Australia Berencana Membangun Kampus di Indonesia 

Sepakat gak kalau kampus Australia ada di Indonesia?

Canberra, IDN Times- Perdana Menteri Australia, Scott Morrison berencana untuk melakukan kunjungan kerja ke Jakarta pada 31 Agustus 2018 nanti. Rencananya, ia bersama Presiden Republik Indonesia Joko "Jokowi" Widodo akan mengumumkan perjanjian dagang yang bersejarah bagi hubungan luar negeri Indonesia-Australia.  

 

1. Scott Morrison tertarik untuk merekatkan hubungan dengan Indonesia

Australia Berencana Membangun Kampus di Indonesia (Perdana Menteri baru Australia, Scott Morrison) www.abc.net.au

Sebagai pemimpin baru Australia, Indonesia menjadi negara pertama yang dikunjunginya saat menjabat sebagai perdana manteri. Scott sangat tertarik untuk mempererat hubungan Jakarta-Canberra. Bahkan, setelah dilantik sebagai Perdana Menteri Australia, Scott langsung menghubungi Jokowi membicarakan soal perjanjian dagang.  

"Kerja sama ini akan membuka pintu untuk peningkatan hubungan yang cukup signifikan antara kedua negara. Ini akan sangat bersejarah," terang salah satu pejabat senior Indonesia sebagaimana dikutip dari The Sydney Morning Herald

 

2. Australia akan membuka kampusnya di Indonesia

Australia Berencana Membangun Kampus di Indonesia www.antaranews.com

Dilansir dari The Guardian, perjanjian dagang antara kedua negara ini memberikan peluang bagi Australia untuk mendirikan kampus-kampusnya di Indonesia. Kesepakatan perdagangan ini diharapkan akan ditandatangani pada tingkat menteri jelang September atau Oktober nanti.  

Walau kemungkinan parlemen Indonesia akan menyetujui perjanjian ini pada pertengahan 2019, pemerintah Australia berencana untuk meratifikasinya akhir tahun ini.   

"Dengan menghadirkan universitas internasional ke Indonesia, kampus akan lebih mudah diakses dalam jumlah besar oleh orang Indonesia. Kami tentu tidak ingin pendidikan hanya bisa dinikamti oleh orang kaya saja," lanjut pejabat Indonesia itu.  

 

Baca Juga: 5 Hal Mengenai Scott Morisson, PM Baru Australia 

3. Implementasi kebijakan diprediksi tidak akan mudah

Australia Berencana Membangun Kampus di Indonesia (Presiden Jokowi undang Joni ke Istana Negara) Twitter/@jokowi

Menanggapi kabar itu, Aaron Connelly, pengamat Asia Tenggara dari Lowy Institute, meragukan bila kesepakatan yang sudah dijalin bisa berjalan dengan mudah. Dia menilai, kekuatan kaum nasionalis akan menjadi hambatan tersendiri bagi Morrison.  

"Indonesia memiliki kerentanan ekonomi dan mereka selalu tidak sabar untuk mendapatkan tujuannya, apalagi soal makanan. Karenanya tidak mengherankan bila ada hambatan serius untuk pelaksanaan kesepakatan," kata Connelly.  

Nah, kalau kamu sendiri sepakat gak dengan hadirnya kampus di Australia?

Baca Juga: Kapal Ilegal Terjebak di Rawa Penuh Buaya di Australia 

Topik:

  • Vanny El Rahman
  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya