik COVID-19.
 
Al Busyra yang merupakan mantan Sekretaris Ditjen Informasi dan Diplomasi Publik, Kementerian Luar Negeri, menilai IEYEF sebagai bentuk keberpihakan KBRI Addis Ababa terhadap pemuda.
 
“Perlu ada upaya nyata untuk mendorong peningkatan komunikasi antar pengusaha Indonesia dan Ethiopia. Salah satu upaya penting adalah mempertemukan pengusaha muda kedua negara dalam suatu forum untuk diskusi dan berbagi,” jelas dia.

Baca Juga: Tempuh Jarak 100 Km, Pelajar Ethiopia Tanam Pohon di KBRI Addis Ababa

2. Berbagi cerita bisnis di masa pandemik COVID-19

Aktif Dalam Diplomasi Publik, KBRI Addis Ababa Gelar IEYEF KeduaDuta Besar Republik Indonesia untuk Ethiopia, Djibouti, dan Uni Afrika Al Busyra Basnur

Pembicara pada forum yang diselenggarakan secara virtual itu berasal dari Indonesia dan Ethiopia. Mereka adalah Fathie Alwina (Founder FAB Creative), Elleni Daniel (Managing Director, Mela Event Planning and Management PLC), Kevin Alwino (Founder and CEO Traxis Travel) dan Betel Teka (GM Kabana Leather).
 
Mereka menyampaikan pengalaman masing-masing tentang bagaimana mendirikan dan menjalankan perusahaan di usia muda, cara mengatasinya di masa pandemik COVID-19, visi ekonominya, dan upaya meningkatkan kerjasama ekonomi Indonesia-Ethiopia.

3. Gencar mengembangkan diplomasi publik

Aktif Dalam Diplomasi Publik, KBRI Addis Ababa Gelar IEYEF KeduaDuta Besar Republik Indonesia untuk Ethiopia, Djibouti, dan Uni Afrika Al Busyra Basnur

Sejak dua tahun terakhir, selain mengembangkan kerja sama ekonomi, Al Busyra juga mengoptimalkan diplomasi publik untuk mempererat hubungan kedua negara.
 
Selain IEYEF, kegiatan diplomasi publik yang dinaungi KBRI Addis Ababa lainnya adalah Indonesia-Ethiopia Student Correspondence Program (IESCOP), Listen to Voice of Indonesian-Ethiopian Youth, Indonesia Ambassador Motivational Speech for the Youth, Diskusi, Seminar, menghadirkan pemuda Ethiopia pada Indonesia Africa Infrastructure Dialogue (IAID), Bali Democracy Student Conference (BDSC), dan kunjungan pemuda Ethiopia ke Indonesia. 
 
“Diplomasi publik adalah setiap upaya yang dilakukan suatu bangsa dan negara untuk meningkatkan hubungan antar orang atau kelompok serta memenangkan hati dan pikiran masyarakat di luar negeri untuk kepentingan negara tersebut,” terang Al Busyra pada Jumat (14/5/2021), saat memberi kuliah umum di Harambee University.
 
“Ada dua kategori pelaku diplomasi publik, yaitu pemerintah dan non-pemerintah. Peran masyarakat non-pemerintah justru sangat penting. Di Indonesia, 70 persen sukses diplomasi publik karena peran non-pemerintah,” tutup Al Busyra, yang juga pernah menjabat Direktur Diplomasi Publik, Kementerian Luar Negeri sekitar lima tahun.

Baca Juga: WNI di Addis Ababa Salat Gaib untuk Ani Yudhoyono

Topik:

  • Vanny El Rahman
  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya