Deretan Pekerjaan yang Dilarang di Afganistan jika Taliban Berkuasa

Bahkan bermain layang-layang tidak boleh loh!

Jakarta, IDN Times - Kekhawatiran soal teokrasi di Afganistan kembali mencuat seiring eskalasi konflik yang dipicu penaklukkan wilayah oleh Taliban. Kelompok militan Islam itu bertujuan menjadikan Afganistan sebagai negara Islam, bentuk pemerintahan yang bertentangan dengan penguasa saat ini.

Aturan yang ketat, namun tidak berbahaya, sempat berlaku di Afganistan selama Taliban berkuasa pada periode 1996-2001. Taliban kembali menjadi sorotan setelah pasukan NATO yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS) berencana untuk menarik mundur seluruh pasukannya pada September 2021. Banyak masyarakat takut bila mereka akan kembali hidup dalam ketakutan.

AFP menghimpun sejumlah aktivitas dan pekerjaan yang akan dilarang Taliban jika mereka memperoleh kekuasaan. Apa saja itu? Simak ulasannya di bawah ini.

1. Bermain musik dianggap melanggar syariat

Deretan Pekerjaan yang Dilarang di Afganistan jika Taliban BerkuasaIlustrasi Bermain Musik (Piano) (IDN Times/Sunariyah)

Baca Juga: Taliban: Militer Asing Harus Cabut atau Kami Lawan sebagai Penjajah

Taliban melarang masyarakat untuk bermain musik. Mereka berpangku pada fatwa bahwa musik hanya boleh dihasilkan melalui suara manusia dan diperuntukkan memuji Tuhan, bukan hasil dari alat musik dan digunakan untuk mengekspresikan emosi, apakah itu cinta, kesepian, kemarahan, dan lain sebagainya.

Sayed Mohammad, seorang pemain alat musik petik tradisional Asia Tengah bernama Jepani, dipukuli oleh Taliban ketika dia sedang bernyanyi bersama teman-temannya. Fenomena itu terjadi dua dekade lalu.

“Karena saya masih muda, jadi waktu itu saya dipukuli lebih sedikit dari teman-teman. Saya tidak bisa berdiri selama tiga hari,” kata Mohammad yang sekarang berusia 40 tahun.

2. Penata rias dilarang

Deretan Pekerjaan yang Dilarang di Afganistan jika Taliban BerkuasaUnsplash.com/awcreativeut

Taliban memiliki aturan yang ketat tentang bagaimana perempuan beraktivitas di ruang publik. Salah satu profesi yang terancam adalah penata rias. Farida, pemilik toko kosmetik dan penata rias di Kabul, saat ini menghadapi ketidakpastian seiring menguatnya aktivitas Taliban.

"Jika mereka kembali, kami tidak akan pernah memiliki kebebasan yang kami miliki sekarang. Mereka tidak ingin perempuan bekerja,” kata Farida, perempuan berusia 27 tahun.

"Saya pikir Taliban akan memaksa kita untuk pergi ketika mereka datang," tambah Farida, menambahkan dia akan senang untuk pindah ke Kanada jika diberi kesempatan.

3. Melarang penjualan layang-layang

Deretan Pekerjaan yang Dilarang di Afganistan jika Taliban BerkuasaIDN Times/Imam Rosidin

Hal yang tidak kalah aneh adalah Taliban melarang anak-anak untuk bermain layang-layang. Menurut mereka, layang-layang akan mengalihkan perhatian para pemuda dari salat dan kegiatan keagamaan lainnya.

Zelgei, pemilik toko layangan di Kabul, bertekad untuk tidak akan menyerah dengan Taliban. Dia siap untuk melakukan apa pun demi memperjuangkan usaha yang merupakan warisan dari orang tuanya.

"Tentu saja, kami melakukannya secara rahasia," kata lelaki berusia 59 tahun, menceritakan bagaimana dulu keluarganya masih bisa berdagang layang-layang.

"Ini adalah kebebasan, kami dapat memamerkan dan menjual layang-layang kami secara terbuka tanpa rasa takut. Orang akan menderita jika dilarang. Ribuan keluarga bertahan hidup dengan ini,” ujar Zelgai.

4. Menari juga dilarang

Deretan Pekerjaan yang Dilarang di Afganistan jika Taliban BerkuasaIlustrasi menari menggunakan aplikasi Tiktok. pexels.com/Artem Podrez

Manizha Talash merupakan satu dari sekian perempuan yang harus bersembunyi ketika melakukan hobinya, yaitu menari dan break dance. Talash menyadari bila aktivitas yang digemari akan menyebabkan dirinya menjadi target operasi Taliban.

"Jika Taliban tidak berubah dan mereka mengunci wanita di rumah dan menginjak-injak hak-hak mereka, maka hidup tidak akan berarti bagi saya dan jutaan wanita Afghanistan lainnya," kata perempuan berusia 18 tahun.

Talash berani mempertahankan nilai-nilai yang dianutnya karena Afganistan masih memiliki peluang untuk berdiri dengan prinsip reformasinya.

“Kami tidak memiliki petugas polisi wanita sebelumnya, sekarang Anda melihat mereka di mana-mana. Saya mengambil risiko menjadi target. Saya memiliki ketakutan di hati, tetapi saya tidak akan menyerah,” kata Talash yang mengenakan kaos, topi, dan celana ketat hitam, sepaket pakaian yang dilarang oleh Taliban.

5. Shisha dianggap seperti alkohol yang membuat candu

Deretan Pekerjaan yang Dilarang di Afganistan jika Taliban Berkuasaunplash.com/arobj

Jika Taliban berkuasa, mereka dipastikan kembali melarang shiha, semacam rokok tradisional Timur Tengah. Taliban berdalih hukum menghirup sisha sama seperti meminum alkohol karena menyebabkan candu. Sejak Taliban jatuh, kafe sisha mulai bermunculan di seluruh negeri.

"Merokok shisha sangat normal saat ini di Afghanistan," kata Mohammad Saleem, sambil menghirup asap tembakau rasa buah dari pipa shiha.

Sementara, pemilik kafe Bakhtyar Ahmad percaya shisha merupakan perangkat yang efektif untuk menjauhkan anak-anak dari narkoba.

6. Profesi cukur rambut terancam gulung tikar

Deretan Pekerjaan yang Dilarang di Afganistan jika Taliban BerkuasaANTARA FOTO/REUTERS/Parwiz

Bisnis lain yang ikut terancam seiring kebangkitan Taliban adalah cukur rambut. Taliban cenderung bersikukuh untuk mempertahankan gaya tradisional khas warga Timur Tengah, seperti berambut panjang dan menumbuhkan janggut hingga berukuran kepalan tangan orang dewasa.

Aturan seperti itu praktis mengancam bisnis salon. Sedangkan, saat ini, banyak warga Afganistan yang mulai mengikuti model rambut para aktor Bollywood dan Hollywood favorit mereka.

"Afghanistan telah memasuki dunia baru. Ada lebih banyak penata rambut sekarang, lebih banyak anak muda yang mengikuti mode, pemerintah tidak menentangnya seperti yang dilakukan Taliban," kata Ghaderi, seorang penata rambut selama hampir 10 tahun.

"Kami khawatir jika Taliban memasuki kota dan pasar, mereka mungkin sama seperti 20 tahun lalu," tambah dia.

Sanaullah Amin, pelanggan tetap Ghaderi menambahkan, “perempuan akan mengenakan burqa dan laki-laki muda tidak akan bebas melakukan apa yang mereka inginkan.”

7. Taliban mengancam pasukan asing untuk angkat kaki dari Afganistan

Deretan Pekerjaan yang Dilarang di Afganistan jika Taliban BerkuasaPotret militan Taliban di Afghanistan(namnewsnetwork.org)

Dikutip dari BBC, juru bicara Taliban Suhail Shaheen mewanti-wanti pasukan asing dan NATO untuk tidak mengingkari perjanjian. Yakni, menarik mundur seluruh pasukan asing dari Afganistan hingga tenggat waktu pada September 2021.

Pernyataan itu dilontarkan setelah Taliban mendengar laporkan yang mengatakan, Amerika Serikat (AS) akan meninggalkan 1.000 militernya untuk melindungi misi diplomatik dan bandara internasional Kabul.

“Jika mereka meninggalkan pasukan, mengingkari perjanjian Doha, maka tergantung bagaimana pemimpin kami akan menyikapinya. Kami pasti akan bereaksi,” kata Shaheen pada Senin (5/7/2021).

"Kami menentang kekuatan militer asing, bukan diplomat, LSM dan pekerja kedutaan, dan lembaga swadaya masyarakat. Itu adalah sesuatu yang dibutuhkan rakyat kami. Kami tidak akan menimbulkan ancaman bagi mereka,” terang Shaheen, seraya mengatakan bahwa kekerasan yang terjadi belakangan ini bukan disebabkan oleh Taliban.

Taliban juga bersikeras tidak memiliki rencana untuk menguasai Kabul.  

Baca Juga: Taliban: Turki Harus Mundur dari Afghanistan

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya