COVID-19 Semakin Parah, Italia Terapkan PSBB  

Corona di Italia semakin parah memasuki gelombang kedua

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte, memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sebagai langkah menanggulangi pandemik COVID-19. Kebijakan itu memberi wewenang kepada wali kota untuk membatasi ruang publik hingga pukul 21.00.
 
“Situasinya kritis. Pemerintah akan selalu ada, tapi setiap orang harus melakukan bagian mereka,” kata Conte dalam konferensi pers sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin (19/10/2020).

1. Berikut paket pembatasan selama PSBB

COVID-19 Semakin Parah, Italia Terapkan PSBB  Ilustrasi PSBB. IDN Times/Mia Amalia

Selama PSBB, selain penutupan alun-alun tempat berkumpul, pemerintah juga mengimbau tempat-tempat taruhan tutup pada jam sembilan malam. Kompetisi olahraga amatir dan pameran lokal juga akan dihentikan. Pekan ini, pemerintah akan meninjau gym dan kolam renang apakah harus ditutup atau tetap beroperasi dengan protokol kesehatan.
 
Kerja-kerja administrasi publik dan aktivitas sekolah akan diatur ulang demi menghindari penumpukan di transportasi umum. Adapun restoran dan toko makanan lainnya tetap diizinkan beroperasi hingga tengah malam, tapi pelanggan yang makan di tempat hanya boleh sampai pukul 18.00.

Baca Juga: Tengok Kondisi Venesia Italia Setelah Kembali Dibuka Lewat 10 Foto Ini

2. Enggan mengambil kebijakan lockdown

COVID-19 Semakin Parah, Italia Terapkan PSBB  Ilustrasi lockdown (IDN Times/Arief Rahmat)

 
Penerapan PSBB adalah langkah penanggulangan pemerintah Italia tanpa karantina wilayah atau lockdown. Conte berharap, seluruh warga untuk mematuhi protokol kesehatan apabila memiliki kegiatan di luar ruangan.
 
“Cara yang paling efektif adalah tindakan pencegahan dasar, penggunaan masker, jaga jarak, rutin membersihkan tangan,” kata Conte, seperti dilansir BBC.

3. Italia menghadapi gelombang kedua pandemik

COVID-19 Semakin Parah, Italia Terapkan PSBB  IDN Times/Arief Rahmat

Pada Minggu (18/10/2020), kasus harian di Italia mencapai rekor dengan 11.705 kasus dalam satu hari. Pemerintah Italia menilai situasinya sedang memasuki fase kritis. Italia merupakan negara pertama di Eropa yang terpukul parah imbas corona, sekaligus memiliki kematian tertinggi kedua setelah Inggris, dengan 36.543 kasus sejak wabah berkobar pada Februari.
 
Pemerintah berhasil mengendalikan sebagian besar penularan pada musim panas berkat lockdown ketat selama dua bulan. Tetapi ketika gelombang kedua muncul, pemerintah memilih PSBB daripada menerapkan lockdown lagi yang berdampak besar terhadap ekonomi negara.

Untuk mencegah krisis ekonomi lebih besar, pemerintah telah menyetujui stimulus hingga 40 milliar euro pada anggaran 2021. Khusus Roma akan menyiapkan dana 4 milliar euro bakal kompensasi perushaan yang terpukul selama lockdown.  

Baca Juga: Erick Pede Penanganan COVID-19 Lebih Baik Dibanding Amerika dan Italia

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya