AS Anggarkan Bantuan Senilai Rp4,3 Triliun Demi Pengungsi Afghanistan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengalokasikan anggaran senilai 300 juta dolar AS (Rp4,3 triliun) untuk membantu pengungsi Afghanistan. Washington sedang bersiap mengevakuasi ribuan warga Afghanistan melalui skema visa imigrasi khusus (SIV), diperuntukkan melindungi mereka yang terancam oleh Taliban karena bekerja untuk pemerintahan AS.
Dilansir dari Reuters, pembagian fungsi anggaran dibagi menjadi dua, yaitu 100 juta dolar AS yang diambil melalui dana darurat untuk memenuhi kebutuhan pengungsi yang mendesak dan tidak terduga. Adapun 200 juta dolar AS digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang sama namun dalam bentuk layanan dan barang dari inventaris lembaga pemerintah.
Baca Juga: 2.500 Warga Afghanistan akan Direlokasi ke AS
1. Warga Afghanistan akan ditampung di pangkalan militer Fort Lee
Gelombang pertama pengungsi, beserta keluarganya, diharapkan akan diterbangkan sebelum akhir bulan ke Fort Lee, sebuah pangkalan militer AS di Virginia, di mana mereka akan menunggu pemrosesan akhir dari aplikasi visa.
Menutur keterangan Pentagon, fasilitas itu dapat menampung sekitar 2.500 warga Afghanistan. Pemerintahan Biden sedang meninjau fasilitas AS lainnya di AS dan luar negeri, yang memungkinkan untuk mengakomodasi para pelamar SIV.
2. AS kemungkinan akan menerima 8.000 pengungsi dari Afghanistan
Editor’s picks
Visa imigran khusus tersedia bagi warga Afghanistan yang bekerja sebagai penerjemah atau pekerjaan lain untuk pemerintah AS setelah invasi bertajuk war on terrorism dimulai pada 2001.
Pada Kamis (22/7/2021), Dewan Perwakilan Rakyat AS mengesahkan undang-undang yang akan memperluas jumlah SIV hingga 8 ribu orang, angka pelamar yang berpotensi pengajuan SIV-nya diterima. Sejauh ini, otoritas AS sedang memproses sekitar 18 ribu pelamar SIV.
3. Taliban minta warga Afghanistan untuk tidak takut dengan mereka
Dilansir dari Al Jazeera, Taliban meminta warga untuk tidak takut dengan mereka, sebab mereka mengaku tidak memiliki ambisi untuk menguasai Afghanistan. Satu-satunya hal yang Taliban perjuangkan adalah kesejahteraan rakyat dengan menghindari monopoli kekuasaan, yang dikhawatirkan terjadi jika Ashraf Ghani tetap menjadi presiden.
Atas dasar itulah Taliban hanya akan menerima proposal damai jika Ghani lengser dari jabatannya, yang dituding memenangkan pemilu dengan curang. Di sisi lain, Ghani bersikeras bahwa dia memenangkan pemilu dengan adil dan tidak akan menanggalkan jabatannya hingga pemilihan umum berikutnya.
Baca Juga: Tarik Pasukannya, Joe Biden: Afghanistan Tentukan Masa Depan Sendiri