AS Angkat Kaki dari Afghanistan, Akankah Al-Qaeda Bangkit?

AS bilang kini tak ada yang bisa jamin keamanan Afghanistan

Jakarta, IDN Times - Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) tidak dapat menjamin masa depan dan keamanan Afghanistan, setelah pasukan keamanan undur diri dari negara tersebut.  

Sebagai informasi, Presiden AS Joe Biden pada Rabu (14/4/2021) mengumumkan soal penarikan 2.500 tentara Negeri Paman Sam dari Afghanistan. Penarikan dimulai secara bertahap mulai dari 1 Mei 2021 hingga 11 September 2021, tepat 20 tahun setelah Al-Qaeda menyerang World Trade Center (WTC) dan Pentagon.

Skenario terburuk yang dikhawatirkan Washington adalah Al-Qaeda mendapat momentum kebangkitan setelah pasukan AS angkat kaki, sama seperti kebangkitan ISIS ketika AS menarik pasukannya dari Irak pada 2011.

“Saya tidak bisa menjamin apa pun yang akan terjadi di dalam negeri (Afghanistan). Tidak ada yang bisa,” kata Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan, dalam Fox News Sunday, dilansir Reuters. 

Baca Juga: Tarik Pasukan dari Afganistan, Joe Biden: Saatnya Mengakhiri Perang!

1. Biden tidak berniat untuk mengirim kembali pasukan

AS Angkat Kaki dari Afghanistan, Akankah Al-Qaeda Bangkit?Presiden Amerika Serikat, Joe Biden (ANTARA FOTO/REUTERS/Leah Millis)

Pada 2011, imbas kebangkitan ISIS, mantan Presiden Barrack Obama “dipaksa” untuk mengirim pasukan kembali ke Irak.

Terkait Afghanistan, Sullivan menegaskan bahwa Biden tidak berniat untuk mengirim kembali pasukan AS jika dinamika keamanan berubah sewaktu-waktu. Tetapi, Biden bersedia untuk membantu jika Afghanistan membutuhkannya.

“Yang bisa dilakukan AS hanyalah menyediakan pasukan keamanan Afghanistan, melatih dan melengkapi pasukan mereka, memberikan bantuan kepada pemerintah mereka. Kami telah melakukan itu dan sekarang saatnya bagi pasukan Amerika untuk pulang dan rakyat Afghanistan untuk membela negara mereka sendiri," tutur Sullivan. 

2. Afghanistan optimistis dengan kemampuan pasukan keamanannya

AS Angkat Kaki dari Afghanistan, Akankah Al-Qaeda Bangkit?Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani. twitter.com/FederationAC

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani menegaskan bahwa pemerintahnya tidak akan di bawah tekanan Taliban, begitu pasukan AS hengkang. Pasukan Afghanistan disebut mampu mempertahankan negara tersebut.

"Pasukan pertahanan dan keamanan Afghanistan telah melakukan lebih dari 90 persen operasi dalam dua tahun terakhir," kata Ghani dalam wawancara dengan CNN.

Namun, Direktur Central Intelligence Agency (CIA) William Burns memperingatkan, kapasitas intelijen dan keamanan Afghanistan akan berkurang setelah kepergian pasukan AS.

Baca Juga: Saif Al-Adel Dikabarkan Jadi Bos Baru Al Qaeda

3. Dugaan Taliban berkomplot dengan Al-Qaeda

AS Angkat Kaki dari Afghanistan, Akankah Al-Qaeda Bangkit?ANTARA FOTO/REUTERS/Parwiz

Kekhawatiran AS tidak lepas dari pernyataan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Januari lalu bahwa Taliban mempertahankan hubungan dekat dengan 500 pejuang Al-Qaeda, kendati Taliban menyangkal tuduhan tersebut.

Menyambung pernyataan Biden, Sullivan menyampaikan bila penarikan pasukan tidak berarti AS menyerah dengan situasi di Afghanitan. Sebaliknya, AS justru berkomitmen untuk menjaga Afghanistan, hanya saja pendekatannya berbeda.

"Kami memiliki kapasitas, dari memposisikan kembali kemampuan kami di cakrawala, untuk terus menekan ancaman teroris di Afghanistan. Dia (Biden) tidak berniat mengalihkan pandangan kami dari bola (baca: krisis keamanan di Afghanistan),” ujar Sullivan.

Semula, kesepakatan antara Afghanistan dengan mantan Presiden Donald Trump adalah menarik seluruh pasukan pada 1 Mei 2021. Kemudin, Biden meninjau ulang perjanjian tersebut, bahwa penarikan harus dilandaskan atas asesmen keamanan bukan periode tertentu.

Baca Juga: Pangkalan Militer AS dan Turki di Irak Diserang

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya