COVID-19 Varian Baru, Inggris Lockdown Hingga Pertengahan Februari

Program vaksinasi belum menunjukkan hasil positif

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, memerintahkan penguncian nasional atau lockdown untuk mengatasi lonjakan kasus COVID-19, khususnya menghadapi varian baru SARS-CoV-2 yang diduga lebih menular dari jenis umumnya.
 
"Saat saya berbicara dengan Anda malam ini, rumah sakit kami berada di bawah tekanan akibat COVID lebih parah sejak dimulainya pandemik,” kata Johnson sebagaimana dilansir dari Reuters, Selasa (5/1/2021).

1. Jika bukan urusan mendesak, warga Inggris diminta untuk tetap di rumah

COVID-19 Varian Baru, Inggris Lockdown Hingga Pertengahan FebruariANTARA FOTO/REUTERS/Phil Noble

Pemberlakuan kembali lockdown berdampak terhadap aktivitas publik. Sejumlah toko yang menawarkan barang dan jasa tidak esensial diharuskan untuk tutup. Begitu pula dengan sekolah tingkat dasar dan menengah, kecuali anak-anak yang memiliki kerentanan khusus.
 
Johnson turut menyayangkan karena penerapan lockdown imbas pandemik merusak kalender dan rencana jangka panjang pendidikan Inggris.
 
“Dengan sebagian besar negara sudah berada di bawah tindakan ekstrem, tentu kita perlu berbuat lebih banyak untuk mengendalikan varian baru (corona) ini. Karena itu, kita harus melakukan penguncian nasional. Itu berarti pemerintah sekali lagi menginstruksikkan Anda untuk tinggal di rumah,” ungkapnya.

Baca Juga: [LINIMASA] Perkembangan Terbaru Vaksin COVID-19 di Dunia

2. Penerapan lockdown bergantung pada program vaksinasi

COVID-19 Varian Baru, Inggris Lockdown Hingga Pertengahan FebruariIlustrasi lockdown (IDN Times/Arief Rahmat)

Johnson memaparkan bila program vaksinasi sesuai rencana dan kurva kematian serta penularan bisa menurun, kebijakan lockdown akan ditarik paling cepat pertengahan Februari nanti.
 
Kendati begitu, dia meminta warga untuk tetap waspada menjaga diri, untuk tidak terlalu bergantung pada vaksin, dan mengimbau semua orang untuk mematuhi aturan.
 
Pengumuman lockdown disampaikan selang beberapa jam pemerintah mengumumkan “kemenangan ilmiah” karena mulai meluncurkan vaksin yang dikembangkan oleh Universitas Oxford dan AstraZaneca.

3. Kondisi COVID-19 di Inggris semakin parah

COVID-19 Varian Baru, Inggris Lockdown Hingga Pertengahan FebruariIlustrasi Suasana Inggris, UK (IDN Times/Anata)

Dilansir dari World O Meter, Inggris Raya menempati peringkat kelima sebagai negara dengan kasus COVID-19 terbanyak. Setidaknya terkonfirmasi 2,7 juta kasus positif dengan 75.431 kasus kematian. Program vaksinasi yang menjadi harapan Inggris untuk keluar dari pandemik sejak akhir 2020 nyatanya belum menunjukkan hasil positif.
 
Beberapa jam setelah Johnson mengumumkan lockdown, Menteri Pertama Skotlandia Nicola Sturgeon juga memberlakukan lockdown paling ketat sejak musim semi lalu. Begitupun Wales yang harus mengalihkan aktivitas di sekolah dan perguruan tinggi secara daring hingga, setidaknya, 18 Januari 2021.
 

Baca Juga: AS Laporkan Kasus ke-2 Varian COVID-19 Inggris

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya