AS Bantah Tuduhan Rusia soal Kembangkan Senjata Biologis di Ukraina

Rusia klaim menemukan bukti patogen berbahaya

Jakarta, IDN Times – Gedung Putih angkat suara terkait tuduhan yang disebarkan oleh Rusia dan China, bahwa Amerika Serikat (AS) mengoperasikan laboratorium senjata biologis dan nuklir di Ukraina.

Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan, tuduhan itu sama sekali tidak berdasar.

"Kami mencatat klaim palsu Rusia tentang lab senjata biologis dan senjata kimia di Ukraina," kata Psaki melalui cuitannya.

Lebih lanjut, kata Psaki, klaim tersebut digaungkan oleh Rusia untuk memperkuat dalih operasi militernya di Ukraina. Psaki juga menyebut, Rusia kerap menyebarkan propaganda dan tuduhan tak berdasar, tapi tidak pernah menawarkan bukti konkret.

Juru Bicara Presiden Ukraina juga menyangkal tuduhan itu.

Baca Juga: Rusia Serang RS Anak dan Bersalin di Mariupol, 17 Orang Tewas

1. Rusia menganggap laboratorium di Ukraina sebagai ancaman

AS Bantah Tuduhan Rusia soal Kembangkan Senjata Biologis di UkrainaMaria Zakharova, jubir Kemenlu Rusia. (instagram.com/mzakharovamid)

Pada Rabu (9/3/2022), Rusia mendesak AS untuk transparan soal program pengembangan senjata biologis yang ada di Ukraina.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengklaim memiliki bukti konkret berupa patogen kolera dan antraks. Patogen itu pula yang menjadi alasan Rusia hendak melumpuhkan seluruh instalasi militer di Ukraina, sebagai salah satu tujuan utama dari agresi yang dilancarkan pada 24 Februari 2022.  

"Kita sudah bisa menyimpulkan bahwa di laboratorium biologis Ukraina, yang jaraknya dekat dengan negara kita, sedang mengembangkan senjata biologis,” kata dia, dikutip dari The Straits Times.

2. Rusia desak AS untuk transparan

AS Bantah Tuduhan Rusia soal Kembangkan Senjata Biologis di UkrainaJuru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova (www.twitter.com/@emb_rus)

Zakharova mengusulkan agar ada pihak independen yang mencari tahu soal kebenaran laboratorium tersebut.

"Kami tidak berbicara tentang kegunaannya untuk damai atau tujuan ilmiah,” kata dia, merujuk pada laboratorium yang disebut dibiayai oleh Pentagon.

Dia mendesak Presiden Joe Biden untuk menjelaskan kepada dunia tentang laboratorium tersebut. Pasalnya, berdasarkan penuturan Zakharova, Rusia tidak tahu dengan pasti apakah patogen-patogen yang ditemukan telah dimusnahkan atau justru sudah jatuh ke tangan ekstremis atau nasional.  

“Kami menuntut detail,” ujarnya kepada Presiden AS Joe Biden.

3. China juga menuduh AS memiliki lab berbahaya di Ukraina

AS Bantah Tuduhan Rusia soal Kembangkan Senjata Biologis di Ukraina(Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian) www.fmprc.gov.cn

Senada dengan Rusia, China juga menuduh AS mengoperasikan laboratorium biologis yang berbahaya di Ukraina.

"Biolab AS di Ukraina memang menarik banyak perhatian baru-baru ini. Semua patogen berbahaya di Ukraina disimpan di laboratorium yang kegiatan penelitiannya dipimpin oleh AS," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian.

"AS, sebagai pihak yang paling mengetahui laboratorium, harus mengungkapkan informasi yang spesifik sesegera mungkin, termasuk virus apa yang disimpan dan penelitian apa yang telah dilakukan," ujar dia.

Baca Juga: China Tuduh AS Operasikan Laboratorium Berbahaya di Ukraina

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya