AS Izinkan Warga Berkumpul Tanpa Masker Jika Sudah Divaksinasi Penuh

Pelonggaran bisa diperluas jika semakin banyak yang divaksin

Jakarta, IDN Times - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Center for Disease Control and Prevention atau CDC) Amerika Serikat (AS) mengumumkan sejumlah pelonggaran terhadap protokol kesehatan bagi warga yang sudah divaksinasi penuh. Salah satunya adalah mereka diizinkan melepas masker dan tidak harus menjaga jarak ketika berada dalam satu ruangan.
 
Keterangan divaksinasi penuh merujuk pada, telah menerima dua dosis vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna atau telah menerima satu dosis vaksin Johnson and Johnson.
 
“Vaksin sangat efektif di AS dalam melindungi orang yang telah divaksinasi dari COVID-19. Semakin banyak bukti, orang yang divaksinasi penuh cenderung tidak mengalami infeksi dan kecil menularan SARS-CoV-2 kepada orang lain,” demikian keterangan CDC sebagaimana dilansir dari laman resminya, Selasa (9/3/2021).
 
CDC juga menambahkan, “beberapa tindakan pencegahan diperlukan sampai banyak hal terungkap. Namun, manfaat dari vaksin adalah mengurangi isolasi sosial, karena risikonya menjadi kecil untuk yang sudah divaksinasi penuh untuk sakit atau menularkan corona kepada orang lain.”

Baca Juga: [UPDATE] 117 Juta Orang di Dunia Positif COVID-19, Tertinggi AS

1. Berikut kelonggaran yang diizinkan

AS Izinkan Warga Berkumpul Tanpa Masker Jika Sudah Divaksinasi PenuhIlustrasi bekerja (IDN Times/Panji Galih Aksoro)

Bagi warga yang sudah divaksinasi penuh, berikut sejumlah pelonggaran dari CDC:

  • Diizinkan untuk mengunjungi orang lain yang sudah divaksinasi, kemudian berkumpul di dalam ruangan tanpa masker atau tanpa menjaga jarak.
  • Diizinkan untuk mengunjungi orang lain bersama mereka yang belum divaksinasi dari satu rumah yang sama. Melepas masker dan tidak menjaga jarak diizinkan asal rekan kunjungan dan orang-orang di lokasi tujuan tidak memiliki risiko tinggi tertular corona.
  • Diizinkan untuk tidak karantina atau tidak rutin menjalani pengujian setelah diketahui terpapar corona, dengan catatan tidak ada gejala.

“Panduan ini akan diperbarui dan diperluas berdasarkan tingkat penyebaran SARS-CoV-2, proporsi populasi yang telah divaksinasi, dan informasi yang berkembang mengenai vaksin,” ulas CDC.

2. Protokol kesehatan masih berlaku ketat untuk aktivitas di ruang publik

AS Izinkan Warga Berkumpul Tanpa Masker Jika Sudah Divaksinasi PenuhIlustrasi vaksin atau jarum suntik (IDN Times/Arief Rahmat)

CDC mengimbau, orang-orang yang sudah divaksinasi penuh agar mematuhi protokol kesehatan ketika mereka beraktivitas di luar ruangan, seperty gym atau restoran. Sebab, peluang penularan di dalam ruangan lebih tinggi dan sangat mungkin mereka bersinggungan dengan orang-orang yang belum divaksinasi. 
 
“Mereka tetap harus mengenakan masker, menjaga jarak, dan mematuhi tindakan pencegahan lainnya. Tetap kenakan masker pula saat mengunjungi rumah yang mana penghuninya belum divaksinasi. Ini berkaitan pula dengan jumlah orang yang divaksinasi,” jelas CDC.

3. Sejumlah negara bagian mulai melonggarkan protokol kesehatan

AS Izinkan Warga Berkumpul Tanpa Masker Jika Sudah Divaksinasi PenuhPresiden Amerika Serikat Joe Biden di East Las Vegas Community Center di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, Jumat (9/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque)

Sebelumnya, sejumlah negara bagian seperti Texas dan Mississippi telah menerbitkan aturan yang melonggarkan protokol kesehatan. Pejabat setempat mengizinkan warga untuk tidak mengenakan masker dan mengizinkan aktivitas perkantoran serta pertokoan beroperasi 100 persen, tanpa pembatasan.
 
Berdasarkan asesmen CDC, Presiden AS Joe Biden mengecam keputusan tersebut. Mereka menilai, masih terlalu dini untuk merayakan kemenangan dari pandemik COVID-19, sekalipun kurva penambahan kasus dan kematian relatif melandai.
 
“Saya pikir itu kesalahan besar. Saya harap semua orang sekarang sadar, masker ini membuat perbedaan. Kami berada di titik puncak untuk dapat mengubah sifat penyakit ini secara mendasar," kata Biden kepada awak media di Gedung Putih, Rabu (3/3/2021) lalu.

Bukannya tanpa alasan, keputusan kontroversial tersebut diambil setelah Biden menggalakkan program vaksinasi. Presiden ke-46 AS itu menargetkan, inokulasi terhadap seluruh orang dewasa akan tuntas pada akhir Mei dan program vaksinasi akan selesai secara total pada Juli 2021.
 
“Pertarungan ini masih jauh dari akhir,” tambah Biden.

Baca Juga: Joe Biden Segera Umumkan Bantuan untuk Upaya Vaksin COVID-19 Global

Topik:

  • Sunariyah
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya