Australia Klaim sebagai Negara Paling Siap Hadapi Varian Omicron

Ini strategi Australia lawan varian COVID-19 Omicron

Jakarta, IDN Times – Australia mengklaim sebagai negara yang paling siap menghadapi varian baru COVID-19, Omicron. Hal ini disampaikan Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt.

"Kami jauh, jauh lebih siap daripada sebagian besar dunia, dan saya mengatakan itu dengan sangat menghormati pekerjaan besar yang telah dilakukan secara global," kata Hunt pada Senin (29/11/2021), seperti dilansir Bloomberg.

Baca Juga: Upaya Jatim Cegah COVID-19 Varian Omicron

1. Australia siapkan dosis ketiga

Australia Klaim sebagai Negara Paling Siap Hadapi Varian OmicronVaksin Moderna (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio)

Sejauh ini Negeri Kanguru telah mengonfirmasi dua kasus infeksi varian Omicron. Keduanya adalah warga yang telah divaksinasi lengkap dari Afrika Selatan dan tidak menunjukkan gejala apapun.

Australia pada Sabtu (27/11/2021) memperkenalkan sejumlah langkah baru, yang bertujuan untuk membendung penyebaran Omicron, termasuk menangguhkan penerbangan langsung dari sembilan negara di wilayah Afrika.

Pemerintah telah meminta badan imunisasi untuk merencanakan pemberian dosis booster untuk menangkal varian baru. Persediaan vaksin sudah siap jika ada perubahan kebijakan yang direkomendasikan.

2. Pertemuan kabinet nasional akan digelar untuk membendung Omicron

Australia Klaim sebagai Negara Paling Siap Hadapi Varian OmicronIlustrasi Virus Corona. IDN Times/Mardya Shakti

Komite Keamanan Nasional Australia akan bertemu untuk meninjau bukti dan mempertimbangkan tindakan seputar varian Omicron. Hunt juga menginformasikan bahwa pertemuan kabinet nasional akan diadakan dalam 48 jam ke depan.

"Kami tidak akan ragu untuk mengambil langkah tambahan jika bukti medis lebih dibutuhkan," katanya.

3. Belum ada informasi pasti soal tingkat ancaman Omicron

Australia Klaim sebagai Negara Paling Siap Hadapi Varian OmicronIlustrasi Virus Corona. (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara itu, Chief Health Officer Paul Kelly mengatakan bahwa varian Omicron memiliki tingkat penularan yang sama atau lebih tinggi dari varian Delta.

Tetapi, belum ada bukti bahwa varian ini mengarah ke penyakit yang lebih parah.

"Informasi dari Afrika Selatan (varian Omicron) telah menggantikan varian Delta sebagai virus utama. Mungkin satu-satunya yang beredar (saat ini adalah varian Omicron). Cukup cepat (penularannya),” kata Kelly.

Di sisi lain, sejauh ini juga belum ada bukti sejauh mana tingkat resistensi Omicron terhadap vaksin COVID-19.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya