AS-Tiongkok Ribut di Dewan Keamanan PBB Gegara Laut Tiongkok Selatan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, mengecam tindakan intimidasi Tiongkok di Laut Tiongkok Selatan (LTS). Pernyataan itu disampaikan Blinken dalam forum Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) pada Senin (9/8/2021).
Dikutip dari Channel News Asia, Blinken mewanti-wanti tindakan agresif Tiongkok dapat memicu konsekuensi serius terhadap keamanan dan perdagangan global.
“Ketika sebuah negara tidak menghadapi konsekuensi karena mengabaikan aturan ini, itu memicu impunitas dan ketidakstabilan yang lebih besar di mana-mana,” kata Blinken memperingatkan Tiongkok.
Baca Juga: Perempuan di Tiongkok Ditangkap karena Diduga Sebarkan Varian Delta
1. AS prihatin dengan negara yang diintimidasi Tiongkok
Peringatan Blinken tidak lepas dari respons keras sejumlah negara di teritori LTS. Menurutnya, provokasi sangat rentan terjadi ketika pasukan atau kapal asing berada dalam satu wilayah.
"Kami telah melihat pertemuan berbahaya antara kapal di laut, dan tindakan provokatif untuk memajukan klaim maritim yang melanggar hukum," tutur Blinken.
“Washington juga prihatin karena Tiongkok mengintimidasi dan menggertak negara lain, agar tidak bisa mengakses sumber daya laut mereka secara sah,” tambahnya.
2. Tiongkok menuduh AS yang melakukan tindakan provokatif
Editor’s picks
Sebaliknya, Wakil Duta Besar Tiongkok untuk PBB Dai Bing justru menuduh AS yang melakukan provokasi terlebih dahulu. Keterangan itu merujuk pada langkah AS untuk mengirim kapal dan pesawat militer ke LTS.
“Secara terbuka mencoba untuk mengganggu negara-negara regional (Asia),” kata Bing.
"Negara ini sendiri telah menjadi ancaman terbesar bagi perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan," sambungnya.
3. LTS menjadi salah satu sumber ketegangan AS-Tiongkok
Menanggapi ungkapan Bing, Blinken berdalih pengiriman pesawat dan kapal merupakan kewajiban AS sebagai bagian dari komunitas internasional, demi mempertahankan hukum yang dilanggar Tiongkok secara sewenang-wenang.
LTS menjadi salah satu dari banyak titik konflik yang memperkeruh hubungan Tiongkok dengan AS. Washington menuding Beijing telah melanggar hukum internasional karena mengklaim teritori perairan tersebut.
Tiongkok mengklaim petak luas di LTS, tumpang tindih dengan zona ekonomi eksklusif Vietnam, Malaysia, Brunei Darussalam, Indonesia, dan Filipina. Selain kaya ikan dan sumber daya alam, LTS merupakan jalur perdagangan internasional yang telah menyumbang triliunan dolar.
Baca Juga: Tiongkok Serang Tawaran Perlindungan AS bagi Warga Hong Kong