Arab Saudi Pastikan Tidak Ada Jemaah Haji yang Terpapar COVID-19

Protokol kesehatan diberlakukan dengan sangat ketat

Jakarta, IDN Times - Otoritas Kesehatan Arab Saudi melaporkan bahwa tidak ada kasus COVID-19 yang terdeteksi selama ibadah haji tahun ini. Pada tahun kedua pandemik, Pemerintah Saudi memberikan kuota haji bagi 60 ribu jemaah yang bermukim di dalam negeri. 

Dilansir dari Arab News, instansi yang terlibat dalam urusan haji memastikan protokol kesehatan diterapkan dengan sangat ketat sepanjang proses ibadah. Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammed Al-Abd Al-Aly, yakin musim haji tahun ini berlangsung aman tanpa ada kasus penularan.

Baca Juga: Kemenag: Masa Tunggu Haji Terlama Saat Ini 46 Tahun

1. Berikut sekilas protokol kesehatan yang diberlakukan

Arab Saudi Pastikan Tidak Ada Jemaah Haji yang Terpapar COVID-19Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi, salah satu tempat pelaksanaan prosesi ibadah haji, lengang di tengah merebaknya wabah COVID-19, Jumat (24/4/2020). (ANTARA FOTO/REUTERS/Yasser Bakhsh/pras)

Tahap pertama protokol kesehatan dimulai sebelum jemaah tiba di Masjidil Haram, Makkah, pada Sabtu (17/7/2021).  

“Pada fase ini, kami memastikan bahwa semua jemaah telah menerima vaksin yang diperlukan,” kata Al-Aly.

Tahap kedua, pengawas haji akan menyosialisasikan aturan dan tindakan pencegahan selama aktivitas ibadah. “Karena para peziarah berasal dari kebangsaan yang berbeda, kampanye kesadaran diluncurkan melalui berbagai bahasa,” sambung dia.

Pemandu kesehatan khusus disediakan untuk mendampingi peziarah untuk melakukan pemeriksaan atau memberikan saran kesehatan.

Selain syarat bebas COVID-19, haji tahun ini juga mengharuskan jemaah untuk divaksinasi dosis lengkap dan tidak boleh diikuti oleh lanjut usia dengan penyakit komorbid.

2. Orang yang tidak berwenang dilarang memasuki tempat-tempat suci

Arab Saudi Pastikan Tidak Ada Jemaah Haji yang Terpapar COVID-19Ilustrasi berhaji di tengah pandemik (Antara Foto)

Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Kolonel Talal Al-Shalhoub mengatakan, dinas keamanan dan entitas pemerintah telah memiliki SOP terkait prosedur penjagaan tempat-tempat suci.

“Petugas keamanan akan terus melakukan tugas mereka dan mencegah orang yang tidak berwenang memasuki tempat-tempat suci,” kata Al-Shalhoub.

“Mereka yang ditemukan melanggar aturan akan ditangkap dan dihukum,” tambahnya.

Protokol kesehatan lain yang harus dipatuhi jemaah adalah menjaga jarak ketika tawaf, melempar jumrah dengan batu higienis yang telah disediakan pengurus haji, dan tidak dianjurkan untuk mencium atau mengelus hajar aswad.

3. Sejumlah fasilitas kesehatan tambahan disiagakan

Arab Saudi Pastikan Tidak Ada Jemaah Haji yang Terpapar COVID-19Umat muslim melakukan tawaf dengan jaga jarak saat jelang puncak ibadah haji di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Sabtu (17/7/2021). ANTARA FOTO/Saudi Ministry of Media/Handout via REUTERS.

Pada Minggu (18/7/2021), peziarah beribadah dan beristirahat di Mina menjelang perjalanan ke Arafah pada Senin (19/7/2021) untuk puncak rangkaian ibadah haji.

Hisham bin Saeed, Juru Bicara Kementerian Haji dan Umrah mengatakan, tindakan pencegahan ketat diterapkan untuk mengangkut jemaah, termasuk dari Mina ke Arafah antara pukul 5-8 pagi.

Sekitar 71 kamp telah disiapkan untuk menampung para peziarah. Pemerintah juga menyediakan 13 rumah sakit, dengan sebaran tiga di tempat suci dan 10 lainnya di pusat kota Mekkah.

“Ada juga rumah sakit lapangan keliling yang akan mendampingi jemaah haji. Ada juga sekitar 50 klinik dan pusat kesehatan di berbagai tempat suci. Selain itu, kami memiliki 180 ambulans yang dapat memberikan layanan perawatan intensif.”

Otoritas Bulan Sabit Merah Saudi juga menyediakan “layanan signifikan” termasuk kapasitas untuk hampir 3.000 tempat tidur medis.

Baca Juga: 327 WNI di Saudi Mulai Ritual Ibadah Haji di Tengah Pandemik COVID-19

Topik:

  • Vanny El Rahman
  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya