Dari Hagia Sophia, Khatib Jumat: Al-Aqsa Juga Harus Diberi Dukungan

Hagia Shopia jadi simbol pembebasan masjid

Jakarta, IDN Times - Salat Jumat perdana digelar di Hagia Sophia setelah Pemerintah Turki mengembalikan fungsinya menjadi masjid. Kepala Urusan Agama Turki, Prof. Ali Erbas, bertindak selaku khatib Jumat pada momen bersejarah itu.  

Di hadapan ribuan jemaah, Erbas mengatakan bahwa Hagia Sophia merupakan simbol pembebasan masjid bagi seluruh umat Islam. Dia ingin mengatakan bila Hagia Sophia yang semula museum bisa dialihfungsikan menjadi rumah ibadah, maka masjid di seluruh dunia pasti bisa melakukan hal yang sama.

“Pembukaan Hagia Sophia untuk ibadah berarti semua masjid yang menyedihkan, pertama dan paling utama Al-Aqsa, dapat memperoleh dukungan hidup,” kata Erbas, Jumat (23/7/2020).

Baca Juga: Presiden Turki Erdogan Ikut Salat Jumat Perdana di Hagia Sophia

1. Erbas berharap tidak ada masjid yang ditinggali umatnya

Dari Hagia Sophia, Khatib Jumat: Al-Aqsa Juga Harus Diberi DukunganTangkapan layar Ali Erbas (YouTube/Turkish Serial Islam)

Khatib menekankan pentingnya umat untuk menyemarakkan masjid. Dengan merujuk berbagai sejarah, Erbas memaparkan bila masjid di berbagai dunia, merupakan saksi kebajikan pemimpin Islam.

Salah satu kisah yang dikutip adalah cerita Sultan Mehmed II, yang juga dikenal dengan nama Muhammad al-Fatih. Ketika menaklukkan Konstatinopel, sosok berjuluk “Sang Penakluk” itu menjamin keselamatan siapa saja yang berlindung di masjid.  

“Maka dari itu, apa yang lebih mengecewakan dari masjid dan minaret yang sepi, mimbar yang sepi, kubah yang bisu, dan taman yang sepi? Kita sebagai orang beriman memaknai Hagia Sophia sebagai tempat yang sakral, untuk memastikan belas kasih, toleransi, dan kedamaian berlaku di seluruh dunia,” papar dia.

2. Mengingatkan bahwa Islam adalah agama kedamaian

Dari Hagia Sophia, Khatib Jumat: Al-Aqsa Juga Harus Diberi Dukungan(Ilustrasi salat berjamaah di masjid selama masa pandemik COVID-19) ANTARA FOTO/Fauzan

Pada kesempatan yang sama, Erbas juga mengingatkan bahwa umat Islam di seluruh dunia harus mewarisi tugas para rasul, yaitu menyebarkan rahmat seluas-luasnya. Untuk itu, umat Islam harus bersatu dan tidak boleh saling berseteru.

“Hentikan segala wacana anti-Islamis. Inilah alasan mengapa Nabi Muhammad dan rasul lainnya diutus. Kita harus bekerja siang malam untuk memastikan kebajikan, kebenaran, dan keadilan mendomuniasi dunia. Kita harus menjadi harapan untuk keselamatan manusia di pusaran masalah besar,” ujar dia.

3. Hagia Sophia berusia lebih dari 15 abad, disebut bukti ekspresi tunduk kepada Allah

Dari Hagia Sophia, Khatib Jumat: Al-Aqsa Juga Harus Diberi DukunganTangkapan layar suasana salat Jumat di Hagia Sophia (YouTube/Turkish Serial Islam)

Di antara pengantar dan penghujung khutbahnya, Erbas mengutarakan syukur dan terima kasih kepada seluruh pihak yang menyambut antusias pembukaan Hagia Sophia sebagai masjid. Sebab, setelah menanti sekian lama, azan kembali berkumandang di Hagia Sophia menjelang Hari Raya Idul Adha.

“Hagia Sophia dengan usianya lebih dari 15 abad adalah tempat ibadah paling berharga, tempat pengetahuan, dan kebijaksanaan dalam sejarah umat manusia. Tempat ibadah ini adalah bukti ekspresi tunduk kepada Allah. Salam kepada seluruh umat Islam di seluruh dunia yang sabar dan antusias menantikan dibukanya Kembali Hagia Sophia,” tutupnya.

Baca Juga: [FOTO] Salat Jumat Perdana di Hagia Sophia Usai Penantian 86 Tahun

Topik:

  • Vanny El Rahman
  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya