AS Bela Israel, Erdogan kepada Biden: Tangan Anda Berlumuran Darah

Erdogan berjanji akan terus membela Palestina

Jakarta, IDN Times - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memiliki “tangan dengan penuh darah” karena telah mendukung kampanye militer Israel di Jalur Gaza, Palestina.
 
"Anda menulis sejarah dengan tangan berdarah Anda," kata Erdogan dalam sambutannya di televisi yang ditujukan kepada Biden, sebagaimana dikutip dari Middle East Eye, Selasa (18/5/2021).
 
"Anda memaksa kami untuk mengatakan ini. Kami tidak bisa mundur," tambah dia.

1. Erdogan mengecam penjualan senjata AS ke Israel

AS Bela Israel, Erdogan kepada Biden: Tangan Anda Berlumuran DarahPresiden Turki Tayyip Erdogan memberikan sambutan pada pengunjung pameran teknologi dan dirgantara Teknofest di Istanbul, Turki, pada 2 September 2019. ANTARA FOTO/Murat Cetinmuhurdar/Presidential Press Office/Handout via REUTERS

Dalam beberapa bulan terakhir, Erdogan tengah sibuk menormalisasi hubungan Ankara dengan Washington. Erdogan bahkan telah menjangkau sekutu Barat lainnya setelah perselisihan selama setahun.  
 
Tetapi, pernyataan Erdogan pada Senin (17/5/2021) kemarin menjadi salah satu serangan terkuatnya terhadap Biden, sejak berkantor di Gedung Putih pada Januari 2021.
 
"Hari ini kami melihat tanda tangan Biden pada penjualan senjata ke Israel," tutur dia, mengacu pada laporan media AS tentang pengiriman senjata baru yang disetujui oleh pemerintahan Biden.
 
"Wilayah Palestina dibanjiri dengan penganiayaan, penderitaan dan darah, seperti banyak wilayah lain yang kehilangan kedamaian dengan berakhirnya Ottoman. Dan Anda mendukungnya," kata Erdogan.

2. Komentar Erdogan muncul setelah AS cegah lahirnya resolusi DK PBB

AS Bela Israel, Erdogan kepada Biden: Tangan Anda Berlumuran Darahinstagram.com/unitednations

Komentar Erdogan mencuat tidak lama setelah AS memveto Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata antara Israel-Palestina.
 
Washington dikabarkan telah menggunakan hak istimewanya sebagai anggota tetap DK PBB untuk yang ketiga kalinya pada pekan ini, menandakan sikap Biden yang mendukung Israel.
 
Tekanan kepada Biden juga datang dari dalam negeri, termasuk rekan sejawatnya dari Partai Demokrat. Sejumlah senator dan anggota House of Representatives mendesak Biden untuk menekan Israel agar mengakhiri agresi di Gaza.
 
Sejak serangan terjadi pada 10 Mei, hampir 200 warga Gaza meninggal dunia, termasuk 58 anak-anak, dan ribuan orang lainnya luka-luka.

3. Erdogan juga minta Paus untuk ikut mendamaikan Israel-Palestina

AS Bela Israel, Erdogan kepada Biden: Tangan Anda Berlumuran Darah(Paus Fransiskus ketika memberikan pesan Natal 2019 di Lapangan Santo Petrus) vaticannews.va

Kekerasan yang bermula dari pemindahan paksa muslim Palestina di Sheikh Jarrah, Yerussalem Timur telah meluas ke seluruh kota, termasuk Gaza dan Tepi Barat. Ketegangan juga terjadi di kota-kota campuran, yang menyaksikan konfrontasi bersenjata antara warga Palestina di Israel dan ultra-nasionalis Yahudi, yang didukung oleh polisi Israel.
 
Turki telah berulang kali mengutuk kekerasan tersebut dan menuduh Israel melakukan pembantaian etnis, agama, dan budaya.
 
Sebelumnya, pada Senin, Erdogan mendesak Paus Fransiskus untuk membantu mengakhiri apa yang disebutnya sebagai pembantaian Israel atas Palestina, yang menurutnya harus dihukum dengan sanksi.
 
Dalam sebuah panggilan, pemimpin Turki mengatakan kepada paus bahwa, "Palestina akan terus menjadi sasaran pembantaian kecuali komunitas internasional menghukum Israel dengan sanksi.”
 
Menurut Erdogan, pesan dan peran Paus sangat penting untuk memobilisasi umat Kristen di berbagai dunia demi menekan Israel.

Topik:

  • Vanny El Rahman
  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya