Dibayangi Perang, Ukraina Ancam Putus Hubungan Diplomatik dengan Rusia

Rusia tidak ingin Ukraina memutus hubungan diplomatik

Jakarta, IDN Times – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mempertimbangkan untuk memutus hubungan diplomatik dengan Rusia. Ancaman itu disampaikan sebagai respons Kiev terhadap kebijakan Presiden Vladimir Putin yang mengakui kemerdekaan Donetks dan Luhan di Ukraina timur.

Saat ini, kata Zelenskyy, Kementerian Luar Negeri Ukraina sedang mengkaji pertimbangan tersebut. Kiev telah memanggil diplomat senior Ukraina dari Moskow untuk berkonsultasi.

"Saya telah menerima permintaan dari kementerian luar negeri. Saya akan mempertimbangkan masalah pemutusan hubungan diplomatik antara Ukraina dan Federasi Rusia,” kata Zelenskiy pada Selasa (22/2/2022) waktu setempat, dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap Dampak Konflik Rusia-Ukraina ke Ekonomi Global

1. Ukraina siap dengan kondisi terburuk

Dibayangi Perang, Ukraina Ancam Putus Hubungan Diplomatik dengan RusiaPresiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (instagram.com/zelenskiy_official)

Kemudian, Zelenskyy mendesak negara-negara Barat untuk segera menjatuhkan sanksi, tanpa harus menunggu eskalasi konflik lebih lanjut. Salah satu sanksi yang Zelenskyy soroti adalah memberhentikan mega proyek pipa Nord Stream 2, yang akan membentang dari Rusia hingga Jerman.

Selain mengakui kemerdekaan dua wilayah di Ukraina timur, Rusia juga menjalin kesepakatan dengan kelompok separatis untuk mengamankan Donetsk dan Luhansk dengan dalih ‘menjaga perdamaian’.

Zelenskyy menyebut kebijakan Putin sebagai langkah yang menghancurkan upaya perdamaian. Ukraina sendiri tidak mengharapkan berkonflik dengan Rusia, namun Zelenskyy memastikan bahwa negaranya siap menghadapi darurat militer dan tidak akan gentar dengan ancaman Rusia.

"Mengenai darurat militer, pertanyaan ini jelas bagi kami. Kami percaya bahwa tidak akan ada perang, tidak akan ada (perang) yang kuat melawan Ukraina, dan tidak akan ada eskalasi luas oleh Rusia. (Tapi) jika ada (eskalasi luas), maka darurat militer akan diperkenalkan," katanya.

Baca Juga: Tuding Putin Akan Memulai Invasi, AS Jatuhkan Sanksi kepada Rusia

2. Tanggapan Moskow soal ancaman Kiev

Dibayangi Perang, Ukraina Ancam Putus Hubungan Diplomatik dengan RusiaDmitry Peskov, juru bicara Kremlin. (Twitter.com/spriters)

Kremlin angkat suara terkait ancaman Zelenskyy, menegaskan bahwa pemutusan hubungan dengan Moskow hanya akan memperkeruh suasana yang sudah tegang.

"Pihak Rusia tetap terbuka untuk kontak diplomatik pada setiap jalur. Semuanya tergantung pada lawan kami,” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.

“(Pemutusan hubungan diplomatik) adalah skenario yang sangat tidak diinginkan dan akan membuat segalanya menjadi lebih sulit,” tambah Peskov.  

3. AS, Jerman, dan Inggris telah menjatuhkan sanksi kepada Rusia

Dibayangi Perang, Ukraina Ancam Putus Hubungan Diplomatik dengan RusiaPresiden Amerika Serikat Joe Biden saat menandatangani perintah eksekutif pada Minggu (7/2/2021). (Facebook.com/President Joe Biden)

Dilansir Al Jazeera, sejumlah negara telah menjatuhkan sanksi menyusul keputusan Putin yang dianggap melanggar hukum internasional.

Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa AS menargetkan utang negara Rusia dan dua lembaga keuangan besar Rusia, termasuk bank militer negara itu.

“Itu berarti kami telah memutus (akses) pemerintah Rusia dari pembiayaan Barat. Ia tidak dapat lagi mengumpulkan uang dari Barat dan tidak dapat memperdagangkan utang barunya di pasar kita atau pasar Eropa juga,” ujar Biden.

Kemarin, Biden mengatakan bahwa dia sedang mempersiapkan sanksi yang akan membatasi bisnis perusahaan AS dengan perusahaan Donetks dan Luhansk. Tetapi, pada akhirnya paket sanksi yang diumumkan turut menyasar institusi Rusia.

“Kami juga akan menjatuhkan sanksi pada elit Rusia dan anggota keluarga mereka. Mereka berbagi keuntungan korup dari kebijakan Kremlin dan harus berbagi rasa sakit juga," kata Biden.

Selain AS, Jerman juga menjatuhkan sanksi dengan menghentikan persetujuan Nord Stream 2, mega proyek Rusia senilai 11 miliar dolar AS. Sementara itu, Inggris menjatuhkan sanksi terhadap tiga miliarder Rusia dan lima bank.

Topik:

  • Vanny El Rahman
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya