Australia Siap Dampingi AS Lindungi Taiwan Jika Diserang China

Jepang juga siap mendukung AS bela Taiwan

Jakarta, IDN Times – Australia menegaskan akan mendampingi Amerika Serikat (AS) untuk melindungi Taiwan dari China. Menghalau ekspansi China menjadi salah satu alasan bagi Australia untuk memperkuat militernya.

“Tidak terbayangkan bahwa kami tidak mendukung AS jika mereka memilih untuk mengambil tindakan itu (melindungi Taiwan dari China),” kata Menteri Pertahanan Australia, Peter Dutton, dikutip dari Financial Times.  

Pernyataan pemerintah Australia ini muncul dua belan setelah AS-Inggris-Australia membentuk kemitraan keamanan trilateral atau AUKUS. Kemitraan itu memungkinkan Australia membeli kapal selam bertenaga nuklir dari AS.

1. AS tegaskan komitmennya melindungi Taiwan

Australia Siap Dampingi AS Lindungi Taiwan Jika Diserang ChinaPresiden Amerika Serikat Joe Biden dalam sebuah konferensi pers di Gedung Pentagon pada Kamis 11 Februari 2021. (Facebook.com/President Joe Biden)

Beberapa minggu sebelumnya, Presiden AS Joe Biden menegaskan komitmen negaranya untuk melindungi Taiwan. AS telah memperkuat aliansi di Eropa dan Asia dalam upaya menghadirkan front persatuan melawan China. Biden telah menghidupkan kembali Quad, kelompok keamanan yang mencakup Australia, Jepang dan India.

Pada Juli lalu, Wakil Perdana Menteri Jepang saat itu, Taro Aso, mengatakan isu Taiwan-China merupakan ancaman eksistensial yang mengharuskan Negeri Sakura terlibat bersama AS untuk melindugi negara tersebut.

Sementara itu, mantan Perdana Menteri Australia Paul Keating mengingatkan Taiwan bukan kepentingan vital negaranya. Oleh sebab itu, dia memperingatkan supaya Negeri Kanguru tidak berseteru dengan China terkait klaim pulau demokrasi tersebut.

Baca Juga: Marah Kongres AS Kunjungi Taiwan, China Gelar Latihan Jet Tempur

2. Keputusan Australia diapresiasi sejumlah pengamat

Australia Siap Dampingi AS Lindungi Taiwan Jika Diserang ChinaSeorang anggota militer memegang bendera nasional Taiwan ketika pada upacara pengibaran bendera di Balai Peringatan Chiang Kai-shek, di Taipei, Taiwan (16/3/2018) (ANTARA/REUTERS/Tyrone Siu)

Pakar keamanan Asia, Gerald Brown, menyambut baik pernyataan pemerintah Australia. Menurut dia, salah satu cara yang paling efektif menghalangi invasi militer China adalah dengan menciptakan front multilateral.

“Kesediaan Australia untuk membantu jika terjadi serangan tak beralasan terhadap Taiwan, secara substansial, meningkatkan biaya bagi (China) untuk terlibat dalam permusuhan,” kata Brown.

“Front multilateral dari banyak negara merupakan langkah bijaksana untuk mencegah agresi China,” tambahnya.

Pakar keamanan American Enterprise Institute, Eric Sayers, menyebut keputusan Australia sebagai langkah strategis yang menakjubkan.

“Kami sekarang melihat tingkat kejelasan taktis bersama muncul di Washington, Canberra dan Tokyo tentang stabilitas di Selat Taiwan,” kata dia.

3. China marah karena kongres AS berkunjung ke Taiwan

Australia Siap Dampingi AS Lindungi Taiwan Jika Diserang ChinaXi Jinping dan Joe Biden (Instagram.com/chinaxinhuanews/facebook.com/Joe Biden)

Menjelang pertemuan virtual antara Biden dengan Presiden China Xi Jinping pekan depan, Kementerian Luar Negeri China mengingatkan supaya AS tidak memberikan pernyataan yang mendukung kedaulatan Taiwan.

Beberapa hari lalu, China marah karena kongres AS mengunjungi Taiwan dengan pesawat tempur. Sebagai bentuk protes, China pun menggelar latihan patroli pesawat tempur di dekat wilayah udara Taiwan.

Dilansir Reuters, Taiwan melaporkan enam pesawat militer China memasuki zona pertahanan udara barat daya, termasuk empat jet tempur J-16 dan dua pesawat pengintai.

Baca Juga: China: Hukuman Seumur Hidup bagi Pendukung Taiwan

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya