Ancaman Tiongkok Kepada Taiwan: Merdeka Berarti Perang!

Tiongkok meminta pihak luar tidak ikut campur

Jakarta, IDN Times - Tiongkok memberikan peringatan keras kepada Taiwan dan Amerika Serikat (AS) bahwa mengejar kemerdekaan untuk wilayah kepulauan tersebut hanya akan berarti satu hal: perang.
 
Juru bicara kementerian pertahanan Tiongkok Wu Qian mengatakan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) menjalani kegiatan militer di Selat Taiwan pada Kamis (28/1/2021) sebagai tanggapan atas campur tangan dan provokasi Washington terhadap hubungan Beijing-Taipei.
 
"Kami dengan serius memberi tahu pasukan kemerdekaan Taiwan, mereka yang bermain api akan membakar diri mereka sendiri, dan kemerdekaan Taiwan berarti perang," kata Wu dalam konferensi pers reguler di Beijing, dilansir dari SCMP, Jumat (29/1/2021).

1. Tiongkok menganggap Taiwan sebagai simbol kedaulatan

Ancaman Tiongkok Kepada Taiwan: Merdeka Berarti Perang!ANTARA FOTO/REUTERS/Tyrone Siu

Sebagai informasi, Beijing memiliki kebijakan One China Policy yang mengklaim Taiwan, Hong Kong, dan Makau bagian tak terpisah dari Tiongkok daratan. Tiongkok menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri yang harus dipersatukan kembali dengan daratan.
 
Wu menegaskan permasalahan Taiwan merupakan bagian dari persoalan domestik yang seharusnya tidak diintervensi pihak luar.
 
"Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk menggagalkan segala bentuk upaya separatis kemerdekaan Taiwan dan dengan tegas mempertahankan kedaulatan nasional serta integritas teritorial," katanya.
 
Pernyataan itu dilontarkan Wu setelah ketegangan militer di Selat Taiwan meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir, karena Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pro-kemerdekaan dan mantan Presiden AS Donald Trump yang memilih pendekatan konfrontatif dengan Tiongkok.

Baca Juga: Jawab Tantangan Tiongkok, AU Taiwan Unjuk Kekuatan

2. Pemerintahan Biden mengindikasikan dukungan kepada Taiwan

Ancaman Tiongkok Kepada Taiwan: Merdeka Berarti Perang!Presiden terpilih AS Joe Biden dan Kamala Haris (Twitter.com/JoeBiden)

Pada Rabu (27/1/2021), calon Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Linda Thomas-Greenfield mengatakan, Washington harus membantu Taiwan sebagai salah satu negara demokrasi terkuat di kawasan untuk melawan tindakan sewenang-wenang Tiongkok.
 
Sebelumnya, pada akhir pekan, Kementerian Pertahanan Taiwan mengecam tindakan provokatif Tiongkok dengan mengirim 13 pesawat tempur ke ujung selatan Selat Taiwan.
 
Pada momen pelantikan Presiden Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris, Gedung Putih turut mengundang salah satu pejabat tinggi Taiwan di AS Hsiao Bi-khim. Dia menjadi representasi Taiwan pertama dalam 40 tahun terakhir yang menghadiri salah satu momen sakral dalam demokrasi AS.
 
“Saya merasa terhormat bisa hadir di sini mewakili rakyat dan pemerintah Taiwan pada pelantikan Presiden AS Biden dan Wakil Presiden Harris. Demokrasi adalah kesamaan dan tujuan kami. Saya sangat menantikan bekerja berdampingan dengan pihak yang mengusung nilai dan kepentingan yang sama dengan kami,” kata Bi-khim melalui akun Twitter-nya.
 
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Emily Horne menyampaikan, undangan kepada Bi-khim memperlihatkan posisi politik luar negeri Biden terhadap Taiwan. 

“Presiden Biden akan berdiri bersama teman dan sekutu untuk memajukan kemakmuran, keamanan, dan nilai-nilai kita (demokrasi) bersama di kawasan Asia-Pasifik, dan itu termasuk Taiwan,” kata Horne.

3. Tiongkok berharap bisa bekerja sama dengan Biden

Ancaman Tiongkok Kepada Taiwan: Merdeka Berarti Perang!Xi Jinping dan Joe Biden (Instagram.com/chinaxinhuanews/facebook.com/Joe Biden)

Meskipun memberi peringatan tegas, Wu menggambarkan hubungan bilateral antara Tiongkok dan AS saat ini sebagai titik awal baru dalam sejarah. Dia mengatakan bila Tiongkok sangat ingin bekerja sama dengan pemerintahan Biden, satu hal yang tidak terjadi di bawah kepemimpinan Trump.
 
“Kami berharap pemerintahan AS yang baru akan bekerja sama dengan Tiongkok, menjunjung tinggi semangat non-konflik dan non-konfrontasi, saling menghormati dan kerja sama yang saling menguntungkan, memperkuat dialog, fokus pada kerja sama, mengelola perbedaan dan mempromosikan yang sehat dan perkembangan stabil hubungan Tiongkok-AS,” katanya.  

Baca Juga: Tiongkok Jatuhkan Sanksi ke Mike Pompeo dan Puluhan Pejabat Era Trump 

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya