Buntut Kematian Seekor Singa, 28 Gajah di India Jalani Tes COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah India melakukan tes COVID-19 terhadap 28 gajah di India selatan buntut dari kematian seekor singa berusia sembilan tahun di kebun binatang di Chennai, Tamil Nadu, awal Juni lalu.
Singa tersebut, seperti dikutip dari Channel News Asia, diyakni sebagai kematian hewan pertama di India akibat virus corona.
1. Singa tersebut dinyatakan mati karena COVID-19
Singa yang mati tersebut termasuk di antara sembilan singa yang dites COVID-19 dan hasilnya positif. Sementara dua singa lainnya dalam kondisi kritis.
"Setelah singa di Kebun Binatang Vandalur dinyatakan positif COVID-19, kami diminta untuk menguji gajah kamp sebagai tindakan pencegahan," kata seorang penjaga hutan di Suaka Harimau Mudumalai di selatan Tamil Nadu.
Baca Juga: Amerika Serikat Siap Donasikan 500 Juta Dosis Vaksin ke 100 Negara
2. Gajah menjalani tes swab di belalai dan dubur
Editor’s picks
Tes COVID-19 diambil dengan mengambil sampel pada hidung dan dubur gajah pada Selasa (8/6/2021). Tes dilakukan dengan cara mengangkat belalai gajah kemudian diambil sampel dari lubang hidung mereka. Selain itu para petugas juga mengambil sampel dengan memasukan penyeka ke dubur gajah.
Sampel tersebut kemudian dikirim ke Institut Penelitian Hewan India di negara bagian utara Uttar Pradesh. Hasilnya baru akan keluar dalam sepekan ke depan. Oya, dari 28 ekor gajah, dua di antaranya masih anak.
"Hewan-hewan itu tidak menunjukkan gejala, itu hanya sebagai tindakan pencegahan. Tidak ada kesulitan dalam mengambil sampel swab sendiri karena ini semua gajah terlatih," kata penjaga hutan itu.
3. Pekan lalu 21 harimau dites COVID-19
Media setempat melaporkan, sekitar 21 harimau di kebun binatang negara bagian Jharkhand juga telah menjalani tes swab, setelah harimau berusia 10 tahun meninggal karena demam.
Hasil tes cepat antigen harimau tersebut dinyatakan negatif. Tetapi, para pejabat mengatakan mereka juga menunggu hasil dari tes RT-PCR.
Baca Juga: [UPDATE] 175,1 Juta Warga Dunia Positif COVID-19, India Masih Parah