COVAX Sudah Distribusikan 28,3 Juta Vaksin ke Lebih dari 46 Negara

Rp90,4 triliun dana untuk vaksin bersama telah diamankan

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia Retno Marsudi, yang juga menjabat sebagai Co-Chair COVAX AMC Engagement Group (AMC EG) menyampaikan, skema pendanaan vaksin yang didukung oleh World Health Organization (WHO) ini telah mendistribusikan 28,3 juta vaksin ke lebih dari 46 negara.

Menurut Retno, telah terjadi perkembangan positif perihal pemerataan vaksin bagi negara-negara miski. Sekalipun hal itu sempat menghadapi tantangan, salah satunya karena negara-negara maju beberapa saat lalu meremehkan skema COVAX.

“Sejak pertemuan yang lalu (Januari 2021), kita menyaksikan perkembangan yang signifikan di mana program vaksinasi telah dimulai setidaknya di 131 negara. Semua ini memberi harapan. Mari kita terus bekerja sama untuk menjaga momentum ini," ujar Retno dalam pertemuan COVAX AMC EG pada Rabu (17/3/2021), dilansir dari laman kemlu.go.id.

Baca Juga: WHO Geram, Negara Produsen Distribusikan Vaksin di Luar Skema COVAX

1. COVAX berhasil kumpulkan dana hingga 6,3 miliar dollar Amerika Serikat

COVAX Sudah Distribusikan 28,3 Juta Vaksin ke Lebih dari 46 NegaraIlustrasi vaksin atau jarum suntik (IDN Times/Arief Rahmat)

Selain Retno, turut hadir Menteri Kesehatan Ethiopia Lia Tadesse dan Menteri Pembangunan Internasional Kanada Karina Gould. Ketiganya dipercaya memimpin program COVAX. Sejak awal, terget COVAX adalah menyediakan vaksin bagi 20 persen populasi kemudian didistribusikan kepada negara-negara miskin hingga akhir 2021.

Untuk mencapai hal itu, COVAX harus mengumpulkan dana dalam jumlah besar dari negara-negara maju. Melalui pertemuan virtual, turut dilaporkan bahwa COVAX berhasil memobilisasi dana sebesar 6,3 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp90,4 triliun.

“Kampanye untuk mendapatkan dukungan dana tambahan akan terus dilakukan di beberapa pertemuan internasional seperti G-7, G-20, SMU (Sidang Majelis Umum) PBB dan pertemuan internasional lainnya,” tulis salah satu poin utama hasil pertemuan.

2. Vaksin tetap digunakan meski menghadapi varian baru

COVAX Sudah Distribusikan 28,3 Juta Vaksin ke Lebih dari 46 NegaraPerburuan vaksin oleh negara-negara di dunia (IDN Times/Sukma Shakti)

Dinamika pandemik terbaru adalah munculnya berbagai varian baru corona. Sementara, vaksin yang telah diproduksi belum mempertimbangkan kemunculan varian tersebut. Alhasil, beberapa vaksin diketahui ampuh melawan varian baru, adapun vaksin lainnya tidak.

Kendati begitu, penyuntikkan vaksin tetap disarankan demi memberi perlindungan kepada masyarakat. Sejumlah ahli juga menyampaikan, manfaat lain dari vaksin adalah mencegah SARS-CoV-2 terus bermutasi.  

“Mutasi virus adalah sesuatu yang telah diprediksi sejak awal. WHO terus memonitor mutasi virus tersebut, dan sebut hasil riset WHO menunjukan bahwa varian tersebut tidak berdampak negatif terhadap keampuhan vaksin yang dikirim melalui COVAX,” tambah dalam rilis.

Baca Juga: WHO Ingatkan Negara-Negara Kaya Tidak 'Ganggu' Skema COVAX

3. Tetap merekomendasikan penggunaan AstraZeneca

COVAX Sudah Distribusikan 28,3 Juta Vaksin ke Lebih dari 46 NegaraPerusahaan farmasi AstraZeneca pbs.org

Pertemuan juga membahas isu teraktual, seperti keputusan sejumlah negara untuk menunda penggunaan vaksin AstraZeneca, menyusul laporan kematian di Denmark akibat penggumpalan darah setelah diinokulasi vaksin buatan Inggris-Swedia itu. AstraZeneca termasuk salah satu vaksin yang didistribusikan oleh COVAX ke berbagai negara.  

COVAX kembali mempertegas pernyataan WHO bahwa manfaat dari vaksin lebih besar daripada risikonya. WHO secara regular berkomunikasi dengan berbagai otoritas di Eropa maupun dunia terkait aspek keamanan vaksin COVID-19. WHO tetap merekomendasikan vaksinasi dengan AZ dapat dilanjutkan, 

Indonesia hingga saat ini telah menerima sebanyak 1.113.600 dosis vaksin AstraZeneca dari COVAX, yang merupakan bagian dari alokasi putaran pertama pengiriman vaksin AstraZeneca. Indonesia juga termasuk negara yang menunda penggunaan vaksin tersebut.

Baca Juga: Menlu Retno Terpilih jadi Pimpinan Kerja Sama Vaksin di COVAX

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya