Colin Powell, Menlu Pertama Kulit Hitam AS Meninggal akibat COVID-19

Padahal sudah divaksinasi dosis lengkap

Jakarta, IDN Times – Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Colin Powell, meninggal dunia karena komplikasi COVID-19. Powell meninggal di usia 84 tahun. Collin Powell adalah orang kulit hitam pertama yang menjabat Menteri Luar Negeri AS. Dia merupakan seorang jenderal bintang empat yang memegang jabatan publik terakhirnya pada 2005. 

“Dia sudah divaksinasi lengkap. Kami ingin berterima kasih kepada staf medis di Pusat Medis Nasional Walter Reed atas perawatan mereka yang penuh perhatian. Kami telah kehilangan suami, ayah, kakek, dan orang Amerika yang luar biasa dan penyayang,” kata keluarga Powell, dikutip dari Al Jazeera.

Baca Juga: Lagi di Amerika Serikat, Luhut dan BGS Berburu Obat COVID-19

1. Kariernya sebagai pejabat publik

Colin Powell, Menlu Pertama Kulit Hitam AS Meninggal akibat COVID-19Ungkapan duka dari mantan Presiden AS Barrack Obama atas kematian Colin Powell (Instagram/barackobama)

Powell juga dikenal sebagai seseorang yang moderat dan pragmatis. Dia banyak berperan dalam membentuk kebijakan luar negeri pemerintahan era presidensial Partai Republik selama beberapa dekade.

Dia memiliki andil besar dalam runtuhnya tembok Berlin, invasi AS ke Panama pada 1989, Perang Teluk 1991, invasi AS ke Afghansitan 2001, dan invasi Irak 2003.

Kariernya sebagai pejabat publik adalah penasihat keamanan untuk Presiden Ronald Reagen periode 1987-1989, Kepala Staf Gabungan era Presiden George HW Bush dan Presiden Bill Clinton untuk periode 1989-1993, dan Menteri Luar Negeri pada era Presiden George W Bush pada 2003.

Kala itu, ia tercatat sebagai pejabat kulit hitam dengan pangkat militer tertinggi di Negeri Paman Sam.

Baca Juga: [UPDATE] Kasus COVID-19 di Amerika Serikat Masih Tinggi

2. Kontroversi pada Perang Irak

Colin Powell, Menlu Pertama Kulit Hitam AS Meninggal akibat COVID-19Colin Powell (Twitter/Lisa D. Lipscomb)

Sebagai sosok penting AS, Powell tak lepas dari serangkaian kontroversi, salah satunya adalah Perang Irak. Semula, dia menentang operasi militer dan Powell dituduh menyesatkan publik jelang AS menginvasi Irak pada 2003, demi mendukung pemerintahan Bush agar mendapat dukungan internasional.

Pada 5 Februari 2003, di forum Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), Powell merupakan sosok yang menyebut mantan Presiden Irak Saddam Hussein memiliki senjata biologis pemusnah massal. Faktanya, senjata itu tidak pernah ditemukan oleh AS dan investigator PBB

Powell kemudian mengakui bahwa presentasi itu penuh dengan ketidakakuratan. Dia juga mengakui kesalahan itu akan menjadi noktah hitam sepanjang hidupnya.

Baca Juga: Indonesia Terima Bantuan 150 Ventilator dari Amerika Serikat

3. Hampir mencalonkan diri sebagai capres

Colin Powell, Menlu Pertama Kulit Hitam AS Meninggal akibat COVID-19Colin Powell (Twitter/The African Voice)

Mantan Presiden Bush menyebut Powell sebagai ‘pelayan publik yang hebat’ dan sosok yang ‘sangat difavoritkan oleh presiden’. Setidaknya dia sudah pernah mendapat dua kali Presidential Medal of Freedom.

Powell, seorang Republikan, pernah mempertimbangkan tawaran untuk menjadi presiden kulit hitam pertama pada 1996. Tetapi, karena istrinya Alma khawatir dengan keselamatananya, dia akhirnya memutuskan untuk tidak mencalonkan diri.

Pada 2008, ia memutuskan hubungan dengan partainya untuk mendukung Barrack Obama, satu-satunya orang hitam yang pangkatnya lebih tinggi daripada dirinya.

Powell adalah putra imigran Jamaika dan dibesarkan di lingkungan Bronx Selatan, New York City. Dia kuliah di City College of New York dan mendapatkan komisi perwira melalui Reserve Officer Training Corps (ROTC) pada 1958

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya