AS Klaim Berhasil Lumpuhkan Roket yang Menyerang Bandara Kabul
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pejabat Amerika Serikat (AS) mengklaim sistem pertahanan rudal mereka berhasil menghalau beberapa roket yang ditembakkan ke Bandara Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan.
Dilansir dari Reuters, pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya itu mengatakan, sedikitnya ada lima roket yang ditembakkan ke arah bandara, tanpa menginformasikan lebih lanjut, apakah semuanya berhasil dilumpuhkan karena sistem pertahanan rudal.
Suara roket menderu terdengar di langit ibu kota, kata staf AFP pada Senin (30/8/2021) pagi.
Baca Juga: Paus Fransiskus Ajak Umat Kristen Berdoa dan Puasa untuk Afghanistan
1. Operasi evakuasi tetap berjalan tanpa gangguan
Sementara itu, seorang pejabat keamanan yang bekerja di bawah pemerintahan Ashraf Ghani menuturkan, roket-roket itu ditembakkan dari sebuah kendaraan di Kabul utara.
Suara sistem pertahanan rudal bandara terdengar penduduk setempat. Warga juga melaporkan melihat pecahan peluru jatuh ke jalan, menunjukkan setidaknya satu roket telah dicegat. Sejauh ini, laporan awal tidak ada korban, tetapi informasi itu bisa saja berubah.
“Presiden AS Joe Biden telah diberitahu tentang serangan roket di Bandara Kabul dan operasi terus berlanjut tanpa gangguan," kata juru bicara Gedung Putih Jen Psaki.
2. Keselamatan pasukan AS jadi prioritas
Editor’s picks
Pada saat yang sama, Psaki juga menyampaikan pesan Presiden Biden kepada awak media.
“Presiden telah menegaskan bahwa para komandan harus melipatgandakan upaya untuk memprioritaskan, melakukan apa pun yang diperlukan, untuk melindungi pasukan kami di lapangan," tambah Psaki.
Asap juga terlihat membubung di atas gedung-gedung di kawasan utara, lokasi Bandara Hamid Karzai.
3. Ledakan akibat roket terjadi pada Minggu
Suasana di Kabul semakin tegang setelah sebuah roket meledak di perumahan warga pada Minggu (29/8/2021). Peristiwa itu terjadi beberapa jam setelah Biden memperingatkan ancaman dari kelompok teror.
"Situasi di lapangan sangat berbahaya, dan ancaman serangan teroris di bandara tetap tinggi. Komandan kami memberi tahu bahwa serangan sangat mungkin terjadi dalam 24 hingga 36 jam ke depan,” demikian peringatan Biden.
Dilansir dari The Straits Times, pejabat AS dengan syarat anonim menyampaikan, roket diluncurkan untuk menyerang pelaku yang diduga hendak melakukan bom bunuh diri dengan mobil di area bandara.
Laporan awal mengungkap bahwa pelaku berafiliasi dengan Islamic State-Khorasan (ISIS-K), kelompok teror yang dikenal juga dengan nama Islamic State of Khorasan Province (ISKP). Mereka juga dalang dua ledakan dan penembakan di dekat bandara yang memakan lebih dari 175 korban jiwa.
Baca Juga: Turki Tegaskan Tidak Akan Menerima Pengungsi Afghanistan